Round 4

2.6K 596 127
                                    


Mengecup bibir Yunho, Jaejoong terkekeh. "Iya, iya, aku hanya milikmu. Kau posesif sekali sama seperti Jihyun," Jaejoong mengalungkan kedua tangannya ke leher Yunho. Ia menatap lekat wajah Yunho dan pria itu mengecup sedikit lebih lama bibirnya.

"Like father like daughter," ucap Yunho dan menarik lebih pinggang Jaejoong hingga tubuh mereka menempel. "Kau janji tidak akan meneruskan menjual cake dan cookies, hmm?"

Mengangguk, Jaejoong mengiyakan. "Iya, aku akan menyelesaikan order kemudian akan menjadi istri yang baik."

Nyaris terkikik Jaejoong merasa geli tiap kali Yunho menciumi lehernya. Ia tidak bisa mendorong pria itu, tentu saja! Sudah menjadi hak Yunho atas dirinya. Bahkan ia tidak bisa menolak ketika pria itu menginginkannya. Well, ia mendengar sesuatu yang lucu dari istri Changmin. Wanita itu mengatakan, lebih baik menjadi pelacur bagi suami sendiri, karena jelas tidak akan ada ucapan miring. Dari pada sok gengsi lalu kemudian pelacur sesungguhnya yang akan merebut suami.

Mungkin ada benarnya. Memuaskan suami maksudnya. Astaga, ia selalu tertawa karena hal itu.

"Kenapa kembali cepat hanya karena situs website hmm?" Jaejoong mengerjap dan bibir Yunho kembali mendarat di bibirnya.

"Kau bau vanilla. Bukan parfurmmu tapi seperti cake yang kau buat," Yunho membahas hal lain, bukannya menjawab ucapan sang istri.

Jaejoong tertawa, ia menepuk pelan bahu Yunho. "Aku baru selesai membuat semua order-an, belum selesai aku membersihkan dapur, tunggu sebentar hmm? Istrimu akan segera berubah menjadi-"

"Jennifer Kim?" sela Yunho dan tertawa.

"Kau ini, kau mau aku buatkan apa?"

"Aku melihat kau menjual creme brule?" Yunho melepas pelukan dan duduk di tepi ranjang.

"Ada itu karena Eunhye yang memesan, dan ada beberapa sisanya. Kau mau?"

"Boleh, tapi aku akan menemani anak-anak dahulu," Yunho menatap Jaejoong dan terkekeh pelan karena istrinya sepertinya kesal.

Well, bagaimana tidak kesal. Ia tadi minta creme brule, tapi tidak ingin ditemani Jaejoong.

"Baiklah, aku akan menyiapkan untukmu. Tapi setelah menyelesaikan membersihkan pantry dan mengoles wipping cream dahulu. Temani saja anak-anak," ia segera berbalik dan berhenti sejenak untuk melirik Yunho. Benar-benar biasanya suaminya akan menarik tangannya dan memeluknya.

Apa karena ia beraroma vanilla? Ah, essense vanilla untuk kue bukan vanilla parfum yang ia suka.

"Hey merajuk?" tanya Yunho dan tertawa keras.

Jaejoong memutar bola matanya dan menggeleng, "Siapa yang hobi merajuk hmm?"

"Kau Sayang, kemarin juga merajuk hmm, karena aku memilih nge-gym dari pada bersamamu, lalu kemarin lusa kau juga merajuk dan-"

"Hentikan! Kau kira kau tidak suka merajuk? Sudah lah, aku sibuk!" Jaejoong meneruskan langkahnya dan terdengar komentar Yunho dari belakang.

"Mulai sok sibuk, seperti aku tidak memberi uang cukup saja!"

Jaejoong tidak menggubris, bisa jadi pertengkaran yang dihindari mulai tercetus lagi. Ada baiknya ia menyelesaikan kerjaannya setelahnya ia akan membuat Yunho menyesal mengatai ia baru kue!

.
.
.

Selesai dengan pesanan hari ini dan baru saja mengantar ke bawah, Jaejoong bergegas menyemprot parfurm dan ia mengganti kaos yang ia pakai setelah membersihkan diri, memakai dress dengan tali spageti Jaejoong juga sedikit berias. Ia kemudian men-cepol rambut panjangnya ke atas dan tertawa pelan.

Spread This LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang