Spring Blossom

470 69 3
                                    

^ Kita akan selalu seperti ini 
Saling tersenyum layaknya bunga yang mekar
Ingatlah,aku akan selalu menjadi bunga musim semimu ^

ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"Dia?" pekik Sinb ketika melihat wujud sang fotografer.

"Ini asisten Papa," kata Chanyeol menepuk pundak Jungkook.

"Shirreo!" Sinb berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.

"Kalo gitu observasi kamu di taman eomma aja!" ucap Chanyeol sukses membikin langkah Sinb terhenti.

Sinb mendengus kesal. "Kok gitu sih?"

"Makanya kamu pilih dibantu Jungkook atau nggak lulus matkul botani?"

"Iya iya," gerutu Sinb melanjutkan langkahnya.

Chanyeol menggeleng melihat kelakuan putri tunggalnya. Sebenarnya ia ingin membantu putrinya memotret berbagai bunga musim semi untuk tugas perkuliahan,namun siapa yang akan menjaga istrinya di rumah?

Rasanya tak adil jika ia dan putrinya bisa berpergian jauh menikmati musim semi sementara istrinya,So Yeon berkeliling taman rumah dengan kursi roda hanya ditemani pembantu. Oleh karenanya,ia meminta tolong Jeon Jungkook membantu putrinya yang mendapat tugas karya tulis ilmiah tentang spring blossom.

Chanyeol menghela napas. Ia merasa tidak enak pada Jungkook karena sikap putrinya yang kurang sopan. "Dia emang kayak gitu akhir-akhir ini. Maklumi ya."

"Nde,ssaem." Jungkook menunduk penuh hormat.

Jungkook yang tak lain adalah mahasiswa ilkom semester lima bersedia memenuhi permintaan Chanyeol demi menambah uang sakunya,dimudahkan magang kerja saat semester enam nanti,dan diberi bimbingan saat skripsi. Apalagi ia juga asisten dosen Chanyeol. Jadi,bagaimana bisa ia menolak?

"Tolong bantu Sinb," gumam Chanyeol memberikan kunci mobilnya pada Jungkook.

*****

"Eodiga?" tanya Jungkook memakai sabuk pengaman.

Sinb yang duduk di sebelah Jungkook membuka buku catatannya dengan malas. "Yeouido Park."

Jungkook mengangguk lantas melajukan mobil ke tempat yang Sinb bilang. Ia memang tidak banyak bicara jika berada di dekat Sinb.

Hening. Itu adalah suasana yang paling Sinb benci. Sejak ibunya divonis lumpuh karena gigitan ular,ia sering kesepian. Ibunya yang tadinya sering mengajaknya bercerita banyak hal terutama tentang alam kini tidak lagi.

"Harusnya lo nolak buat bantuin  gue!"

"Gue nggak enak sama ayah lo."

"Gara-gara kita dijodoh-jodohin waktu SMA gue jadi gagal PDKT sama Taehyung sunbaenim. Sejak itu gue benci sama lo. Lo ngapain sih pake nembak gue?"

"Itu hukuman dari Taehyung karena gue kalah main game."

Sinb terus mengungkit masa lalunya yang berjuang mati-matian mengejar cinta seniornya. Meski tak pernah berhasil sebab Taehyung berpikiran bahwa Sinb lebih cocok dengan Jungkook.

Tak terasa sampailah mereka di taman yang letaknya berdekatan dengan Sungai Han. Netra mereka disuguhi nuansa musim semi berupa hamparan tulip dan pink-nya sakura.

"Potret semua bunga di sini!" titah Sinb memulai observasinya penuh gairah. Ia sangat menyukai bunga.

Jungkook beraksi dengan DSLR-nya. Sesekali ia memotret Sinb yang sedang mengamati bunga dari segala sisi. Ia menyukai wajah serius Sinb. Sedikit.

"Spesies tulip di sini gak kalah keren sama yang di Belanda. Spesies ini punya ciri khas...," oceh Sinb mengawali ceritanya sekaligus menulis hasil observasinya.

Hwang Eun Bi,mahasiswa Sinkook University prodi biologi yang memasuki semester empat memang agak cerewet. Apalagi kalau urusannya dengan bunga-bungaan. Sifat menggurui dan sok tahunya keluar.

"Kok lo diem mulu sih?" Sinb sewot karena yang diajak bicara sama sekali tak merespon. Jadilah ia berceloteh dengan gerombolan tulip di depannya.

Cekrek

"Woy!" pekik Sinb semakin kesal karena Jungkook menyibukkan diri dengan kameranya.

"Gue gak paham gituan. Bukan bidang gue."

"Ya seengaaknya lo komen atau tanya kek. Gue jadi kayak orang gila,nyerocos sendiri."

Jungkook menghela napas."Sekarang gue tanya,lo bisa pake kamera?"

Sinb menggeleng. Sudah lama ia tak pernah menyentuh kamera DSLR sejak merusak kamera milik ayahnya yang harganya fantastis.

"Sini gue ajarin," tawar Jungkook.

Setelah dibujuk,Sinb akhirnya mau diajari memotret oleh Jungkook. Setelah berhasil mem-foto pohon sakura tanpa blur,ia kegirangan dan ketagihan menggunakan kamera Jungkook.

Seluruh bunga di Taman Yeouido menjadi objek foto percobaan Sinb. Bukan itu saja,pemandangan langit Seoul yang mulai keemasan karena senja segera tiba juga menarik atensinya. Sementara Jungkook justru disuruh menulis data observasi. Sinb hanya mendikte sambil memotret.

Pertukaran tugas berlangsung hingga mereka berada di Taman Haneul yang sangat luas dengan cosmos di sepanjang jalan. Ada juga rumput eulalia yang menghampar.

"Tau nggak kalo dulu tempat ini untuk pembuangan sampah?" tanya Sinb.

"Hmm." Jungkook sedang merevisi tulisannya yang terdapat banyak typo karena penjelasan Sinb kurang jelas dan terlalu cepat.

Sinb mendecak sebal. Ia yang masih memegang kamera Jungkook lantas berlari ke sembarang tempat. Bodohnya tali sepatu converse-nya terurai lalu menyandung kakinya.

Sinb jatuh dan parahnya kamera Jungkook yang masih on terlempar beberapa meter dan berakhir di kolam ikan yang tak jauh darinya. Melihat itu Jungkook segera menghampiri Sinb. Tentunya bukan untuk menolongnya.

"Ck,lo gak perlu ngerusak kamera gue kalo gak mau gue bantu," sarkas Jungkook menatap Sinb dingin. Ia segera menyelamatkan kameranya tanpa memedulikan Sinb.

Sinb bangkit sambil meringis kesakitan. Ada perasaan bersalah dalam dirinya tetapi gengsi untuk meminta maaf terlalu dominan.

Ketika matahari berada di kaki langit,Jungkook mengantar Sinb pulang. Mereka saling terdiam hingga keduanya sampai di rumah Sinb.

"Besok cari fotografer lain!" tandas Jungkook mengembalikan kunci mobil Chanyeol pada Sinb.

"Oke. Gue bisa kok cari fotografer yang lebih profesional dan nggak kaya batu," omel Sinb saat Jungkook menghilang dari hadapannya.

*****

^ Author Note ^

Next chap gue merekomendasikan kalian untuk baca sambil dengerin lagu romantis

Spring Phile [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang