Siapa Arkan ?

79 8 2
                                    

Wilona mengotak atik isi nakasnya ,tangannya mencari cari sebuah benda yang sudah sangat lama ia simpan .Namun sialnya ia tak bisa menemukan benda itu dan langsung timbul dibenaknya bahwa seseorang telah mengambil benda itu .

Lalu siapa yang tega mengambil benda itu?

Arkan ?

Rasanya tak mungkin kalo Arkan yang mengambil satu satunya benda yang menyimpan banyak kenangan antara dirinya dan Wilona .

"Lo lagi nyari apa wil?"

Wilona refleks terkejut saat Nasya memasuki kamarnya begitu saja tanpa mengetuk pintu .

"Gue gak nyari apa-apa"Wilona masih terlihat tenang menyembunyikan kekhawatirannya.

"Lo nyari ini kan ?"Nasya mengulurkan sebuah buku Album kehadapan Wilona .

"Kenapa lo ngambil buku Album gue tanpa sepengatahuan gue Sya."Wilona menampilkan ekspresi kecewanya.

"Gue cuman mau buktiin sama Verrel kalo lo itu seorang penipu ."Nasya melemparkan buku itu kesembarang arah .

"Lo kenapa ngasih buku itu sama dia ,padahal lo tau buku itu tentang gue dan Arkan dan gak boleh ada satu orang pun yang tau kalo gue sama Arkan adalah sahabat Kecil ,termasuk lo"Wilona menunjuk tajam wajah Nasya diakhir katanya .

"Lo itu emang serakah yah ,dari kecil lo selalu dapetin apa yang lo mau,dan harusnya lo itu nyadar kalo mama sama papa bukan cuman milik lo doang."Nasya mendorong bahu Wilona ,untung saja Wilona masih bisa menahan dorongan sehingga ia tak ambruk dilantai .

Nasya tersenyum sinis "Lo nyadar gak sih ,lo itu udah ngerebut Arkan dari gue,apa lo gak sadar dari kecil gue selalu ngalihin perhatian Arkan ke gue,gue selalu buat dia suka sama gue dan sayang sama gue dan ternyata dia gak pernah ngelirik gue sedikitpun dan sialnya dia malah milih lo jadi sahabatnya ."

"Bahkan dari dulu sampai sekarang ,gue gak pernah dapetin kasih sayang dari mama dan papa ,karna mereka cuman sayangnya sama lo doang wil gak pernah sama gue ,asal lo tau itu hiks hiks"Pertahanan Nasya ambruk seketika seiring dengan mendaratnya cairan bening dipipinya.

Jika dikatakan marah ,iya wilona sangat marah melihat perlakuan Nasya kepadanya tapi yang dikatakan kembarannya itu memang benar,tak ada yang dilebih lebihkan hanya saja dari dulu ia tak pernah menyadari bahwa mama papanya juga sangat menyanyanginya .

Wilona menarik tubuh Nasya kepelukannya ,Nasya langsung menangis sejadi-jadinya dipelukan Wilona .

"Lo jahat hiks hiks hiks."Nasya perlahan-lahan mulai membrontak untuk melepaskan pelukannya .

Wilona masih memeluk erat tubuh Nasya dengan sekuat tenaganya meski Nasya tetap berusaha membrontak .
"Tolong dengerin gue sya ,lo salah paham sama gue .Gue gak seperti yang lo pikirin gue gak sejahat seperti apa yang lo kira,hiks hiks.

"Gue gak percaya sama lo Wil hiks hiks ."Usaha Nasya untuk membrontak akhirnya sukses,ia akhirnya berhasil melepaskan tubuhnya yang dipeluk erat oleh Wilona .

"Tolong buktiin gue supaya gue percaya sama omongan lo,hiks hiks."Nasya mangacungkan satu jari tengahnya kehadapan Wilona .

Nasya menurunkan jarinya seraya tersenyum sinis"Besok lo harus ngomong tentang Arkan sama Verrel !!!"

Wilona mengangguk semangat "kalo itu satu satunya hal yang bisa bikin lo percaya baik akan gue lakuin ."

Nasya tersenyum sinis "gue pegang omongan lo Wil "ucapnya lalu ia segera keluar dari kamar Wilona dan menyisakan Wilona yang sedang mematung sendiri .

Akhirnya waktu yang gue tunggu tunggu akan segera datang.Batin Nasya.
______________________________________

Tok....tok ...tok .

Suara ketukan pintu terdengar menggema dipekarangan rumah keluarga Kathy ,sampai seseorang wanita paruh baya membuka pintu tersebut.

"Pagi tante."Sapa Wilona

"Pagi juga sayang,yaudah masuk yuk."Kathy langsung membawa Wilona keruang tamu dan mempersilahkan Wilona untuk duduk disebuah sofa.

Kathy membelai lembut rambut wilona "tumben sayang kamu datang kesini?"

Wilona tersenyum memperlihatkan sederetan gigi putihnya "iya nih tante,ada yang mau Wilona omongin sama Verrel ."

Kathy mengangguk semangat"oh jadi kamu kesini nyari Verrel toh,yaudah tante panggilin Verrel dulu yah ."Kathy beranjak dari duduknya lalu segera bergegas menuju kamar anak semata wayangnya .

Disisi lain Verrel sedang sibuk memetik sebuah gitar dan memadukannya dengan sebuah nada lagu ,melodinya terdengar sangat indah dan sangat pas dengan cengkokknya .

Tok...tok....

Verrel langsung beranjak membuka pintu saat suara ketukan terdengar menggema diruangan kamarnya .

Ia melemparkan senyumannya saat ia menemukan Kathy sedang tersenyum dibalik pintu .

Verrel mengernyitkan dahinya"ada apa mah?"

Kathy memegang bahu Verrel "Wilona udah nungguin kamu Sayang ."

Verrel mengangguk antusias lalu segera bergegas menemui Wilona,berbeda dengan Kathy ia lebih memilih untuk memasak didapur dan membiarkan kedua anak remaja itu berbicara empat mata .

Verrel mendudukan dirinya di hadapan Wilona lalu ia menatap Wilona dengan tatapan tajam tanpa berani mengeluarkan sepatah katapun .

Wilona terlihat memejamkan matanya untuk menghilangkan kegugupannya "Arkan adalah orang yang paling gue sayang dia adalah sahabat gue satu satunya,dulu dia yang selalu ada buat gue saat gue terluka dan rapuh,namun bukan berarti gue dan dia saling mencintai ,kami hanya menyayangi sebatas sahabat aja vel."jelasnya

Verrel tersenyum penuh kemenangan"Berarti lo dan dia gak pacaran kan?"

Wilona terkekeh"emang siapa yang bilang gue dan dia pacaran vel .Gue dan dia hanya sebatas sahabat,gak lebih ."

Verrel menggelengkan kepalanya "Gue gak nyangka Wil lo dan Arkan adalah seorang sahabat ,ya walaupun itu pas kalian kecil ."

"Lo kenal dia?"

Verrel mengangguk "Dia adik tiri gue ."

Wilona membulatkan matanya tak percaya ."Lo serius?"

Verrel menganguk semangat 45 "iya,dia anak dari bokap gue ."

Wilona membekap mulutnya sendiri ,tanpa mengucapkan sepatah kata .Verrel bingung dibuatnya disisi lain ia mengerti dengan perasaan Wilona yang sedang tak karuan .

Verrel menaikkan sebelah alisnya"Kenapa?Kalo emang kalian hanya sebatas sahabat ,terus kenapa lo jadi gugup gini?"Verrel melemparkan pertanyaan yang menusuk perasaan Wilona .

Sedetik Wilona terdiam,menatap wajah Verrel yang penuh dengan pertanyaan."Sorry gue belum nyelesaian Skripsi ,gue cabut ya."Wilona meninggalkan Verrel yang sedang terduduk dengan ekspresi yang tak bisa diartikan .

Verrel menatap tubuh Wilona yang mulai menjauh dari pandangannya ."Gue tau Wil ,hubungan lo sama Arkan lebih dari sekedar sahabat"Batin Verrel .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE PERFECT COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang