Setelah benar benar mendengar suara bel masuk dengan jelas,jiwoon dan somi pun bergegas masuk ke kelas,setelah masuk kelas guanlin—masih saja memandangi jiwoon dengan tatapan yang sama seperti tadi—tatapan serius namun tidak dengan wajah yang serius.
"Paan lo?!" tukas jiwoon yang sangat amat tidak suka dengan tatapan guanlin itu,dia gedeg sekaligus jijik benar benar seperti itu,guanlin selalu mengeluarkan aura dimana seseorang akan merasa sebal saat berada di dekatnya begitu pemikiran jiwoon saat dekat dengan guanlin.
"Nyelow kali,cantik bener lo" ucap guanlin sambil tersenyum lebar,lebar sekali.
"Mulai dah lo ada mangsa buat ngerdus eh jiwoon jangan percaya kata kata dia,dia tu kang ngerdus!" ucap haechan yang baru datang memecah tatapan khas guanlin tersebut.
"Sotoy lo" ucap guanlin dengan nada ngambeknya membuang pandangannya dari jiwoon
Haechan biasa biasa saja,dia tertawa,mungkin karena sangat terbiasa dengan sikap guanlin ini,dengar dengar mereka—haechan dan guanlin berasal dari smp yang sama
.
"Halo anak anak"
Dari balik pintu muncul seorang guru—lebih tepatnya bu guru"Selamat datang di sekolah baru kalian nama ibu irene,ibu guru kimia di sini!" ucap nya tampak sangat amat ramah
"Mari mulai pelajarannya langsung ya!" lanjut guru kimia tersebut
"Untuk materi ini kalian pasti belum mengetahuinya,ini materi baru anak anak,untuk menguji kemampuan kalian ibu akan mengelompokkan kalian sesuai baris tempat duduk kalian saja"
Sialnya.
Ini sangat amat menjengkelkan bagi jiwoon tentu saja satu baris tempat duduk nya itu di isi dengan orang yang tidak benar semua—maksudnya sangat barbar dan berisik,bagaimana mungkin mereka di satukan,jiwoon beberapa kali mengusap wajahnya tanda frustasi"Wey gila kita sekelompok donk!" ucap guanlin tampak amat semangat,sambil menggoyangkan kursi jiwoon,jiwoon terlonjak kaget bahkan hampir jatuh jika saja ia tidak menahan kursinya itu dengan kakinya,jiwoon hanya menghela napas panjang memaklumi guanlin yang benar benar autis bukan sekedar kata somi lagi.
Mereka pun berkumpul menyatukan beberapa meja layaknya orang orang penting yang sedang rapat bu irene sedari tadi sudah membagi kan kertas soal,kata nya untuk di kerjakan bersama tentu saja setelah ia menjelaskan materi tersebut,materi di soal itu adalah materi baru yang membuat seisi kepala jiwoon terasa sedang di acak acak saking pusing nya.
"Jadi senyawa bla bla bla akan menjadi bla bla bla bla jika di tambahkan bla bla" kira kira begitu penjelasan ibu irene yang terdengar di kepala jiwoon dia benar benar sangat amat pusing sekarang.
"Sekarang semuanya sudah mengerti kan? Jika sudah mengerti kerjakan soalnya sekarang" ucap nya sembari menuju kearah meja guru—tentu saja untuk duduk.
"Woi lu pada ngerti kaga?" ucap jiwoon membuka perbincangan di kelompok ini. Mari kita garis bawahi kelompok karna sangat amat meragukan untuk di sebut sebuah kelompok bahkan sedari tadi yang memperhatikan penjelasan bu irene hanya somi,jiwoon,yuqi,sakura dan jangan lupa si pendiam yang sedari pagi hanya sekedar berbicara untuk memperkenalkan diri.
Siapa lagi.Tentu saja Na jaemin.
Baguslah tampak nya diantara yang menyimak penjelasan bu irene hanya jaemin yang mengerti.
Jangan tanya jeno,haechan,dan guanlin mereka sedari tadi sibuk bermain mejikuhibiniu benar benar se-kekanakan itu.
"Gue ngerti nih" balas guanlin tampak sangat percaya diri.
"Dusta banget lo! Dari tadi main sama kita juga njing ngajak berantem lo" tukas haechan
"Ini kan pelajaran smp tolol bener lo pada masa kaga tau" tambah jeno percaya diri sekali bahwa dia benar benar mengerti.