-04-

717 52 1
                                    

Pagi kembali menyapa mata indah gadis cantik yang baru saja jatuh cinta itu.

Kim jiwoon.

Dia telat bangun tentu saja sekarang kakak nya sudah pergi duluan menuju kampus tanpa ada niat sedikit pun untuk membangunkan nya,ah iya ibu jiwoon sekarang sedang pergi keluar kota untuk menemani ayah jiwoon yang sedang ada sedikit kerjaan di sana.
Mereka pergi tadi malam,itu mendadak setelah ayahnya mendapat telfon dari atasannya.

Ini sangat sial,sekarang pukul 06:55 dan lebih parahnya 5 menit lagi gerbang sekolah yang maha agung itu akan di tutup,ini gawat.
Jiwoon tidak akan selesai bersiap hanya dalam 5 menit,mau tidak mau dia harus pergi ke sekolah dengan keadaan terlambat hari ini.

"Minju bangsat" geram jiwoon sedari tadi,ia terus mengucapkan kata itu tiada henti.

Sekarang jiwoon sudah berada di halte bus-tentu saja menunggu bus,sangat sial,benar benar sangat amat sial bahkan sedari tadi tidak ada 1 bus pun yang lewat di depan halte itu.

Setelah menunggu kurang lebih 4 menit bus datang dan jiwoon bergegas masuk bus tersebut.

Di dalam bus hanya ada 3 pekerja yang sepertinya juga terlambat dan-
Jiwoon tidak asing dengan laki laki yang selalu nenyumbat telinganya dengan earphone dan hanya membukanya jika berbicara saja.

Itu Jaemin.

Sedang duduk sendirian di kursi paling belakang,dalam keadaan-tentu saja terlambat sama seperti jiwoon,jaemin tetap saja memasang wajah santai seperti tidak terjadi apa apa.

Jiwoon diam saja,tidak berniat menegur jaemin barang sepatah kata,ia terlalu sibuk memikirkan apa saja jawaban yang akan di lontarkan nya saat guru bk menanyai nya,agar semua itu tidak terjadi dia harus melewati gerbang belakang sekolah yang sepi dan mencekam itu.

Bus sudah sampai di depan sekolah,sekolah tentu saja sudah sangat sepi,berniat segera turun dengan mengendap-endap,sekarang tangannya di pegang dengan cepat dan memaksanya untuk berbalik kebelakang,padahal saat ini ia ingin terbang saja rasanya demi melesat ke dalam kelasnya.

Dengan wajah frustasinya Jiwoon berbalik ke belakang dan mendapati seorang laki laki-dengan mata berbinar hitam,senyuman tipis nan halus,sangat sempurna.

"Eh?kenapa jaem?" tanya jiwoon benar saja-sekarang perasaannya campur aduk,ada perasaan frustasi,ada perasaan senang sekaligus terkejut sekarang tangannya sedang di pegang oleh laki laki dambaan nya itu.

"Barengan aja" jawab jaemin masih dengan senyuman tipis nya,demi tuhan itu manis sekali.

"Yaudah ayo cepetan" ucap jiwoon lagi seraya menarik pergelangan tangan jaemin.

Sesampainya di dalam sekolah,mereka-jaemin dan jiwoon tentu saja mereka melewati gerbang belakang dimana tidak ada penjaga atau guru bk disana,tidak ada manusia pun di sana sangat amat sepi apalagi sekarang sudah pukul 7:15

"Sepi nih lo gatakut?" tanya jaemin yang tak henti henti nya melihat kesana kemari.

"Lebih nakutin guru bk yang bakal nulis nama kita di buku hitamnya" balas jiwoon lesu,dia tidak tahu lagi sekarang apa yang harus di lakukannya,ia sudah melewati rintangan guru bk dengan sangat mudah,namun di dalam kelasnya sana sudah ada guru yang pastinya akan marah dengan keterlambatan nya itu,sungguh saat ini jiwoon merasa kalang kabut.

"Nyantai kali gausah takut,ntar kita bolos aja nyampe pelajaran pertama selesai,terus nimbrung lagi pas pelajaran kedua udah kan?" santai jaemin yang berjalan dengan tangan yang di masukkan ke saku,ini sangat tidak baik bagi kesehatan jantung jiwoon jika berlama lama melihat jaemin.

"Yaudah deh iya,bolos kemana emang?" tanya jiwoon masih dengan wajah lesu nya.

"Atap sekolah nganggur tuh" santai jaemin masih dengan senyuman tipisnya.

Only na jaemin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang