Pelajaran sudah berakhir,pertanda sekolah juga sudah berakhir. Jiwoon benar benar sangat senang akhirnya jam di sekolah ini pun berakhir,Jiwoon merasa hari ini dia cukup sial,mulai dari terlambat ke sekolah,menaiki banyak anak tangga demi bolos ke atap sekolah,dan yang terburuk adalah—di hukum bersama Guanlin.
Setelah bel sekolah berbunyi Jiwoon langsung membereskan buku buku yang habis ia acak acak tadi ke dalam tas satu persatu.
"Woi besok nonton bareng yok" ucapnya lebih dari kata semangat.
Itu Guanlin tentu saja siapa lagi?
Dia dengan senyum sumringahnya berdiri di depan meja Yuqi meletakkan tangannya sebagai tumpuan dan memandangi orang orang yang ada di barisan tempat duduknya itu sambil menunggu jawaban.
"Mau nonton bareng apa mau kencan ama neng Jiwoon" jawab Haechan tampak menggoda Guanlin dengan senyum usilnya.
"Bacot njeng" sergah Guanlin.
"Gue ikut dong mayan daripada bosen di rumah" ucap Sakura yang membalas ajakan Guanlin tadi,di ikuti dengan Haechan,Jeno,dan Yuqi yang juga mengiyakan ajakan Guanlin.
Jiwoon masih diam,belum menjawab ajakan Guanlin. Ia masih masih terlalu fokus membenahi bukunya yang berserakan di mana mana.
Somi yang melihat Jiwoon sangat serius berniat mengajak Jiwoon untuk ikut nonton bersama teman nya itu pasalnya Jeno baru saja mengiyakan ajakan Guanlin itu kesempatan bagus untuknya melancarkan pendekatan dengan Jeno saat di bioskop nanti.
"Lo ikut?" tanya Somi langsung,Jiwoon yang tadinya serius membenahi dan sesekali menghitung jumlah buku di tas nya itu seketika berhenti dan beralih pandang ke Somi.
"Gamau kalo ada Guanlin" jawab Jiwoon seadanya,mungkin dia memang benar benar sudah tidak nyaman lagi berada di dekat Guanlin apalagi dalam jangka panjang.
"Yahh ikut dong plis lo harus nemenin gue,masa gue sendirian sih ke sana ga asik ntar" ucap Somi merayu Jiwoon dengan wajah memelasnya.
"Gue ga mau,lagian juga ada Yuqi sama Sakura kan?" tolak Jiwoon sekali lagi,saat ini ia benar benar tidak ingin ke mana mana.
"Tapi ga asik lah kalo ga sama lo,lo tau sendiri kan Sakura sama Yuqi temen baru kita,kan belum deket,plis Woon lo harus ikut" rayu Somi sekali lagi menyakinkan bahwa Jiwoon harus ikut dengannya.
Menimbang nimbang perkataan Somi akhirnya Jiwoon pun menyerah,mau tidak mau dia harus menemani temannya itu,jika tidak Somi tentu saja akan ngambek.
"Yaudah iya" jawab Jiwoon malas,ia tak tahu apa yang sedang merasukinya,padahal tadi ia baru saja ingin melewati 1 harinya tanpa Guanlin. Setidaknya dia butuh 1 hari tanpa keberisikan dan barbar nya Guanlin.
Somi yang mendengar jawaban Jiwoon itu pun sangat gembira,baiklah kira kira dia sudah mengucapkan terima kasih lebih dari 1000× menurut perhitungan Jiwoon—itu bohong tentu saja.
Setelah mengucapkan terima kasih sebanyak banyaknya,Somi pun bergegas pamit,ia bilang pada Jiwoon bahwa hari ini ia tidak pulang bersama nya,melainkan pulang bersama Jeno. Baguslah fikir Jiwoon,dengan begitu dia bisa menikmati me time tanpa gangguan orang lain.
Setelah perginya Somi dari kelas,Jiwoon pun juga bergegas membenahi buku nya,mengambil beberapa buku di bawah laci,dan menghapus papan tulis sekilas,papan tulis itu sungguh tidak berguna menurutnya,pasalnya papan itu tidak pernah di gunakan sebagai mana mestinya,papan tulis kelasnya itu selalu di coret oleh oknum bar bar tentu saja Guanlin dan antek anteknya. Isinya random,dari pasangan tercocok tahun ini,hingga guru paling killer di kelas,Jiwoon rasa para guru yang masuk ke kelas nya sudah melihat hal itu namun hanya mengabaikannya.