Terhitung sudah hampir tiga jam sejak Wooseok mulai mengerjakan tugas akhirnya, selama itu juga ia hanya terpaku dengan laptopnya. Baginya waktu seakan berjalan sangat lama karena, walaupun sudah hampir tiga jam ia mengerjakan tugas akhir tersebut tapi nampaknya tugas akhirnya belum mencapai tahap 'layak' dibaca ataupun di koreksi oleh pembimbingnya. Buku-buku referensi juga sudah menggunung di mejanya saat ini.
Kacau. Itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana keadaan Wooseok saat ini, orang-orang yang hanya lewat di depannya saja dapat mengetahui bagaimana keadaan pikiran dan hati Wooseok saat itu. Wooseok memutuskan untuk berhenti sejenak ketimbang meneruskan pekerjaannya akan tetapi hasilnya nanti malah dapat merusak seluruh isi pekerjaannya.
Ia menyadari bahwa perpustakaan kampusnya kini lebih ramai ketimbang tadi ketika ia baru saja datang, bahkan nyaris semua meja dan tempat duduk di lantai dua perpustakaan tersebut terlihat kosong. Banyak mahasiswa yang terlihat sedang serius membaca buku atau lembaran kertas,
‘pasti materi kuliah deh, paling juga baru di print atau di fotocopy. Atau malahan hasil minjem sama temennya.’ Tebak Wooseok dalam hati
Ia melirik jam dinding yang berada di sudut ruangan yang sudah menunjukkan pukul satu siang, yang artinya kurang lebih tiga puluh menit lagi ia harus menemui dosen pembimbingnya. Hal tersebut membuatnya semakin frustasi, kenapa? Karena proposal tugas akhirnya benar-benar masih jauh sekali dari kata rapi.
“Umm, maaf kak... Aku boleh pinjem charger kakak sebentar nggak?” Tanya seorang gadis yang tiba-tiba berdiri disebelah meja Wooseok yang sedang terlihat sangat kacau
“Oh. Iya, boleh kok!” Jawabnya sambil memberikan charger ponsel miliknya kepada gadis tersebut
“Aku sekalian ngecharge disini aja ya kan? Boleh kan?” Tanya gadis itu lagi sambil menunjuk kesalah satu saklar kosong di meha Wooseok, sedangkan Wooseok langsung mengangguk mengiyakan. Setelah mendapat persetujuan dari Wooseok, gadis tersebut langsung menghubungkan charger yang baru saja ia pinjam ke saklar dan ponselnya lalu meletakkan ponsel miliknya itu di dekat kaki meja Wooseok.
“Terima kasih kak!” Ujar gadis itu pada Wooseok sebelum ia berjalan menunu salah satu bangku yang tidak jauh dari meja Wooseok.
Wooseok tidak dapat tapi terus memperhatikan gadis tersebut, ia belum pernah melihat gadis itu sebelumnya. Berjuta pertanyaan mengenai gadis tersebut memenuhi benak Wooseok, membuat pekerjaannya saat itu terlalaikan.
Drrttttt!
Ponsel Wooseok yang ia letakkan diatas meja tiba-tiba bergetar karena ada satu notifikasi baru masuk, membuatnya tersadar dari lamunannya.
1 New Notification from Pak Jaebum
Pak Jaebum:
Wooseok, saya sudah diruangan.Kim Wooseok:
Baik pak, saya segera kesana.Wooseok menghela nafas berat, mau tidak mau ia harus bertemu dengan Pak Jaebum saat itu juga. Tapi apa mungkin ia membawa semua barangnya yang sudah berserakan semua diatas meja? Atau haruskah ia meminta tolong seseorang untuk menjaganya? Tanpa pikir panjang Wooseok membawa laptopnya menghampiri seseorang yang juga berada diruangan tersebut.
“Dek,” Ujar Wooseok menegur seseorang yang tengah asik berbincang dengan temannya, ia adalah gadis yang sedang meminjam charger ponselnya
“Iya kak?” Balas gadis tersebut langsung mengarahkan pandangannya ke Wooseok
“Kakak nitip barang-barang kakak sebentar ya, kakak harus ketemu dosen sekarang. Cuma sebentar kok, boleh kan?” Pinta Wooseok
“Oh iya kak boleh kok, aku jagain barangnya nanti.” Jawab gadis itu sambil tersenyum
“Oke makasih ya, kakak tinggal dulu!” Wooseok pun berlari keluar dari perpustakaan dengan perasaan sedikit lega karena ada yang mengawasi barang-barangnya.
-ˋˏ✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈
Hai hai hai!! Double update ehe 😁
Siapa yang nangis nonton performance nya To My Youth team?
KAMU SEDANG MEMBACA
flower | kim wooseok
FanfictionTerkadang kehadiran seseorang yang tidak dikenal secara tiba-tiba bagaikan keajaiban, layaknya bunga yang tiba-tiba tumbuh di tengah musim kemarau. [ Kim Wooseok x Han Seola (OC)] 2019 © min9kyu • baku/non-baku • multilingual • slow update start: 10...