VOTE.
Gita mengkerut di tempat saat tumpukan kertas yang tadinya berada di atas meja di lempar padanya.
Tepat dimuka nya!!!
"Bagaimana 'Capaciti Reports' yang kamu buat data nya tidak falid dan baru 52% yang terisi?!!" ultimatum Bos nya benar-benar menciutkan nyalinya.
Gita ingin sekali menepuk jidatnya sambil akting lebay seperti pilem kesukaan Emaknya 'maaf Pak ini salah saya. Saya berjanji akan berusaha lebih baik lagi'.
PRET!!!
Boro-boro ngomong begitu, mau bicara aja suaranya berasa tersendat-sendat.
Apakah suaranya kehabisan bensin?
Goblok! Gita hanya diam menunduk dengan muka takutnya. Beuhh... pokoknya prinsip kacung sepertinya hanya satu 'jangan berani ngejawab atasan yang super bener'. Keki sendiri kan dia.
"Kenapa diam saja. JAWAB!!" suara nya sampai naik satu oktaf diakhir kalimatnya.
Gita berjengkit kaget. "ma--maaf Pak, saya ... kurang teliti." Gita mencicit diakhir kalimatnya.
"Lalu bagaimana soal yang baru terisi 52% itu?!" ketusnya.
Woles Pak, karna ku selow sungguh selow sangat selow tetap selow. Santai-santai...
KENAPA LO NYANYI DISAAT BEGINI PE'A?!!
"Itu kesalahan saya karna tadi lupa mengecek nya, Pak." jawab Gita pelan.
Kacung mah harus ngalah karna nasibnya emang selalu SALAH!!
"Kalau begitu hari ini kamu lembur selesaikan semua tugas nya hari ini juga!" finalnya.
Gita hanya mengangguk sambil mengatakan 'iya Pak' , lalu berlalu keluar ruangan.
Sebel sebel sebel!
.
.
.
"Wihhh selamat yhaa!!" ujar Dela dengan senyum mengejeknya.
Shit! Kacung syalan lo Del.
"Selamat yha yang menang taruhan minggu ini." tambah Mbak Hana sambil cekikikan kecil.
Iya memang benar dia menang minggu ini dan dapat traktiran makan siang gratis.
Tapi kalo gantinya lembur begini, yah sorry-sorry aja lah yaw. Dia OGAH!
"Hahaha gue bingung Git, mau prihatin apa ngucapin selamat." apaan lagi nih si perut gentong datang-datang bikin panas ati aja. BIMA.
"Diem deh kalian! Gue lagi Budrek, sumpek bin mumet!" ketus Gita membuat temanya malah terbahak lebih kencang.
"HAHAHA diambil positifnya aja Git, kan lo bisa berduaan sama si Bos." kata Tiyo mengompori.
"Positif pala lo!" semprot Gita.
Apakah ini nasib Nya. Memiliki teman yang ga ada warasnya?
.
.
.
Jam pulang sudah sejak tadi dan Gita masih harus bekerja rodi disini. SENDIRIAN!!
Gita menekan tuts keyboard nya dengan penuh perasaan kesal, aaah... harusnya kan dia bisa bobok-bobok manjah dengan springbed nya. Ternyata benar ucapan Bapak nya kalo kerja jadi kacung itu SENGSARA. Apa sebaiknya dia menerima tawaran Bapaknya saja yha?NOOO, gaboleh pokoknya dia harus mandiri.
"Masih lama, Git?"
Sebuah suara dibelakangnya berhasil membuatnya hampir terjungkal dan mencium ubin lantai. Dih kasian sekali nasibmu Git, dicium cowok aja ga pernah ini malah mau nyium lantai. Huek...
"Eh... hampir selesai kok, Pak." jawab Gita.
Pak Joko eh ... enaknya di panggil Joko aja yha soalnya Jake itu ke kerenan buatnya. Hihihi.
Dia hanya mengangguk lalu berlalu begitu saja. Gita memandang kesal punggung yang berlalu tanpa sepatah kata itu. Dasar kulkas berjalan!
Gita mulai fokus kembali dengan pekerjaanya. Makin cepat selesai makin cepat dia pulang, membayangkanya saja sudah membuat nya semangat kembali.
Kasur, bantal, guling, selimut tunggu Mama pulang membelai kalian yah!
Sinting sudah otak nya gegara stres masalah kantor. Dia benar benar butuh refreshing nih.
Tiba-tiba secangkir teh diletakkan di mejanya. Gita menoleh dan melihat Bos nya sebagai pelaku.
"Ini apa ya, Pak?" tanya Gita sesopan mungkin.
Dia menatap Gita sekilas lalu menyeret kursi Dela yang ada di kubikel sebelah Gita untuk mendekat kearahnya.
"Teh." jawabnya singkat.
Boleh Gita tendang muka nya. Gita juga udah tau kali kalau itu teh, maksudnya itu kenapa dia bawa kesini.
"Maksud saya ini untuk apa ya, Pak?" sabar Git, orang sabar pantatnya lebar.
"Untuk kamu minum." jawab Pak Joko santai banget.
Gita mengerut keningnya heran, apakah Bos nya ini kesurupan setan penghuni kantor makanya jadi aneh begini. Bodo amat lah yang penting dia baik. Jarang-jarang kan.
"Makasih Pak." terimakasih dulu dong biar kelihatan sopan gitu. Pret Git!
"Hm."
Hening.
Kenapa mendadak mengheningkan cipta begini?
"Masih lama, Git?" tanya Pak Joko akhirnya memecah keheningan diantara mereka.
"Sudah hampir selesai kok Pak, tinggal masukin data nya yang sudah falid saja." Gita menunjuk jejeran angka di komputernya itu.
Pak Joko hanya mengangguk lalu sibuk dengan HP nya sendiri. Gita heran aslinya dengan kelakuan Bos nya ini kenapa dia ga pergi aja coba. Gita mencoba mengacuhkan nya dan kembali bergelut dengan pekerjaanya lagi.
Gita mengulet badanya sambil menguap setelah pekerjaanya selesai.
Akhirnya bebassss!!!
"Sudah selesai?" tanya Pak Joko sambil memasukkan HP nya ke kantong celananya.
"Sudah, Pak." Gita mengemasi barangnya ke dalam tasnya lalu mulai beranjak diikuti Pak Joko.
"Pulang sama siapa?" Pak Joko menatap Gita aneh.
Gita menatap heran Bos nya ini. Ngapain nanya-nanya emangnya mau nebengin apa.
"Palingan sama Gojek Pak," Gita mulai melangkah keluar diikuti Pak Joko. Dih! ini Bos satu ngintilin dia mulu dah.
"Sama saya saja." katanya datar.
Gita menoleh kaget ke arah Bos nya ini.
Nah loh bener-bener kesambet setan mana Bos nya ini?!
****
TBC.
Pak joko itu namanya norak ga sih gaess
😅😅😅 tapi aku lebih suka nulis joko daripada jake hwehehe.Capaciti Reports=Laporan Kapasitas yg menyajikan kapasitas produksi perusahaan secara Global,setiap divisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Galak
Teen FictionKehidupan Gita hanya seputar deadline, report, pembukuan, dan laporan. Itu belum apa-apa jika ditambah Bos yang super galak, annoying, dan kampret banget. Rasanya udah jatuh ketimpa tangga pula. Dan ada satu masalah lagi yang selalu ditanyakan ibuny...