Tentang Dia

74 8 3
                                    

Hai... Namaku Juan Steven Margersen, aku biasa dipanggil dengan nama Juan. Aku lahir dari keluarga sederhana dan tinggal di tempat yang sederhana pula.

Orang tuaku datang dari keturunan orang biasa dan bukan siapa-siapa. Ayah adalah seorang buruh serabutan dan ibu hanyalah seorang ibu rumah tangga.

Mereka selalu mengharapkan sesuatu yang lebih dariku dan selalu membandingkan aku dengan anak-anak tetangga mereka.

Aku sangat merasa tidak nyaman dengan keadaan itu dan hal itu yang membuatku mengambil keputusan untuk menjadi seorang yang 'tidak terlihat'.

Penghasilan ayah acap kali kurang untuk kebutuhan keluarga dan terkadang ibu terpaksa berhutang ke tetangga sekitar rumah.

Bentuk rumahku tidak terlalu kecil ataupun terlalu besar, setidaknya cukup untuk berlindung dari panas dan hujan.

Tak jauh dari rumah, terdapat sekolah asrama yang dikenal sangat tertutup. Ayah dan ibu menyekolahkanku di sekolah asrama itu dan membuatku harus tinggal disana.

Sekolah ini juga bukan sekolah elit dan meskipun asrama, sekolah ini tergolong sekolah yang standar.

OoooooO

Kehidupanku di sekolah tidak terlalu menarik.

Di sekolah ini, aku sekamar dengan seseorang yang memiliki keadaan dan nasib yang sama dengan diriku, dia bernama John.

Aku dan John selalu bersama apapun situasinya karena hanya dia yang dapat aku percaya di sekolah ini.

Sekolah yang memiliki sistem asrama ini adalah sekolah dengan peraturan yang sangat ketat.

Kepala sekolah disini pernah menjadi narapidana kasus kekerasan pada anak. Kalau kalian pikir itu bagian seram, maka kalian salah.

Tidak hanya itu bagian seramnya, di sekolah ini aku sangat tidak di sukai karena aku menganggap diriku 'tidak terlihat'.

Aku tergolong pendiam, aku terbiasa untuk berbicara jika perlu dan jika dibutuhkan saja.

Banyak siswa/i yang jengkel dengan sikapku yang 'tidak terlihat' ini. Mereka menganggapku si miskin yang sombong dan anti sosial.

OoooooO

Bertahun-tahun aku menjalani pendidikan di sekolah ini. Sampai puncaknya, aku sampai di kelas terakhir.

Di dalam kelas ini hampir seluruh siswanya adalah siswa favorit yang jika dibandingkan dengan mereka, maka aku tidak ada apa-apanya.

Di kelas ini, aku menemukan hal lain yang seram, hal tersebut adalah Doc.

Dia adalah teman kelasku yang sangat mengganggu. Hampir seluruh siswa di kelasku pernah dibully olehnya, kecuali aku.

Entah mengapa dia selalu menatap dalam mataku. Seperti ada maksud dari tatapannya, entah maksud baik atau maksud jahat. Selalu dalam benakku berkata untuk tidak memperdulikan tatapannya itu. Namun, lama-kelamaan aku risih dengan tatapannya.

Aku merasa bahwa tatapan itu berubah semakin dalam dan semakin dalam tiap harinya. Aku tak kuat, lantas terbenak di pikiranku untuk bertanya kepadanya.

"Doc !" Panggilku

"Ada apa ?" Tanya dia dengan tatapan dingin

"Aku tidak suka dengan caramu menatapku." Dengan spontan aku membalas pertanyaannya

Menunggu Kedatangannya Kembali [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang