A Wedding

3.9K 215 96
                                    

April 2018.

"Jadi gimana di Bangkok? Seru?" Tanya Risha antusias.

"Seru Ris. Gila sih rame banget Bangkok. Semua orang dari seluruh penjuru dunia tumpah ruah. Lautan manusia main aer. Basah di mana-mana." Kataku yang juga antusias.

"Ihh kayaknya rame banget ya. Jadi pengen deh ke sana."

"Cuss lah Riis liburan ke Bangkok."

"Kalian siih gak ngajak-ngajak. Kalo udah pacaran aja pada ngelupain gue." Kata Risha sok cemberut.

"Eh bukan gitu, Ris." Kataku bingung nyari alesan.

"Emang tuh si Stevan gak mau ngajakin lo katanya." Samber Davan ngomporin.

Aku tendang kakinya. "Enak aja! Boong Ris, jangan dengerin!"

"Hahahaha. Gue becanda kali! Kalian lucu banget sih." Risha ketawa.

"Gue paham lah kalian lagi bulan madu. Mau quality time. Yakali gue jadi orang ketiga. Kambing congek." Lanjutnya.

"Ya gak gitu juga kali. Next laaah, kita liburan bareng. Oke oke?" Kataku.

"Oh iya, ini kita ada oleh-oleh buat lo." Aku ngeluarin bungkusan plastik.

"Ni ada makanan kering, cokelat, minuman, tas, sama baju." Kataku sambil nunjukkin satu persatu.

"Waduh banyak banget Stev. Gak usah repot-repot kali."

"Ini Stepan beliin buat lo khusus loh. Dia cariin kesukaan lo sampe ketemu." Kata Davan.

"Ihh baik banget loh kalian. Makasih banyak yaa. Muah muah."

"Sama-sama sayang. Lo suka kan?" Tanyaku.

"Suka banget sayang."

"Ini Davan loh yang milihin. Makasihnya sama Davan dong."

"Makasih Davaan." Kata Risha manis.

"Stevan ini mah yang milihin." Kata Davan ngelak.

"Ini mah kan kamu yang milihin katanya si Risha suka yang model begini." Kataku gak mau kalah.

"Udah udah kalian gak usah berantem. Makasih buat dua duanya yaa. Buat Stevan, buat Davan."

"Sama-sama Ris hehe." Kata Davan.

"Oh iya! Ngomong-ngomong, lo bilang mau pengumuman sama kita. Apaan sih?" Tanyaku. "Pacar baru yaaa?"

"Hmm bukan sih."

"Terus apa? Pindah kantor baru? Ke luar negeri?"

"Bukan juga."

"Terus apa dong?"

"Aku mau ngasih ini buat kalian." Risha ngeluarin sesuatu dari dalam tasnya. Lalu membagi ke aku dan Davan.

Kami menerimanya dan tercengang.

"OMG Ris!! Selamat yaaa! Yaampun kok tiba-tiba banget sih?!"

Risha tersenyum.

"Kapan jadiannya? Tau tau udah mau nikah aja lo." Kataku.

"Selamat ya Ris. Semoga lancar sampe hari H." Kata Davan.

"Parah lo Ris! Gak pernah ngomong-ngomong sama gue. Tau-tau ngasih undangan aja. Hiks aku merasa dikhianati." Kataku sok dramatis.

"Apaan sih lo Stev! Dramak dasar! Hahahaha." Kata Risha.

"Tau nih si Dramak Queen." Kata Davan nimpalin.

"Apasih kamu ikut-ikutan aja."

"Kita jadian udah setahunan sih. Cuma ya diem-diem aja gak pernah cerita ke orang. Takutnya kan gak jadi. Yang waktu terakhir kita ketemu itu looh, gue bilang lagi ada yang deket sama gue. Cuma ya waktu itu emang belum jadian. Yaa beberapa minggu kemudian kita jadian deeh. Dan Puji Tuhan, akhirnya dia ngelamar dan kedua pihak keluarga setuju."

Senja BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang