003

2.8K 250 3
                                    

"Aku pulang" Jisoo masuk kedalam apartment miliknya dengan langkah gontai.

"Kau sudah pulang?"

"Hmm" jawab Jisoo sekenannya. Ia melangkah masuk ke ruang kamar tamu berada. Tempat tidur barunya, setelah seminggu yang lalu lelaki mungil itu memutuskan tinggal di apartmentnya dan Seungcheol.

"Seungcheol lembur, Kau ingin makan malam disini atau di luar?"

"Aku ikut saja, hyung"

"Makan di luar saja ya. Tiba-tiba aku ingin makan seafood"

Jisoo menghela nafasnya panjang. Ia ingat apa yang di ucapkan Seungcheol mengenai kondisi lelaki mungil itu. Hatinya kembali terasa sesak.

Tok Tok

"Jisoo?" panggil lelaki itu lagi sembari mengetuk pintu kamarnya.

"Ah, Baiklah hyung. Aku mandi dulu, sebentar"

-

"Kau ingin makan apa?" tanya lelaki mungil itu sembari membuka buku menu.

"Aku ik-"

"Pilih menu kesukaanmu Soo. Tenang hyung yang traktir" ucapnya menatap Jisoo dan tersenyum.

"Baiklah" Jisoopun mulai membuka buku menu yang ada di hadapannya.

"Soo?"

"Hmm?"

"Tidak, nanti saja. Kita habiskan makanannya dulu"

Jisoo mengerutkan dahinya bingung, lalu ia memilih diam.

Jisoo dan lelaki mungil itu sebenarnya tidak akur. Mereka lebih membenci satu sama lain. Karena mereka mencintai lelaki yang sama. Tapi keadaan sekarang menuntut mereka untuk akur.

Suasana hening selama dua puluh menit lamanya. Baik Jisoo maupun lelaki itu hanya fokus makan makanan yang mereka pesan tadi.

Setelah selesai, Lelaki mungil itu kembali membuka suaranya.

"Jisoo, Aku tidak mengerti, mengapa aku merasa ada yang aneh"

"Hmm, aneh bagaimana hyung?"

"Belakangan ini, aku merasa sifat Seungcheol berubah. Entah apa yang terjadi antara kaliaan selama aku pergi"

Jisoo menaruh sumpit yang ia pegang, ia menatap lelaki yang lebih tua darinya dengan bingung.

"Aku salah, memang. Aku salah meninggalkan Seungcheol saat itu. Aku terkejut mengenai kehamilanku. Aku tidak menyangka Tuhan mengabulkan permintaan kami"

Jisoo menghela nafasnnya dan menundukan kepalanya.

"Tapi saat aku kembali, Aku tidak merasakan cintanya lagi. Walau Seungcheol masih memperhatikan aku dan bertanggung jawab atas buah cintanya"

"Hyung?"

"Jisoo? Apa selama satu tahun kaliaan menikah. Kau mulai menyukai Seungcheol?" tanya lelaki itu bagai sambaran petir untuk Jisoo.

Lelaki itu tersenyum miris saat mendapatkan jawaban dari kedua manik mata Jisoo, "Aku merasa menyesal saat setahun lalu Seungcheol meminta izin untuk menikah denganmu. Dan sudah kuduga akhrinya akan seperti ini"

"Maaf hyung, tapi aku tidak akan merebut Seungcheol darimu. Kau lebih pantas untuknya"

"Jihoon? Jisoo?"

Baik Jisoo maupun lelaki mungil itu menengok ke arah kanan dimana lelaki yang sedari tadi mereka bicarakan berdiri dengan balutan jas dan kemeja yang sedikit berantakan.

Hurt Love [CheolSoo] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang