prolog.

43 4 0
                                    

Perpustakaan saat itu cukup ramai dipenuhi oleh para mahasiswa dan mahasisiwi yang sedang mengerjakan skripsi, tugas, atau hanya sekedar mengisi waktu mereka dengan membaca beberapa materi kuliah yang hendak di uji saat itu.

Pekan ini adalah pekan ulangan tengah semester, jadi cukup banyak mahasiswa yang berseliweran dengan membawa setumpuk materi kuliah yang baru saja di fotocopy ataupun di print.

Wooseok adalah seorang mahasiswa jurusan performing arts tingkat akhir. Seperti kebanyakkan mahasiswa tingkat akhir lainnya, ia juga tengah dibuat sibuk dengan skripsi atau tugas akhir. Wooseok bukanlah tipikal mahasiswa yang senang mengerjakan tugas akhirnya di kampus, khususnya perpustakaan kampusnya.

Kenapa? Karena perpustakaan kampusnya sering dipenuhi oleh mahasiswa ataupun mahasiswi yang hanya hendak tidur ataupun hanya menumpang mengisi baterai handphone mereka, sembari menunggu kelas. Ia lebih memilih untuk mengerjakan tugas akhirnya di perpustakaan pusat atau di rumah.

Hari ini adalah hari pengecualian, Wooseok harus mengerjakan tugas akhirnya di perpustakaan kampus karena ia berencana untuk menyerahkan proposal tugas akhirnya hari ini. Dimana hari ini juga adalah batas penyerahan tahap 2 untuk proposal tugas akhir dan pengajuan sidang akhir. Karena dia belum mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing-nya ia-pun mengerjakan tugas akhirnya di perpustakaan kampus.

Waktu saat ini menunjukkan pukul 1 siang, itu artinya 30 menit lagi ia harus naik ke ruang dosen untuk menemui dosen pembimbing-nya akan tetapi proposal tugas akhirnya masih belum terlihat rapih.

“Umm, maaf kak... Aku boleh pinjem charger kakak sebentar nggak?” Seorang gadis tiba-tiba menghampiri Wooseok yang sudah mulai terlihat kacau saat itu

“Oh boleh kok...” Jawabnya pada gadis itu sambil memberikan charger ponsel nya

“Aku sekalian ngecharge disini aja ya kak?” Tanya gadis itu lagi sambil menunjuk ke salah satu saklar kosong di meja Wooseok, ia-pun langsung mengangguk mengiyakan. Setelah mendapatkan persetujuan dari Wooseok, gadis itupun langsung menyambungkan charger yang baru ia pinjam tersebut ke saklar dan ponselnya lalu menaruh ponselnya di lantai dibawah dekat kaki meja Wooseok

“Terima kasih kak!” Ujar gadis itu sambil berjalan menuju salah satu bangku dimana temannya sudah menunggu, Wooseok memperhatikan gadis tersebut yang sedang asik berbincang dengan temannya.

Entah mengapa, kehadiran gadis tersebut membuat Wooseok kembali bersemangat mengerjakan tugas akhirnya. Kehadiran gadis tersebut layaknya mata air yang tiba-tiba muncul ditengah gurun pasir yang sangat gersang, layaknya bunga yang tiba-tiba mekar di tengah kemarau.

-ˋˏ✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
Hai hai hai! Aku akhirnya mencoba membuat fanfic trainee pdx101 karena kebucinanku pada mereka hehehe semoga kalian suka yaa!!

Jangan lupa vote + comments! 🤗

flower | kim wooseokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang