Tahun pertama di SHS.
Apa yang kamu rasakan?Senang?
Sedih?
Deg-deg an?Mungkin itu juga yang aku rasakan saat ini.
Aku deg-deg an.
Pertama kalinya aku merasa jantungku berdetak cepat saat melihat teman pertamaku, YoonGi yang melepas seragamnya untukku yang baru saja diberi "kejutan" oleh teman-teman kelasku.Bukankah aku sudah bilang diawal, masa SHS pertama kalinya aku merasakan bagaimana pembully-an yang sesungguhnya.
Terkadang aku bersyukur aku masih selamat saat masa SD dan JHS. Cukup tidak dianggap dan jalani hari-hari sebagai orang yang kasat mata.Dan pembully-an atau aku perhalus aja sebagai "kejutan" yang aku terima dimasa SHS. Awalnya hanya kata-kata pedas nan menusuk, berlanjut ke tindakan fisik seperti dijambak, ditampar, dan diludahi. Belum terlalu parah lah, tapi dihari pertama sekolah aku sudah diberi kejutan yang seketika membuatku tersadar
INI BUKAN DUNIAKU, INI BUKAN TEMPATKU
Aku dilecehkan,
Aku diseret ke kamar mandi,
disiram air, dijambak, didandani menor,
dan parahnya lagi, seragamku dipotong pendek layaknya jalang dengan pakaian kekurangan bahanmereka merekamku, menertawakanku,
jiwaku terasa hilang.Setelahnya mereka pergi.
Aku menangis untuk pertama kalinya lagi setelah 10 tahun lalu.
Setelah aku memantapkan hati bahwa mereka yang membuangku bukanlah orang yang berarti dalam hidupku.Hari ini aku menangis lagi.
Hari ini aku rapuh lagi.
Hari ini aku merasakan ada dititik terendah, terlemah, dan terhina dalam hidupku.Aku berjalan ke arah rooftop.
Berdiri dibesi pembatas.
Menangis tanpa suara, menutup mata, dan bersiap menemui malaikat maut.Namun,
Suaranya, suara YoonGi. Perkataan pedasnya mengembalikanku ke alam sadarku.
Dia, YoonGi. Penyelamatku.
Melepas seragamnya dan memakaikannya ditubuh yang ku anggap hina ini.
Menepuk kepalaku.
Sembari berkata, "aku tak suka tangisan, aku tak suka orang lemah"
kemudian berjalan melaluiku"ini tempatku, tempat Min YoonGi. kalo kau mau menggunakan tempat ini untuk melarikan diri sejenak, pastikan kau bukan kategori orang yang aku benci."
"pulanglah."
Dan aku jatuh cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURT
FanfictionKehidupan itu seperti mencari potongan puzzle agar lengkap. Entah itu akhirnya akan jadi puzzle yang menyenangkan atau jadi puzzle yang menyedihkan. Semua tergantung niat hatimu memilih yang mana. "Dasar anak haram!" "Jalang!" "Berhenti mendekat...