Satu bayangan yang selalu datang di kepala lelaki itu, semakin lama semakin jelas. Bayangan yang selalu membuat kepalanya sakit bukan main. Sebuah bayangan yang bisa membuat seluruh tubuhnya bersinkornasi untuk merasakan bagaimana itu kata sakit.
"Siapa?"
Ia bergumam. Meremas rambutnya yang masih di lilit oleh kain kasa.
Tidak kerasa, air matanya itu menetes. "Gue rindu. Tapi sama siapa?!" Gumamnya sekali lagi.
Di dalam kamar rumah sakit, ia sendiri. Menangis, merasakan penyesalan luar biasa, dan berpukul palu dengan rindu entah pada siapa.
"Siapa?!"
Ia berteriak.
"Maaf!" Katanya lagi.
Kepalanya menekuk. Kedua telapak tangannya mengusap wajah, mencoba menghapus air mata, namun percuma.
"I really miss you. But, who are you?"
"Because, even if you remember me, you just feel disappointed on me.""Can't you just remember how happy we use to be, when we were a couple?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Re : Drunk On You
FanfictionSaat itu memang aku menyesalinya. Tapi, kali ini aku lebih menyesali perbuatan dulu setelah ingatan yang hilang itu, kini kembali. Alternatif ending "Lifestyle"