Nostalgila

5.5K 254 175
                                    

Aug 2017.

Davan udah lama gak ke Bandung. Kalau aku sih sebulan sekali pulang ke rumah. Beberapa kali ngerencanain buat ke sana bareng, gak jadi terus. Kadang Davan ada acara kantor lah, kadang pas dia bisa aku gak bisa lah, dan lain-lain.

Akhirnya kemarin kebetulan aku bisa dan dia juga lagi bisa. Davan izin sama papi maminya dan dibolehin. Yeay!

Kami berangkat naik mobilnya Davan jam 7.30 malam setelah pulang kerja. Waktu berangkat ke kantor, aku udah siap-siap dan bawa tas berisi perlengkapan untuk dibawa ke Bandung. Begitu juga Davan. Dia jemput aku dulu di kantorku dan kami makan malem di rest area.

Jalan tol lumayan macet, tapi dengan kelihaian dan keluarbinasaan Davan nyetir mobil, kami bisa sampai di Pasteur sekitar jam 10.30 lebih.

"Ngantuk, Yang? Sini gantian sama aku nyetirnya." Kataku menawarkan diri.

"Nggak gakpapa. Udah biasa. Kamu kalo mau tidur, tidur aja gakpapa."

"Aku nggak ngantuk, justru kamu yang keliatannya ngantuk. Mau minum?"

"Mau.."

Aku deketin cup Starbucks ke mukanya dan ngarahin sedotan ke mulutnya.

Davan gak pernah mau kalau gantian nyetir sama aku. Dia gak pernah mau disetirin aku dari dulu.

Akhirnya kita sampai di Bandung. Aku berencana gak pulang ke rumah dan ngasih tau orang rumah kalau aku pulang. Kalau ke rumah, pasti disuruh nginep di sana dan jadi susah untuk ke mana-mana. Padahal kan niat kita di sini pengen main dan jalan-jalan.

So, kita nyewa satu kamar hotel di daerah Dago atas. Hotel yang lumayan baru dan pemandangannya bagus banget. Pegunungan, bukit-bukit hijau. Aku pesen kamar single bed yang view ke luarnya bagus.

"Hotelnya bagus juga, Yang. Pemandangannya oke." Kata Davan begitu dia selesai meletakkan tas tas kita.

"Ini direkomendasiin Nanda kemarin. Dia sama keluarganya pernah nginep di sini. Katanya sih bagus walau.." aku membuka tirai jendela dan nampak kerlap kerlip dari lampu perumahan warga yang jauh di sana yang tampak seperti kerlipan bintang.

"Walau apaan?"

"Gak jadi hehe.."

"Haha itu ya. Ya ada memang, tapi tenang aja, selama ada aku mah santai aja."

"Ya justru karena ada kamu.."

"Aku bakal biasa aja kok hehe. Janji. Suer! Kita kan mau seneng-seneng. Bukan mau uji nyali. Dan mereka gak akan macem-macem. Oke sayangku?"

"Iya aja deh.."

"Besok rencana mau ke mana aja?" Tanya Davan sambil unpack barang-barang.

"Besok rada siangan aku mau ke kampus yah."

"Pasti mau beli seblak depan kampus kan."

"Hehe pastinya. Gak boleh kelewat. Terus kita nongkrong ke resto baru sebrang kampus itu."

"Oke, terus?"

"Terus enaknya ke mana Yang?"

"Terserah kamu aja aku mah. Gimana maunya tuan princess."

Senja BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang