Aku bukan si jenius.
Bukan primadona.
Dan tentunya bukan anak kaya apalagi putri raja.Cuma cewek aneh dan egois yang entah kenapa bisa sampai di dunia.
Kalau pertama bertemu aku bisa menebak akan berpikir apa mereka.
"Dia bodoh ya?"
"Dasar egois,"
"Gak punya malu tuh,"Entah bagaimana cuma bisikan itu yang sampai ke telingaku.
Mungkin telingaku benci kata-kata baik.Aku nggak lagi bohong kok, apalagi merendah.
Aku gak berhak buat itu.Memang se egois apa sih aku?
Sangat.
Bahkan kau akan tau semenyebalkan apa aku ketika bertemu.Cewek lugu yang terobsesi dengan nilai.
Aku menyebut diriku begitu.
Bahkan teman sekolah ku pun tau aku cewek pelit yang sulit diajak kerjasama.Atau contoh lainnya ya,
Aku sulit mengalah.
Aku nggak mau terbagi ataupun dibagi.Tau kok.
Aku sendiri sangat tau itu gak boleh.
Tapi menurutku, aku sudah banyak mengalah.
Mengalah sampai sesak rasanya.Satu hari saja, aku nggak pengen jadi anak dari siapa, murid siapa, kakak dari siapa.
Cuma ingin jadi aku sendiri.Benar ya kata orang,
Meneriakkan luka itu paling susah.
Padahal kalau aku nggak marah-marah dan berteriak sampai tenggorokan ku serak,
Mereka nggak akan tau dan mengerti.
Pastinya aku yang paling tau itu.
Tapi menangis tersedu-sedu di depan mereka, bukannya terlihat menyedihkan ya?Ah, lagipula mereka bilang wajahku nggak cocok untuk marah.
Sepertinya aku terlahir untuk jadi orang baik.Aku benar-benar tidak unggul apapun selain menulis, dan berharap ups.
Aku nggak bisa game dan nggak menikmatinya.
Nggak suka olahraga dan lebih suka nonton drama korea.
Ah setelah kupikir ada lagi yang aku bisa.
Bicara.
Benar, aku cewek paling cerewet yang mungkin akan kalian sesali kalau bertemu nanti.Gimana ya aku mengakhiri ini?
Rasanya ingin kubagikan semuanya, tapi kalian pasti bosan membacanya.Baiklah akan kubacakan intinya.
Diantara definisi yang aku sebutkan tadi, menurutku aku ya cuma aku.
Cewek yang sulit banget bilang sayang atau cinta.
Tapi selalu mendambakan pelukan hangat dari orang lain.
네, 나는.
KAMU SEDANG MEMBACA
POEM
PoetryKadang, orang lebih suka bercerita atau memendam. Memilih untuk membagi sesaknya bersama atau berusaha melupakannya. Mungkin menurutnya, menulis pun untuk apa. Hanya jadi tumpukan sampah. Makanya kalau kalian lihat cover ini, hurufnya berantakan. Ka...