3

3.6K 291 23
                                    

Usai ngobrol panjang dengan Kiki di telepon tadi, anehnya Helen malah jadi nggak kepengen minum lagi. Dia malah menegakkan posisi bantal ke kepala ranjang, lalu mengistirahatkan punggungnya di sana. Dengan dua tangan, Helen menyibukkan diri dengan handphone-nya. Awalnya, pengen tahu berita terbaru di feed akun Twitter-nya, lalu mengecek Snapchat, lalu Instagram—dan end up kesel sendiri karena Lambe Ghibah lagi getol-getolnya memberitakan artis pendatang baru yang ketahuan selingkuh dengan suami sesama artis juga. "Bosen," keluh Helen, lalu menutup akun Instagramnya. Lebih baik baca e-book aja, pikirnya.

Kalo dipikir-pikir, sudah lama juga dia nggak baca buku—baik versi cetak maupun e-book. Helen merasa dirinya mulai terikut-ikut kelakuan kebanyakan orang belakangan ini, yang gampang banget ke-distract berita viral di social media. Bahkan setelah memutuskan untuk berhenti mengakses Facebook (terlalu banyak orang marah dan rasis di sana), Helen tetap saja kewalahan dengan derasnya informasi dari berbagai arah; mulai dari yang imut banget macam video anjing tidur yang diganggu beberapa ekor anak kambing sampai yang disturbing banget macam olahragawan yang memukul pacarnya di tangga darurat. Terlalu banyak yang menuntut perhatiannya sampai menikmati hobi membacanya pun nggak sempat.

Huft.

Di antara semua koleksi e-book di handphone-nya, ujung telunjuk Helen menjatuhkan pilihan pada Origami for Busy People karya Marcia Joy Miller. Berbeda dengan buku-buku panduan melipat origami lainnya, yang ini memiliki tingkat kesulitan beragam dan bisa disesuaikan dengan waktu senggang yang kita punya. Tanpa mengalihkan pandangan dari layar handphone sedikit pun, cewek itu menarik laci teratas side table-nya dan mengambil beberapa helai kertas warna-warni yang memang khusus untuk origami.

Setelah scroll naik dan turun beberapa kali, pilihannya jatuh pada kuda laut. Kayaknya gampang, batin Helen, ketika melihat cepat langkah-langkah pembuatannya.


'Start with a completed Fish Base.'


Fish Base sudah pernah diajari sebelumnya (kertas dilipat membentuk telinga kelinci, lalu diputar dan bagian yang satunya lagi dilipat dengan teknik serupa), jadi nggak ada kesulitan berarti ketika Helen disuruh untuk melakukannya lagi.


'Mountain fold the Fish Base in half

by folding the left side behind the right side.'


"Done," Helen ngomong sendiri. Berarti sekarang tinggal melipat front flap ke bawah, lalu mengulanginya lagi untuk front flap di baliknya.

Ketika sampai di tahap selanjutnya, kening Helen berkerut dalam. Dia sampai harus menggerakkan ujung telunjuk dan ibu jarinya untuk memperbesar gambar, yang tetep nggak bantu karena Helen malah merasa semakin bingung saja.

Baru saja akan berusaha menalar paragraf petunjuk di atas gambar, tiba-tiba....

KROMPYANG!

Saking kagetnya, Helen sampai menaruh sebelah tangannya di dada. Nggak salah lagi, karena pernah mendengar suara nyaring serupa sebelumnya—itu pasti suara gelas stainless yang jatuh ke lantai. Dan, berani taruhan, biang keroknya pasti cowok aselole yang lagi numpang tidur di kamar sahabatnya.

Grrr! Tuh orang ya, bener-bener dehhh..., gumamnya geram.

Helen bergegas keluar dari kamar dan mengecek kerusuhan macam apa lagi yang diciptakan cowok bandel bernama Jonan itu.

MADE FOR SIN [a #jboyfriend Birthday Project]Where stories live. Discover now