Seorang nenek terlihat tengah berjalan sembari menyeret seorang remaja laki laki dengan kesal, beberapa kali terdengar ia mendumel marah akan tingkah dari cucunya ini.
Keduanya pun memasuki pekarangan dari gubuk sederhana, sang nenek pun mendorong Mak Gae sehingga membuatnya jatuh terjerembab ke tanah, Mak Gae hanya mengaduh kesakitan sementara neneknya berdiri sambil berkacak pinggang ,
"Sejak kapan aku mengajarimu untuk menjadi seorang pencuri Hah!!?" seru Kesal nenek,
"A-aku tidak melakukan apapun, di-dia yang menabrakku d-dan secara tak sengaja k-kantung uangnya jatuh ke t-tanganku."
"A-APAAA?!! Kau jangan berbohong pada ku Mak Gae mana mungkin kantung uangnya bisa jatuh ke tangan mu Huh!??" Geram nenek,
Ia terlihat terengah-engah dan memegangi kepalanya dengan frustasi , nenek pun duduk di sebuah meja besar yg biasa dipakainya untuk bekerja atau sekedar bersantai bersama dengan keluarganya,
Ia pun menatap tajam pada Mak Gae, "kita memang miskin, tapi bukan berarti itu bisa dijadikan alasan untuk membuat kita jadi pencuri, Kau harus tahu kalau kita juga punya harga diri Mak Gae."
Mak Gae hanya tertunduk lesu, ia tidak berani mengatakan satu kata pun jika neneknya sedang dalam suasana hati yang buruk.
"Aku membesarkanmu bukan untuk menjadi seorang pencuri, Kau tahu jika aku dan kakekmu mati-matian bekerja mencari uang hanya demi kita bisa bertahan hidup, Kau tahu kan?!" Nenek mendesah, sorot matanya berubah jadi lembut dan khawatir dalam waktu bersamaan,
"Aku hanya takut jika nantinya kau ditangkap lalu dipenjara atau yang lebih parahnya lagi kau dijatuhi hukuman cambuk, Kau harus tahu kalau kami sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi selain dirimu."
"Mianhae Halmeoni." Sesal Mak Gae, dia adalah orang yang paling tidak bisa tahan jika nenek atau kakeknya sedih,
Nenek pun tersenyum dan menepuk tempat kosong di sampingnya, "kemarilah!"
Mak Gae pun langsung duduk dan memeluk erat neneknya yang langsung dibalas olehnya yang sesekali nenek nya menepuk lembut punggung Mak Gae,
"Aku tidak bermaksud marah padamu, aku hanya khawatir dengan apa yang akan terjadi jika kau terus berulah dengan para bangsawan itu, Kau tahu kalau kita hanyalah nelayan biasa, mana mungkin bisa melawan para bangsawan."
Mak Gae hanya terdiam sambil merengut pada neneknya, "maaf membuatmu repot tadi."
"Sudahlah, sekarang kau bantu aku memasak untuk makan malam karena pasti kakek tua itu akan datang dan merengek meminta makanan."
"Baiklah, hihi." Mak Gae nyengir seraya melepaskan pelukannya, sementara neneknya hanya tertawa geli akan tingkah lucu cucunya ini
©©©
"Hari sudah menjelang malam tapi kau tak kunjung bangun juga, apa yang harus aku lakukan sekarang?"
Dia hanya duduk bersila sambil menopang dagunya dengan bosan, pria yang tengah tidur dihadapannya ini belum juga sadarkan diri sejak tadi pagi,
Tuan Park menghela nafasnya,
"Pasti istriku sedang menunggu kepulanganku, Haaaah!!! ku harap dia tidak marah jika aku pulang terlambat,"
Terdengar suara lenguhan lemah yang berasal dari pria dihadapannya, tuan Park langsung mendekatinya.
"Ohoho kau sudah bangun, syukurlaaaaah!??"
Yeol pun membuka matanya perlahan lalu menatap tuan Park,
©©©
"NYONYA PARK KELUAR KAU!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
100 days my prince2 (my version)
FanfictionSelama 15 tahun Lee Yeol terus mencari keberadaan dari Yeon Yi suh atau Heong Shim yang tiba-tiba menghilang dari desanya selepas kepulangan nya kembali ke istana. Merasa putus asa ia pun menghentikan pencarian nya dan telah menganggap bahwa sang is...