Perjalanan Studytour

21 1 0
                                    

"Apa kau sudah merasa lebih baik ?" tanya wali asrama kepadaku.

Selama aku sakit, hanya dia yang datang ke kamar untuk merawatku dan berkat rawatannya, sekarang aku sudah bisa bersekolah seperti biasa.

Wali asrama juga membuatkan aku izin untuk tidak mengikuti kelas selama aku sakit. Beliau membelikan aku obat dan sekaligus mengobatiku.

"Berpakaianlah... hari ini ada kegiatan studytour. Rapikan kamarmu dan kemas ranselmu." Ucap wali asrama kepadaku.

Akupun bersiap merapikan kasur dan mengemas ranselku. Seselesainya berkemas, aku berangkat ke sekolah.

Terlihat sudah para murid berbaris untuk naik ke dalam bus karena kami akan melaksanakan kegiatan studytour.

Aku bergegas dan berlari agar tidak ketinggalan bus. Aku berdiri di barisan paling akhir karena terlambat.

Ketika aku naik ke dalam bus, terlihat jika semua kursi sudah penuh, kecuali satu kursi. Kursi itu berisikan dua orang yang terletak dibagian sudut tengah mobil dan satu kursi sudah ditempati oleh seorang murid, dia adalah Rosa.

Pada hakikatnya memang tidak ada yang mau sebangku dengan anak yang tidak bisa menjaga lidahnya itu dan dengan terpaksa aku duduk di sebelahnya.

"Mau apa kau pembunuh ?" Tanya Rosa kepadaku dengan tatapan sinis.

"Aku hanya melihat jika ada satu kursi yang kosong, yaitu disini." Jawabku dengan nada yang datar.

Setiap bus ditemani oleh satu guru pendamping. Guru itu yang mengawasi dan menjaga kami sewaktu di bus.

"Pak ! Pak... aku tak mau duduk dengan seorang pembunuh, bisakah aku pindah ke bus yang lain ?" Teriaknya kepada guru pendamping yang ada di bus.

"Kau harus tetap disini Rosa, tak ada lagi bus yang kosong jadi tetaplah tenang dan jangan buat keributan." Jawab guru pendamping itu.

"Aku tak mau tubuhku lecet karenanya. Apakah bapak mau tanggung jawab jika ada sesuatu yang menimpa diriku ?" Oceh Rosa.

"Juan... mari, lebih baik kamu saja yang pindah." Kata guru pendamping seraya melambaikan tangannya kepadaku.

Aku dipindahkan ke bus kelas sebelah, aku sangat bersyukur karena tidak satu bus bersama Rosa si pembully itu.

OoooooO

Sampai sudah kami di tempat yang kami tuju, bus yang aku naiki sampai paling  terakhir di tempat tujuan.

Dari dalam bus aku dapat melihat Rosa memperhatikan aku dari luar.

Akupun turun dari bus dan aku mencoba untuk tidak mempedulikan tatapan Rosa kepadaku.

Meskipun tatapannya itu sangat mengganggu tetapi tetap aku berusaha untuk mengabaikannya.

Studytour tahun ini diadakan di museum kematian di salah satu provinsi di negaraku.

Di musium ini kami belajar tentang kematian. Tourguid bilang bahwa kematian hanya disebabkan oleh dua faktor, yaitu karena otak tidak bekerja atau jantung yang tidak bekerja.

Disini kami juga melihat proses pembusukan pada tubuh. Mereka menggunakan mannequin dan patung lilin sebagai objek pembelajaran.

Dalam studytour ini kami juga diperlihatkan darah-darah pada hewan. Ada yang berwarna merah dan ada juga yang berwarna ungu atau biru.

Menunggu Kedatangannya Kembali [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang