"Klac..." suara pintu itu seakan memberi sapaan padaku.
Kelas masih sepi. Tentu karena ini masih pagi. Dingin dan sepi.
Huftt.. aku berharap hari ini akan cepat berakhir.
Suara langkah kaki membuatku bagun dari lamunan."Tumben pagi..." pemilik suara langkah kaki itu menyapaku sambil mendekatkan wajahnya padaku.
Merasa tak direspon.. ia menjauhkan wajahnya dan duduk menyandarkan punggungnya kekursi."Aku tahu kamu terpukul karena itu, tapi bertahan pada keadaan seperti ini tidak akan membuatmu lebih baik. Kamu bukan satu satunya manusia yang memiliki masalah. Aku tahu masalahmu rumit. Tapi itu seharusnya bukan alasan untuk kamu terus seperti ini."
Aku hanya melirik malas kearah matanya tanpa menanggapi ceramahnya.
"Tak apa kamu tak menjawabku, aku tahu kamu sedang merenungkan perkataanku barusan". (Dia diam sebentar sebelum menyambung perkataannya).
"Hari ini akan menjadi hari yang membosankan. Aku dengar beberapa guru yang mengajar tidak masuk. Kelas pasti akan berisik dan banyak suara teriakan. Ahh.. dasar kelas ini."
Dia mengeluarkan hp dari tasnya dan sibuk dengan layar yang menyala itu.Aku melirik lagi kearahnya yang sedang sibuk dengan sosmednya.
Teman sebangku, dan juga sahabatku. Aku tidak ingat kapan pertamakali kita mulai dekat. Biasa dipanggil ren.Nama lengkapnya Greenshi. Aku punya masalah dengan hubungan semacam pertemanan dan komunikasi dengan oranglain. Tapi entah apa yang membuatnya sangat club denganku.
Jam istirahat. Bel berdentang dengan volume cukup kuat. Sorak sorai siswa menggema di koridor sekolah.Aku masih menenggelamkan kepalaku diantara tangan yang melipat keatas meja. Bel nya tidak akan bisa membuatku bersemangat seperti yang lain. Ren pergi setelah aku menolak ajakannya untuk makan di kantin beberapa detik yang lalu.
°•~•°Greenshi pov
Dikantin
Sebuah suara mengagetkanku saat aku sedang menyuapkan sesendok nasi goreng kemulutku.
"Ren.. mana temanmu?" Tanya nya langsung menyerobot duduk didepanku.
"kay?" Jawabku setelah menelan nasi goreng.
"Iya, aku penasaran kenapa dia terus bersikap kaku seperti itu, padahal awalnya aku melihat dia sebagai sosok dengan selera humor yang baik." Cerocosnya membuatku berhenti menyendokkan nasi goreng kemulutku.
"Kamu memperhatikan kay?" Tanyaku penasaran.
"Hah? Tidak juga. Anak anak lain juga pasti berpendapat hal yang sama denganku."
"Mengaku saja. Aku sering melihatmu selalu menyukai postingan postingan kay".
"Banyak yang melakukannya. Menurutku itu hal yang wajar."
"Apakah hal yang wajar jika kamu adalah orang yang pertama ngelike postingannya, selalu?".
"Tidak selalu tuh".
"Baiklah, apa untungnya untukmu jika mendapat jawaban atas ini"
"Jawab saja kenapa?" Tanyanya dengan nada sedikit nyolot.
"Memang kalo aku jawab sekarang kamu akan membayar nasi goreng ku." Jawab ku kesal (dih menggaggu saja. Batinku).
"Iya". Jawabnya tegas.
"Ha?" (Gilak dia serius kah)
"Kenapaaa.. ren?" Tanyanya menagih jawaban ku.
"Baiklah, rahasiakan ini. Orangtua nya bercerai. Aku tidak tahu pasti apa yang telah terjadi, tapi rumornya ini disebabkan karena ayahnya yang selingkuh. kay sangat kecewa terhadap ayahnya. Sampai sekarang ia masih menjaga jarak dengan ayahnya. Ayahnya strees karena sikap kay dirumah yang semakin memburuk. Ayahnya sering pergi keluar kota untuk mencarikan psikolog demi kay. Ayahnya menyesali perbuatannya. Ayahnya juga memohon pada ibu kay, agar dia membatalkan gugatan cerainya. Tapi permohonan ayah kay tidak digubris. Ibu kay sudah terlanjur kecewa pasalnya hal ini bukanlah yang pertamakali. Ibunya kay berkata meskipun bukan suami istri lagi, tapi ibu kay akan tetap memperhatikan kay dengan baik atau bahkan mengajak kay jalan jalan, agar kay tidak strees. Tapi ayahnya kay menyangkal perkataan ibunya kay. Ia takut jika sewaktu waktu ibunya mengambil hak asuh kay. Ibu kay juga tidak meminta bagian harta dari ayah kay. Karena ia ingin hartanya biar dipakai untuk kepentingan kay saja. Ia yakin kay akan menggunakannya dengan baik. kay sangat sedih dan bingung dengan posisinya, pasalnya ia tidak bisa berbuat apa apa. Itu sebabnya dia tidak masuk sekolah selama 4 hari kemarin. Dia merasa tidak memiliki siapapun sekarang. Dia sering berbicara ngelantur tentang bunuh diri. Pembantunya juga menemukan buku misterius dengan cover pisau bersimbah darah. Pembantunya melapor pada ayah kay, itu lah sebabnya ayahnya mencari psikolog yang baik untuk kay. Aku mengunjunginya 4 hari berturut turut dia selalu mengurung diri dikamarnya. Tidak banyak yang aku tahu. Aku saja tau hal hal ini dari pembantunya." "Baiklah ada lagi yang mau kau dengar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Sky
Teen FictionLangit tidak pernah gelap.. ia hanya terkadang kekurangan cahaya.