2

7 2 0
                                    

"Aturan itu juga dibuat untuk dilanggar. Dimana ada peraturan pasti ada yang ngelanggar."

Bel istirahat berbunyi, semua anak - anak langsung keluar dari kelas. Mereka keluar dengan wajah yang seperti habis bebas dari penjara, begitu bahagia dan ceria.

Gia bersama kedua sahabatnya berjalan menuju kantin. Mereka langsung memilih tempat duduk favorit mereka. Meja bagian ujung belakang.

"Pesan apaan nih?"Tanya Caca kepada kedua sahabatnya itu.

"Gue baso sama es jeruk"Balas Gia semangat 45.

"Gue mie ayam sama es jeruk"Balas Vania.

"Oke, tunggu yo"Ujar Caca yang telah menghilang dari hadapan meraka.

"Gi rumah lo hari ini ada abang lo ga?"Tanya Vania sambil menunggu Caca memesan makanan.

"Ada deh kayanya,soalnya dia chat gue tadi,dia bilang mau dibawain makanan apaan"Jawab Gia santai.

"Gue sama Caca main kerumah lo ya nanti. Sekalian mau modus ke bang Daniel"Seru Vania dengan senyum pepsodent nya.

"Apa lo bawa - bawa nama gue?"Tanya Caca sambil membawa nampan berisi Baso 2 dan Mie ayam.
Melihat itu Gia dan Vania membantu Caca yang terlihat kesusahan.

"Sante dong ah"Ujar Vania sambil terkekeh.

Caca menatapnya sinis.

"Iya ini baru mau gue jelasin Ca,gile mata lo minta di colok sama gue ya?"Sangar Vania dengan muka yang pura - pura marah.

"Gue mau ajak lo main ke rumah Gia. Lumayan ada bang Daniel,bisa modus"Ucap Vania. Caca hanya menganggukkan kepalanya.

Vania bingung, tumben sekali Caca tidak histeris mendengar nama bang Daniel. Sedangkan, Gia asik memakan baso nya dengan tenang.

Setelah beberapa menit berdiam. Tiba - tiba Caca berteriak histeris.

"Apa? bang Daniel? Demi apa? Astaga cuci mata gue entar! Asik"Teriak Caca yang membuat semua penghuni kantin menatapnya dengan tatapan bingung, kesal, risih, marah dan lain - lain.

Gia menatap mereka semua yang menatap kearah mejanya. Seketika mereka kembali biasa saja.

"Ga usah teriak coek!"Ujar Gia kesal.

"Abang lo si Gia. Udah ganteng, baik, pinter, jago basket, Siapa yang ga suka coba sama abang lo?"Tanya Caca dengan tatapan sok imutnya.

"Dasar ya otak lo emang lemot, baru histeris sekarang, kan gue kaget"Ejek Vania menatap Caca yang cemberut.

"Udah - udah makan"Sambung Gia.

"Ini minumannya ya de"Ujar seorang ibu kantin sambil tersenyum kearah Gia dan kedua sahabatnya.

"Aduh, makasih ya bu"Seru mereka sambil membalas senyuman ibu kantin itu. Setelahnya, ibu kantin itu pergi.

"Enak ga ya kalo gue jailin si Guanlin?"Tanya Gia tiba - tiba. Yang membuat Caca tersedak kuah basonya dan Vania yang menatapnya cengo.

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang