Rayhan dan Rano bersembunyi di rooftop, sedangkan Raka sedang di lantai pertama, menghajar para polisi itu, saat kewalahan Raka terkena pukulan diperutnya, lalu pipi kanannya, dan tersungkur ke tanah.
Salah satu polisi mendobrak pintu yang berada di rooftop
"Kurang 5 menit lagi!" teriak Rano, lalu Rayhan menghajar polisi yang datang,
Tak terima dengan perlakuan Rayhan, polisi itu langsung menendangnya, dan membuat Rayhan terjatuh.
Polisi itu mendekati Rano "BERIKAN LAPTOPMU ITU!!!"
"HEY!" teriak Rayhan yang bangkit, lalu polisi itu berbalik, namun sudah terkena tendangan dari Rayhan di kepalanya, lalu tersungkur di tanah, dan pingsan.
Selesai menyalin semua data,
Rano menarik Rayhan, dan berlari ke bawah, saat hanya tinggal melewati satu tangga untuk sampai di lantai pertama, terdapat 5 polisi yang sedang kebingungan mencari keberadaan mereka."Aku akan pergi duluan, kau berhati-hatilah" kata Rayhan lalu pergi.
Seorang pria berjalan mendekati Raka, yang tersungkur di tanah, menarik kerah baju yang digunakan Raka "Berani-beraninya kau ikut campur dalam masalah ini" kata pria itu
Raka menepis tangan pria itu dari kerah bajunya lalu berdiri "Bukan urusanmu"
Pria itu bersiap akan menonjok pipi kiri Raka, dengan sigap Raka menepisnya lalu menonjok pipi kiri pria itu.
"Sebaiknya kau berolahraga saja, dan jaga tubuh tuamu itu" ucap Raka dengan menunjuk pria itu, lalu berjalan ke depan gedung.
Sampai di depan gedung, Zura sudah memarkir mobil disana "CEPATLAH MASUK" teriak Rano yang sudah berada di dalam mobil, dan melihat Raka yang menghampiri.
Raka segera berlari masuk ke mobil, dengan sigap Zura menjalankan mobil tapi keberuntungan tidak berpihak kepada mereka.
***
"Dimana teman kalian yang itu hah?!" kata salah satu polisi, dengan hanya tinggal mengikat tangan Zura, dengan otak pintarnya, ia tidak lupa menarik sedikit talinya sebelum tertali dengan kencang "Teman kalian yang satu itu adalah penipu" lanjut polisi itu dengan tertawa.
Polisi yang lain juga ikut tertawa senang melihat mereka-Zura, Rano, dan Raka- yang terikat "Baiklah nikmati kehidupan kalian untuk terakhir kalinya" kata polisi itu lalu pergi, dan diikuti polisi yang lainnya.
"Ada apa dengan Rayhan" kesal Raka dengan menarik badannya ke depan, berniat ingin melepas tali yang mengikat "Rano! pasti kau bersekongkol dengan Rayhan! kenapa kau ada disini lalu Rayhan tidak!" lanjutnya.
"Aku pun tidak tau Rayhan dimana! setelah aku selesai menyalin file, dia meninggalkanku!" kata Rano dengan kesal
"BISAKAH KALIAN DIAM! SUNGGUH KEKANAK-KANAKAN" teriak Zura sambil melepas ikatan tali di tangannya.
"Wuah kau sangat bisa diandalkan tidak seperti Raka yang hanya makan" kata Rano saat Zura melepaskan ikatan talinya.
Terdengar suara langkah kaki yang mendekati lalu terlihat lelaki menggunakan masker dan mengenakan tudung jaketnya "Sudah kubilang jangan ikut campur masalah ini"
"Kau ini siapa?, lepas maskermu!" ucap Rano, lalu lelaki itu menurunkan maskernya.
"Bukankah kau Dimas" kata Raka yang masih terikat.
Dimas melepas ikatan Raka "Lama tidak bertanding"
Mendengar kata Dimas, dengan jengkel, Raka menarik kerah Dimas
KAMU SEDANG MEMBACA
ITS DIFFERENT
Teen FictionSebuah hidup yang menyenangkan jika melakukan hal apapun sesuai keinginan diri sendiri. Tapi apakah akan selalu bahagia jika di masa lalu, masa kini, dan maupun masa depan memiliki keterpurukan. Setidaknya pernah bahagia bukan.