Tepat hari ini Chanyeol diutus Ayah Wendy untuk datang kerumah menggunakan pakaian training dan kaos, tak lupa sepatu sneaker andalan Chanyeol melengkapi style nya pagi ini.
"Assalamu'alaikum," Chanyeol mengetuk pintu coklat dengan tulisan kecil ditengahnya 'Son Seungho'. Ia berharap Wendy yang membukakan inti coklat itu.
Cklek!
"Masuk dulu nak Chanyeol, bapak lagi dihalaman belakang ngasih makan ayam," jawab bunda wendy. Ah! Pupus sudah harapannya bertemu dengan ibu guru cantik yang seminggu yang lalu menangis memeluk dirinya.
Chanyeol melangkahkan kakinya masuk kerumah sederhana namun elegan, ia duduk di salah satu kursi ruang tamu dengan sopan "Wendynya kemana Bu?," Tanya Chanyeol.
"Wendy lagi kepasar sama Mark, dia tau kalau hari ini nak Chanyeol mau kerumah buat memenuhi tantangan bapak, makanya dia belanja kepasar, udah dari tadi, mungkin masih dijalan" jawab bunda Wendy.
"Nak Chanyeol jangan panggil ibu, panggil bunda juga kaya Wendy dong!, Nak Chanyeol kan abis ini jadi menantu bunda" kata bunda Wendy lagi.
"Ah! Saya kan belum diterima bu, tidak enak hehe," jawab Chanyeol tersenyum paksa. Bunda Wendy tau, Chanyeol pasti sangat tertekan dengan ini semua, padahal niatnya baik ingin meminang putrinya, namun ayah Wendy memang kerap kali keras kepala.
"Ayah Wendy sayang sama Wendy ngelebihi dia sayang sama dirinya sendiri nak Chanyeol, dari dulu Wendy selalu bikin ayahnya bangga dengan prestasinya, ayahnya adalah salah satu laki laki paling Wendy sayang, selain adiknya dan sekarang posisinya akan tergantikan dengan adanya nak Chanyeol," jelas ibu Wendy.
"Nak Chanyeol pasti akan tahu rasanya waktu nak Chanyeol sudah jadi ayah, dan anak nak Chanyeol perempuan," tambah ibu Wendy.
"Loh! Nak Chanyeol sudah datang?, Ayo kita berangkat!" Kata ayah Wendy tiba tiba keluar dari pintu dapur dengan pakaian training dan kaos warna abu abu.
"Ibu saya pamit dulu ya, do'akan saya dapat restu ya bu," kata Chanyeol tidak lupa meminta do'a. Bunda Wendy mengangguk, menepuk pundak calon menantunya.
"Ini ada titipan dari Wendy," kata bunda wendy sembari menyerahkan satu plastik kukis coklat dengan satu tempelan sticky note warna biru muda. Chanyeol tersenyum, ia tidak tau bahwa Wendy akan menyiapkan ini semua untuknya.
' Semangat Chanyeol, Aku percaya kamu pasti bisa mendapatkan restu Ayah, ini aku punya kukis untuk kamu, maaf ya cuma bisa ngasih kukis, semoga kamu suka kukis bikinanku, nanti kalau kita sudah menikah akan aku bikinkan lebih banyak kukis lagi'
- Wendy
Your loveChanyeol harus menahan rindunya sementara, gadisnya itu sungguh menggemaskan dan mengagumkan. Semangat Chanyeol! Batinnya, ia tidak boleh kalah dengan tantang ayah Wendy. Apapun!.
***
Chanyeol mulai ikut membajak sawah, menanam padi, memanen buah buahan, dan satu lagi memandikan sapi.Saat membajak sawah itu mudah bagi Chanyeol karena hanya menyalakan mesin traktor kemudian ikut berjalan dengan mesin traktor itu.
Tapi masalahnya ada pada saat memanen buah buahan. "tunggu apa lagi nak Chanyeol?, Naiklah!" Kata ayah wendy.
Chanyeol bukan pengidap phobia ketinggian, tapi ia tidak bisa memanjat, dulu waktu masih SMP, dia pernah memanjat pohon mangga namun berakhir tidak bisa turun seharian.
"T-tapi pak-"
"Takut ya nak Chanyeol?" Tanya ayah Wendy menyeringai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah - Wenyeol
FanfictionUdah tua, waktunya nikah gak lajang mulu kaya yang baca - Chanyeol Ada yang mau udah alhamdulillah - Wendy Warning : Typonya banyakkk :v