0.2

17 0 0
                                    

Dengan langkah yang setengah-setengah antara semangat dan tidak semangat, Wooseok memasuki halaman kampus nya. Ketika ia tiba kampus belum seramai biasanya, waktu baru saja menunjukkan pukul 9:17 pagi. Bagi mereka yang memiliki kelas pagi tentunya masih terjebak didalam kelas, berkutit dengan soal ujian tengah semester. Sedangkan untuk mereka yang masuk lebih siang, tentu saja belum semuanya tiba di kampus.

“Eh Wooseok! Mau ke perpus?” Tanya Doyoung, teman sekelas Wooseok

“Iya nih, harus ketemu sama Pak Jaebum nanti gue. Lo sendiri? Mau ke perpus juga?” Balas Wooseok

“Enggak, gue mau bantuin junior nyiapin performance biasa udah mau open house lagi kan kampus kita.” Jelas Doyoung

“Eh? Udah mau mulai lagi? Kalo butuh bantuan bilang aja ya, gue juga nggak sibuk-sibuk amat kok!” Ujar Wooseok

“Sip pasti nanti gue kontak lo kok, atau nggak lo main-main aja ke audit kita suka ngumpul disitu abis kelasan.” Balas Doyoung

“Okay nanti gue mampir deh kalo gue udah selesai.” Ujar Wooseok “Gue duluan ya Doy!” lanjutnya berpamitan dengan Doyoung

“Yo! See ya~” Balas Doyoung yang berjalan kearah berlawanan dengan Wooseok.

Wooseok memasuki perpustakaan kampusnya sembari menghela nafas berat ketika mendapati cukup banyak mahasiswa yang sudah berada di perpustakaan.

“Masuk perpus Mas?” Tanya penjaga perpustakaan saat itu, Wooseok hanya mengangguk sebagai respon “Tulis nama, jurusan, fakultas, nomor lokernya ya mas. Jam masuknya 9:24.” lanjut si penjaga perpustakaan

Wooseok langsung menulis semua yang tadi disebutkan oleh penjaga perpustakaan, dan memberikan kartu tanda mahasiswa miliknya kepada si penjaga untuk ditukarkan dengan kunci loker.

“Makasih ya Mbak...” Ucap Wooseok pelan sambil berjalan kearah lokernya. Ia pun mengeluarkan barang-barang yang ia perlukan dari ranselnya, seperti laptop, charger laptop, charger ponsel, earphone, buku catatan, dan pulpen. Setelah ia mengeluarkan barang-barang tersebut, ia membuka lokernya untuk menaruh ranselnya dan mengunci kembali loker tersebut sebelum memasuki area utama perpustakaan.

Setelah perdebatan sengit dengan dirinya yang malas untuk menaikki anak tangga untuk menuju lantai kedua perpustakaan, dan dirinya yang risih untuk mengerjakan tugas akhirnya dengan keadaan yang ramai di lantai bawah. Wooseok pun memutuskan untuk mengerjakan tugas akhirnya di lantai dua.

Perpustakaan Neo Arts and Culture University terbagi menjadi dua lantai dan cukup luas. Akan tetapi kebanyakan mahasiswa yang malas untuk menaikki anak tangga, karena lift gedung tersebut tidak dapat diakses menuju lantai dua perustakaan jadi mereka memutuskan untuk ‘menetap’ di lantai satu.

 Akan tetapi kebanyakan mahasiswa yang malas untuk menaikki anak tangga, karena lift gedung tersebut tidak dapat diakses menuju lantai dua perustakaan jadi mereka memutuskan untuk ‘menetap’ di lantai satu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wooseok memindai semua sudut di lantai dua, mencoba menemukan spot nyaman untuk mengerjakan tugas akhirnya. Setelah memindai selama hampir lima menit, ia pun akhirnya untuk memilih salah satu bangku di dekat jendela disudut kanan perpustakaan. Setelah menaruh barang-barangnya di meja, ia langsung membuka laptop nya serta tentunya menyalakan laptop tersebut dan mulai mengerjakan tugas akhirnya.

-ˋˏ✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
Vote + comment ya guys jangan lupa 😁

flower | kim wooseokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang