"Dia itu cewek gak bener"
"Pergi malam pulang pagi masa"
"Ya iyalah, kerjanya di club. Orang di sana mana ada yang bener"
"Cih, ga guna"
Jam 8 malam, seperti biasa Naura akan pergi ke club tempatnya bekerja. Tapi saat keluar dari pintu kamarnya, dia dibuat tidak nyaman dengan bisikan-bisikan anak kamar sebelah yang sedang berkumpul dan membicarakannya. Lebih tepatnya, menghinanya.
Namun kali ini Naura memilih untuk tidak perduli. Dia sudah janji dengan Mona untuk datang lebih cepat dan dia tidak ingin ingkar janji.
Setelah menutup gerbang, Naura menghampiri Alex yang sedang duduk di atas motor sambil memainkan ponselnya. Hari ini dia diantar Alex, dan Naura selalu senang akan hal itu. Namun kali ini berbeda. Naura seperti merasa ada yang tidak beres dalam hubungannya.
"Aku heran," ucap Naura saat berdiri di hadapan Alex.
Alex menatap Naura dengan satu alis terangkat. "Kenapa?"
"Kamu jarang hubungin aku. Tapi pas ketemu, aku liat suka banget sibuk sama Hp. Ngabarin siapa?"
Alex menyerit heran dengan ucapan Naura yang dia rasa tiba-tiba. Gadis itu juga terlihat tidak seceria biasanya.
Alex meraih tangan Naura lalu mengecupnya lembut.
"Aku cuma main game. Lagian, kamu kerja makanya aku jarang ngabarin," ucap Alex mencoba memberikan alasan yang masuk akal.
Naura hanya tersenyum lalu mengambil helm dan menaiki jok belakang motor Alex. Dia memasangkan helmnya sendiri, tidak seperti biasanya yang selalu dipasangkan kekasihnya.
Alex menghela nafas pelan. Dia menghidupkan motornya lalu melaju meninggalkan daerah kos milik Naura.
Tanpa mereka sadari, seseorang menatap mereka dengan sorot kebencian yang sangat terlihat di kedua matanya.
"Gue muak!"
***
Naura langsung turun dari motor Alex saat sudah memasuki pekarangan club yang sangat ramai. Saat hendak masuk, Alex meraih tangannya membuat Naura mau tidak mau berbalik untuk menatap laki-laki yang disayangi nya.
Alex mengusap tangan Naura lembut. "Kamu percaya kan sama aku?"
Naura mengangguk lalu tersenyum. "Maaf udah curiga," ucapnya lalu memeluk Alex erat.
Alex membalas pelukan Naura lalu menangkup wajah mungil Naura dengan tangan kekarnya.
"Semangat!!" Ucap Alex yang dibalas anggukan oleh Naura.
Kemudian Alex menaiki motornya dan berlalu meninggalkan halaman club. Naura melambaikan tangannya sambil tersenyum manis. Namun detik berikutnya, Naura berbalik dan senyum itu hilang seketika.
"Semua.. palsu," Lirihnya.
Naura melangkahkan kakinya menuju tempat tujuannya saat ini. Mona yang melihat kehadiran Naura hampir saja berteriak girang namun mengurungkan niatnya saat melihat Naura yang tidak seperti biasanya.
Mona menghampiri Naura dengan wajah khawatir. "Kenapa?"
"Kerja di club itu buruk banget ya, Mon?"
"Siapa yang hina lo?"
Naura hanya menggeleng namun bulir bening sudah mengalir di pipinya. "Mereka cuma ngomong tanpa tau kebenarannya, Mon. Mereka gak tau gue. Gue bukan cewek bayaran, Mona. Bukan!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
N A U R A
Teen FictionKehidupan seorang Naura Delia sudah hancur sejak kecil. Tetapi, Naura tidak menyangka bahwa kehidupannya akan semakin hancur saat sebuah kenyataan menampar dan mendobrak keras kesadarannya. Memilih untuk mengakhiri hidupnya, namun gagal ketika melih...