Hari minggu yang berlangitkan cerah ini dimanfaatkan oleh seorang gadis yang sedang menikmati pemandangan dari depan terasnya itu sambil menyesep secangkir teh hangat.
Tapi kenyamanan itu hanya bertahan selama sebentar setelah teman kecilnya itu mengangetkannya.
"Woy!! Monkey!!" Lyra hampir saja terjungkal kalau tidak menahannya dengan kakinya dari arah samping.
"Gue bukan monyet! Badak!!" kesal Lyra.
"Buset badak." ujar Lucas dan tertawa.
"Ngapain sih lo ganggu ketenangan gue aja lo ah." Lyra masih kesal oleh Lucas.
"Mumpung masih sore keluar yuk." ajak Lucas.
"Ogah gue mau dirumah aja. Sono lo pergi lo. Ganggu orang aja."Lyra pun semakin menjadi kesalnya.
Bukannya pergi atau bangun dari tempat duduk. Lucas malah menopang tangannya dimeja samping ia duduk.
"Kalau gak mau pergi gimana?" Lucas pun memainkan alisnya yang agak tebal itu.
"Gue usir." jawab jengkel Lyra.
Lucas tertawa renyah. "Kalau usiran lo gak mempan gimana?" tanya jail Lucas.
Lyra mendelik ia jadi semakin kesal kepada Lucas. "Lo tinggal pergi dari sini aja ribet." ucap Lyra ketus.
"Orang gue gak mau pergi disuruh pergi." lalu Lucas mensandarkan tubuhnya di sandaran bangku yang ia duduki. "Ayo lah Ra jalan kek, makan kek, nongkrong kek gitu. Ayu temenin gue." bujuk Lucas.
"Gak."
"Ayo lah cuma temenin doang kok." Lucas pun masih berusaha.
"Gue bilang gak ya gak." jawab Lyra ketus lagi.
"Ayo Ra."
"Gue bilang gak ya gak Kas, gak ngerti banget sih lo." Lyra pun menyesap teh hangat nya yang berubah jadi teh dingin.
Lucas berpikir sebentar sebelum membujuk lagi. Tiba-tiba ide bagus muncul dibenaknya. "Kalau imbalannya coklat, lo masih nolak?" Lyra pun tiba-tiba berdiri dan itu membuat Lucas tersenyum.
"Ayo lo mau ditemenin ke mana?"
^-^
Sesampainya mereka pun masuk dengan Lyra yang bermuka masam. Sedari tadi Lucas mencoba menghiburnya tapi usahanya sia-sia.
"Cuma ke mall kok Ra, masa muka lo berubah masam sih? Kan niatnya gue mau nonton sama lo." ucap Lucas sembari mengampit jari mungil Lyra di sela-sela jarinya.
"Tau gini tadi gue gak usah mau, ck" gumam Lyra yang masih didengar oleh Lucas.
"Kalau lo gak mau coklat lo juga bakal hilang." sahut Lucas santai.
Lyra menengok ke arah Lucas dengan pandangan kesal setengah mati.
"Lagian lo ngapain sih ngajak ke mall? Kan bisa aja ke taman atau kemana gitu?"
Lucas hafal dengan Lyra. Ia memang bukan tipe perempuan yang senang ke mall atau berbelanja barang. Menurut Lyra semua itu tak penting dan malah menghamburkan uang.
"Gak pa-pa lah, lagian lo jarang kan jalan sama cowok ganteng kayak gue." jawab pede Lucas.
"Ck"
"Gini Kas. Kan kalau di mall lo bisa hamburin uang sesuka hati lo dan lo tau itu kan kalau gue gak suka hal itu. Makanya gue bersi keras buat larang lo ngajak gue ke mall. Lagian mall itu ngebosenin yang bisa gue liat cuma orang sama barang mati bukannya pemandangan yang indah atau ngerasain hembusan angin sejuk." tutur Lyra sambil berdecak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lyra & Lucas
Teen FictionTAMBAH KE LIST READING KALIAN. "Lo tuh udah nyebelin, ngeselin, idup lagi. Untung temen kecil gue, ck"