Part 5

24.2K 406 8
                                    

Kania berhasil mengejar ketinggalan belajarnya..disaat semua temannya berlibur dia malah ujian di sekolah.

Sejak pagi dia mengerjakan beberapa soal mata pelajaran yang di uji.
Rama menjemputnya jam 3 sore begitu Kania selesai dengan ujian hari terkhirnya.

"Yakin berhasil nih?"

Ujarnya begitu Kania keluar dari ruangan kelas.

"Yakin dong..aku kan salah satu murid berprestasi di sekolah!!"
Ucapku bangga.

Rama mengacak-acak poniku sambil tertawa..
Dia mengajak ku ke mall dan membelikan ku ice cream,katanya otak ku mungkin panas karena sudah dua hari dipakai berfikir untuk ujian jadi harus minum yang dingin-dingin biar Fresh.

Aku beberapa kali menanyakan kabar mama dan kakak ku Sandra kepada Rama,dia berkata klo mereka sudah mengambil beberapa aset milik papa dan mereka jual aku cuma berharap mereka berdua baik-baik saja karena pasti sangat sulit bertahan hidup karena selama ini kebutuhan hidup kami selalu di penuhi oleh papa seorang.

Aku tidak pernah mau menyalahkan mereka karena meninggalkan ku,mungkin jika aku bersama mereka beban hidup mereka akan semakin berat.

Om Herman meneleponku untuk mengajak ku makan malam bersama di rumahnya.
Jam 5 sore Pak Nano sopir pribadinya sudah menjemput ku di lobby apartemen.

Rumah Om Herman ternyata tidak jauh dari Apartemen yang ku tinggali,hanya 30 menit dari sana aku sudah sampai di sebuah rumah megah yang memiliki pekarangan yang sangat luas.

Aku tidak menyangka masih ada ruamah seluas ini di daerah jakarta,pagar tingginya membuat kesan seperti tembok besar cina tapi ketika masuk ke dalam gerbang yang terasa seperti suasana pegunungan yang penuh dengan pohon-pohon rindang dan rumput yang terhampar luas.

Aku bahkan bisa melihat beberapa ekor kelinci yang berlarian kesana kemari di sebuah bukit kecil yang di kelilingi pagar kecil berwarna putih.

"Rumahnya indah dan nyaman sepertinya"Kata ku pelan.

"Almarhum Nyonya Amalia sangat suka dengan tanaman dan hewan,dia bahkan memelihara kelinci dan kura2 besar di pekarangannya"

Pak Nano sedikit bercerita tentang Alm.isteri Om Herman.

"Ooo..pantas saja rumahnya terlihat nyaman"

Aku melihat sebuah rumah bergaya jepang dengan dikelilingi air dan nuansa Zen Garden di sekelilingnya membuat suasana rumah terasa makin sejuk.

Di kolamnya banyak sekali ikan Koi,ikan yang melambangkan keindahan,kedamaian dan keberuntungan.

Om Herman menyambutku di depan pintu begitu aku sampai di depan rumah,rumah berdinding kayu itu terlihat sangat indah di dalamnya.

Mata ku berkeliling memandangi sekeliling ruangan,bahkan ketika aku di bawa ke ruangan keluarga suasananya berubah menjadi suasana pedesaan..ada beberapa ornamen barang antik seperti setrika arang dan juga hiasan dinding jaman dulu.

"Sungguh selera yang unik dari pemilik rumah.."batinku dalam hati.

"Kenapa Kania?ada yang aneh?"
Om Herman sepertinya memperhatikan ku yang sejak tadi asyik sendiri dengan beberapa pajangan meja.

"Ngak Om,aku suka rumahnya unik"

"Haha...selera tiga orang yang berbeda kesukaan"

Om Herman menjelaskan cerita tentang rumahnya,konsep rumah jepang dengan Zen Garden adalah milik Arjuna,sedangkan ruang keluarga yang bergaya kampungan ini adalah kenangan masa kecil Om Herman.
Untuk bagian dapur bergaya Eropa adalah milik Alm.Ibu Amalia dia sangat suka oranamen cantik seperti rumah boneka jadi semua kursi dan meja makan serta seisi dapur terkesan bergaya shabby chic berwarna peach dan dominan pink.

Kania dan Arjuna [21+] Completed (Part 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang