|4|

21 24 28
                                    

Zura memakan makanan yang dibuat Raka, lalu Rano memperhatikan ruangan wakil kepala sekolah, Rayhan yang saat itu memperkenalkan diri secara langsung dengan Arvin, dan datang ke ruangannya, lalu menempelkan kamera pengintai.

"Kau bergaulah dengan teman perempuan! agar tau gosip-gosip tentang sekolahmu itu! dan tersenyumlah agar para lelaki mendekatimu! supaya kau punya paca!" gerutu Rano kepada Zura.

"Hey! apanya yang pacar, Azzura masih kecil!" marah Raka, dengan memukul kepala Rano dengan sendok, lalu Rano hanya mengelus kepalanya.

Zura berdiri, lalu berjalan ke kamarnya, karena kesal dengan kedua pria itu.

Rayhan yang datang, membuat mereka  berpapasan, Zura membuang pandangan ke Rayhan, dan segera masuk ke kamar.

"Hey! Zura! Kakak akan pergi ke gym, kau baik-baiklah disini, dadah!" teriak Raka di depan kamar Zura dan tidak ada jawaban dari Zura.

***

"Hah bukankah gadis itu yang tadi malam kulihat, dia sudah tak sadarkan diri, darahnya berada di semua sekujur tubuh" kaget Raka dengan melihat vidio CCTV yang nampak seorang gadis ditarik paksa oleh Arvin, masuk ke dalam apartement.

flashback
Hari sudah larut, Raka pergi ke rumah sakit, untuk menjenguk keponakannya, saat akan masuk ke rumah sakit, seorang gadis yang masih mengenakan seragam sekolah SMA, dengan darah di sekujur tubuh sedang dilarikan ke dalam rumah sakit.

Selesai dari ruangan keponakannya, Raka berniat pergi ke markas, tetapi sesuatu mengganjal hatinya, ada seseorang berpakaian serba hitam mengintip ruang UGD-kamar gadis yang tadi dilihatnya.

Tidak mau ikut campur, Raka bergegas pulang.

"Dia kan teman sekelasku, bahkan sebangku, seingatku dia tidak masuk sekolah" kata Zura, dan semua menatapnya, lalu membuatnya bingung.

Rano sedang meretas CCTV rumah sakit, lalu wajah yang sedang mengintip ruangan gadis itu ditemukan, Rano mencari-cari identitas yang cocok dengan wajah itu, dan menemukannya.

"Bukankah dia pemilik bar Madison" kata Rayhan, lalu Rano mengangguk.

Zura hanya melihatnya, dan bagaimana bisa Rano wajah yang tampak gamer, adalah bagian penting dalam tim ini.
"Hey! kau pasti terkejut kan dengan keahlianku, tenang saja kau bukan yang pertama kalinya terkejut" bangga Rano.

Lalu muncul sebuah vidio bertuliskan release now dengan tampak seorang lelaki memukul seorang gadis itu "Vidio macam apa ini" kata Rano lalu DANGER! DANGER! DANGER! tertulis disitu, membuat Rano menutup laptopnya.

"Ada apa?" tanya Raka

"Mereka mengetahui jika aku sedang menyusup situs ini, untung saja aku menggunakan alamat IP luar negeri" kata Rano.

Lalu Rano membuka ponselnya, dan mengecek vidio tersebut, namun situs tersebut sudah ditutup "Sial! seharusnya aku mengambil tangkapan layar terlebih dahulu" kesal Rano "Agen situs itu sudah menutupnya" kata Rano menoleh ke Rayhan.

***

Rayhan dan Raka sedang memperhatikan bar Madison, kata Rano Mike akan keluar.

Lalu keluarlah pria kurus yang berkumis, sedang merangkul wanita cantik, Raka bergegas menghampiri Mike, tetapi ditahan Rayhan, kemudian mereka mengikuti dengan diam-diam.

Berada di trotoar, Mike melemparkan minumannya ke tukang sapu, yang menyapu jalanan, Wanita cantik itu melepas rangkulan tangan Mike "Kau ini kenapa jahat sekali!"

"Jika tidak ada sampah, orang seperti dia tidak akan bekerja sayang" kata Mike dengan bangga.

"Jika begitu matilah agar malaikat pencabut nyawa bekerja" Sahut Rayhan, dengan penekanan di kata matilah, dan berada di belakang Mike.

Mike berbalik "Siapa kau?"

"Woho! dia menanyaiku, aku harus menjawabnya apa" kata Rayhan kepada Raka yang berada di belakang wanita cantik itu.

Mike berbalik ke arah Raka "Siapa kau? polisi?" Raka hanya menyeringai, karena dirinya dianggap polisi.

"Jika aku jadi kau, aku akan kemari" kata Rayhan sambil melambaikan tangan kearahnya.

Mike mendorong wanita cantik itu ke arah Rayhan, dan akan mengahajar Raka, namun Raka duluan yang menonjok pipi Mike, membuat Mike tersungkur ke tanah.

***

"Tempat ini sangatlah gelap, sepi, dan tidak ada CCTV. Sangat cocok untuk tempat pembunuhan, apalagi kasus tabrak lari bukan" kata Rayhan "Kutanya apakah Arvin yang memperkosa gadis itu?" lanjut Rayhan bertanya.

Mereka berada di jalanan sepi, gelap, dan terdapat pepohonan tumbuh di pinggiran jalan.

Mata Mike terbelalak kaget "Aku t-tidak tau, dan siapa itu Arvin" ucapnya dan wajahnya tampak berbohong.

Raka mendorong Mike hingga tersungkur di tanah, lalu Raka berjongkok, dan menjambak rambut Mike "Hey! aku melihatmu di rumah sakit! sedang mengintip ruangan gadis itu!" Raka berdiri "Sudahlah aku tidak sabar" lanjut Raka berkata kepada Rayhan, dan dibalas anggukan

Raka melakban tubuh Mike dijalanan aspal, hingga Mike tidak dapat bergerak sedikitpun, lalu ia menaiki mobil, dan memposisikan berada jauh 50meter di depan kepala Mike.

"Apakah kau bisa kuajak bekerja sama dengan masalah ini Pak Mike" bisik Rayhan di telinga kiri Mike.

"Jika aku lolos dari sini, aku akan melaporkanmu ke polisi, dan memenjarakanmu hingga mati!" sumpah Mike kepada Rayhan.

"Huu! aku takut sekali penjara" Rayhan seolah berakting takut, lalu ia mengambil ponsel di saku celananya, dan menelepon seseorang "Ya pak, saya melaporkan bahwa disini terjadi tabrak lari" kata Rayhan "Saya tidak tau pelakunya, disini sangatlah gelap hanya ada seorang pria terbaring dengan darah, mungkin dia sudah meninggal" lanjutnya, lalu melambai tangan ke Raka.

Mobil bergerak hendak menabrak Mike.

Ccitttttttttt

Mobil berhenti tepat satu senti di depan kepala Mike.

"Ingin berbicara dengan baik" kata Rayhan lalu Mike yang menutup matanya karena takut, akhirnya mengangguk.

Rayhan melepaskan lakban yang melilit tubuh Mike "BenarkahArvin yang memperkosanya? lalu situs xwrtg milikmu juga kan? lantas mengapa Arvin bisa bergabung?"

"Bisakah kau bertanya satu-satu!" kesal Mike sedang melepaskan lakban, yang masih melilit tangannya.

"Sudahlah! jawab saja!" sahut Raka yang tidak sabaran, dan kesal dengan Mike.

"Memang Arvin yang melakukannya dengan gadis itu" ujar Mike, membuat tampang Raka memanas

"Memang situs itu milikku" lanjut Mike, Rayhan memerhatikan seksama, karena dia ini penipu bukan, lantas paham dengan wajah yang berbohong atau tidak

"Arvin yang merasa terkekang dengan ayahnya, ingin mendapatkan uang lebih, dan bersenang-senang" Lanjutnya lagi, lalu Raka menampar wajah Mike

"Jadi rumor tentang siswa gadis SMA Satya Dipura yang meninggal, karena Arvin memperkosanya?! dan kau yang menabrak gadis yang saat ini dirumah sakit itu?!" tanya Rayhan

"Iya" jawab Mike menunduk

"DASAR B*J*NG*N BRENGSEK" teriak Raka menarik Mike, lalu ponsel di saku celana Mike berbunyi, lantas Raka mengambilnya

Orang itu
|Tak perlu takut
|Gadis itu sudah siuman
|Anak buahku akan menyuntikkan racun ke tubuh gadis itu.
20:45

Rayhan ikut melihat ponsel Mike lalu bergegas masuk ke mobil "Cepatlah Raka kita tidak ada waktu!" perintah Rayhan kepada Raka.

Raka mendorong Mike, dan membawa ponsel Mike; lalu masuk ke mobil, diikuti Mike yang akan masuk ke mobil, namun Rayhan sudah tancap gas.

***
*
*
*
mohon dukungannya^^

ITS DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang