Part 6

21.6K 378 12
                                    

Aku sudah menunggu Rama sejak 5 menit yang lalu di sebuah cafe di dalam mall.

"Kania.."

Sebuah suara memanggilku dari seberang membuat ku menoleh sambil tersenyum karena melihat Rama yang datang menghampiri meja ku.

Aku bergegas menghampirinya dan kami segera pergi menuju bioskop.
Hari ini aku dan Rama memutuskan untuk nonton film horor,aku dan ketiga sahabatku sangat suka nonton film horor padahal aku sendiri orangnya penakut..hehe

"Jangan teriak keras-keras ya.."
Rama meledek ku karen aku bercerita padanya klo aku penakut saat nonton film horor luar negeri.

"Tenang pak,aku klo liat hantu merem aja jadi ngak teriak"

"Hehehe...." Rama terkekeh mendengar jawabanku.

***

Arjuna kembali dari kantor lebih cepat karena papanya meminta Arjuna untuk mengajak Kania datang ke sebuah pesta,tapi ketika dia sampai di rumah Mba Ayu asisten rumah tangga mereka bilang Kania sudah pulang sejak tadi sore.

Sepertinya dia juga tidak mengabari papa klo mau pulang hari ini,Arjuna fikir dia akan menghabiskan masa liburan di rumahnya.

Arjuna mengambil ponselnya kemudian menghubungi nomor Kania yang di berikan oleh Papanya.

"Tunangan macem apa sampe nomernya aja ngak punya"

Arjuna tertawa sendiri memikirkan dirinya dan Kania yang terjebak dalam hubungan yang aneh.

Tut....tut...tut....

Berkali-kali Arjuna menelepon nomor Kania tapi tidak ada jawaban.

"Sedang apa anak bocah ini" gerutu Arjuna kesal.

Akhirnya dia memutuskan mengakhiri panggilannya dan mengirimi Kania pesan.

"Kamu dimana?kenapa pulang ke apartemen ngak bilang-bilang....maen jangan kemaleman langsung pulang ke rumah...." Arjuna tertawa sendiri melihat chatnya seperti ibu-ibu yang memarahi anaknya.

"Rumah ku!!!bukan apartemen"

Sekali lagi dia mengirimi Kania pesan,agar tidak salah pulang.

Arjuna bergegas mandi dan segera bersiap-siap untuk menghadiri pesta undangan pernikahan salah satu relasi bisnisnya.

Sementara itu Kania yang asyik nonton baru membuka ponselnya ketika mereka akan keluar dari bioskop.

"Siapa yang nelpon nih banyak amat panggilannya?"

Katanya heran melihat ada 10 panggilan telepon dan 2 pesan yang masuk dari nomer yang tidak dia kenal.

"Arjuna" Kania kaget ternyata Arjuna yang meneleponnya sejak tadi.

"Kenapa Kania?" Rama heran melihat Kania yang tiba-tiba saja panik setelah membaca pesan di ponselnya.

"Aku harus segera pulang ke rumah Papa"

"Papa?" Rama heran dengan ucapan Kania barusan.

"Om Herman,maksudku....aku sekarang memanggilnya dengan sebutan Papa"

"Ooo...."

Kania menatap Rama,ada sedikit perasaan aneh melihatnya berkata Oo...barusan.

"Sudah sepantasnya...kalian akan segera menikah juga kan?"

Aku menepis perasaanku saat Rama berbicara lagi.

"Hehe...mungkin"

"Kamu sepertinya tidak yakin dengan perjodohan kalian"

Kania dan Arjuna [21+] Completed (Part 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang