Part 6 : Selamatkan Zaky

1.1K 25 5
                                    


Pak Brahm kembali membawa 2 botol fanta. Lila dan Rara heran untuk apa pak Brahm memberi minum sebanyak itu pada Zaky.

"Buka mulutmu!" Perintah pak Brahm sambil menarik dagu Zaky.

Pak Brahm memaksa Zaky untuk membuka mulutnya dan memasukkan ujung botol fanta itu ke mulut Zaky. Perlahan, minuman fanta itu masuk ke tenggorokan Zaky sampai habis satu botol. Pak Brahm langsung melanjutkan dengan botol fanta kedua.

"Minum yang banyak ya supaya kamu tetap kuat untuk saya siksa!" Ucap pak Brahm sambil tersenyum licik.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pak Brahm memaksa Zaky meminum habis botol fanta yang kedua. Tentu saja Zaky tidak kuat. Perutnya telah penuh berisi minuman fanta sebanyak satu botol.

"Mmmmmmppphhhh!!"

Minuman fanta itu mengucur keluar dari mulut Zaky hingga membasahi tubuhnya. Minuman itu tidak sanggup masuk lagi ke tenggorokan Zaky. Setelah seluruh isi botol fanta kedua habis mengucuri tubuh Zaky, pak Brahm pun membuang botol itu.

"Nah, perutmu sudah banyak airnya sekarang! Siap yaa!" Ucap pak Brahm mempersiapkan tinjunya.

BUAAAAKKKKKHHHHH!!!

"OHOKKKKKKK!!!"

Pak Brahm langsung menghantam perut six-pack Zaky yang terluka parah dan kembung setelah diisi fanta. Segeralah mulut Zaky menyemburkan air fanta bercampur darah dari mulutnya. Air itu memuncrat bagai air mancur. Bayangkan saja perutmu kembung terisi penuh oleh minuman dan langsung dihantam dengan keras. Bagaimana mungkin isi perutmu tidak keluar. Kepalan tinju pak Brahm ditekan sangat kuat ke perut Zaky sehingga Zaky tak kuasa memuntahkan hampir seluruh isi perutnya saat itu.

"Upss... kok muntah? Kebanyakan diisi ya perutmu? Hahaha..." Tanya pak Brahm terkekeh geli.

Zaky ingin sekali memegang perutnya yang kesakitan. Tapi apa daya, kedua tangan terikatnya ke atas.

"Astaghfirullah... Kejam sekali pak Brahm! Kita harus cepat tolong Zaky, Lil!" Pinta Rara semakin tergesa-gesa.

"Baiklah... Gue udah tahu cara nyelamatin Zaky..." Sahut Lila.

Lila pun mengambil sebuah kayu besi besar yang tergeletak di dekat gudang sekolah.

"Loe pancing pak Brahm keluar dari gudang ya, Ra... Gue bakalan sembunyi di belakang pintu... Begitu pak Brahm keluar, gue langsung hantam kepalanya pakai kayu besi ini!" Ujar Lila.

"B-baiklah... Langsung dihantam lho ya tapi... Gue takut..." Balas Rara mengerti.

Rara segera muncul di depan pintu gudang yang terbuka saat itu. Tentu saja pak Brahm dan Zaky langsung melihat Rara.

"Wooyyy, tua bangka!" Teriak Rara.

"R-rara?" Zaky tak percaya melihat Rara muncul di situ.

"Ohh, ada pengganggu rupanya..." Ucap pak Brahm sambil berjalan ke arah Rara.

Tragedi Pembunuhan Di SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang