My Guardian Angel ( A Hope And Shooting Star )

Prolog

Gelap, sepi, sunyi, dingin. Itulah yang selalu menemaniku. Entah sejak kapan semua rasa itu telah menyatu denganku, dan lucunya mereka tidak bisa pergi meninggalkan ku yang artinya mereka telah menjadi teman abadi ku. Oh.... Satu lagi temanku, jangan lupakan bahwa aku berteman baik dengan kesendirian.

Akan ku jelaskan apa arti dari semua itu.

* Kesendirian. Yah, kesendirian satu hal yang sangat kutakutkan dan kubenci. Mungkin, kalian juga sama sepertiku membenci nya. Namun, itu lah faktanya. Aku yang selalu hidup dalam kesendirian yang membuat aku berteman baik dengannya.

* Gelap? Memang, ruang hatiku penuh dengan kegelapan tanpa setitik cahaya yang dapat menyinarinya. Dan dia lah yang mengajarkan ku tentang keangkuhan dan keegoisan. Dia juga lah yang mampu menenggelamkan dan mengunci rasa simpatiku kedalam palung hatiku yang penuh kegelapan.

* Sepi... Bukankah sudah ku katakan bahwa hati ku gelap? Yah, kegelapan mampu menarik sang sepi untuk masuk kedalam hatiku. Sang sepi lah yang mengubah ku menjadi gadis yang tak berperasaan.

* Sunyi... Dia lah yang dapat membuatku menangis dalam kesendirian. Hidupku yang di penuhi dengan kesunyian itulah yang terkadang membuatku menjadi gadis yang lemah. Dan aku benci menjadi lemah walaupun pada dasarnya aku memang gadis yang lemah.

* Dingin... Pada akhirnya dia lah yang mampu memberikan kekuatan kepadaku, agar aku tidak menjadi gadis yang lemah. Dari sini lah aku belajar untuk bisa menaklukkan dingin yang menyelimuti diriku dan menjadikannya teman hingga aku melupakan bagaimana rasanya kehangatan.

Namun, terkadang aku ingin merasakan arti dari sebuah kebahagian dan kehangatan.
Dan, harapanku menjadi nyata.
Saat.... datang suatu malam yang mengubah kehidupanku menjadi lebih baik. Dan semuanya berawal dari...

Sebuah harapan yang ku ucapkan saat aku melihat sebuah bintang jatuh yang terang nan indah. Seterang dan seindah malaikat pelindungku.

See you in the next chapter