gue bingung sama perasaan gue.
Erlan membaringkan tubuhnya di kingsize,erlan merenung sambil menatap langit lagit kamar nya.eliana queensa albert.perempuan itu selalu saja mengganggu pikirannya,gadis manis dan lugu,perempuan itu benar benar mengingatkannya pada cinta pertamanya
"hiks..hiks"suara tangisan gadis itu
Erlan pun mendengar itu langsung menelusuri suara itu dan terdapat gadis mungil di sana sedang menangis,lalu ia menyamperi gadi itu.
"hai"sapa erlan
"kamu kenapa ko kamu nangis?"tanya erlan lalu menghapus airmata gadis itu
"aku kangen ama mama ama papih hiks"jawab gadis itu lalu nangis kembali
"emang mama papih kamu emana?"tanya erlan lagi.
"kata bibi mama papih nggak balik agi,kata bibi aku tinggal ama bibi,ata bibi juga mama papih aku tinggalin aku hiks"ucap gadis itu lalu menangis kembali tanpa permisi erlan langsung memeluk gadis rapuh itu nyaman satu kata dari mereka
"oh iya enalin aku elan"ucap erlan lalu menjulurkan tangannya
"aku ana"ucap ana lalu tersenyum
"jadi kita teman"ucap mereka langsung menautkan jari kelingking mereka.
Erlan menyudahi lamunannya tentang moment indah itu sekitar delapan tahun yang lalu.ia beranjak dari kamarnya lalu pergi ke tempat dimana ia pertama kalinya bertemu dengan gadis mungil itu.karena mau tak mau ia harus kesana karena sekarang hari dimana mereka bertemu saat lalu.
Sesaat sampai taman,tempat pertama kali ia bertemu dengan gadis itu disini,ia langsung menghampiri kursi dimana ia duduk bersama saat itu. Ia sangat yakin dalam hati nya ia hanya sayang kepadanya ia tidak mau menghianati janjinya dan ia sudah berjanji pada gadis itu
"jadi kita eman"ucap mereka langsung menautkan jari kelingking mereka
"elan janji ama ana,elan gak akan tinggalin ana,dan elan janji akan selalu sayang ama ana"ucap erlan lalu tersenyum tanpa melepaskan kelingking mereka
"atau elan inggalin ana sendili,ana bakalan benci ama elan,ana nggak suka kalau ada yang ingkalin janji ya"ucap ana yang masih menautkan jari mereka dan menunduk
Dan tiba tiba ada seorang perempuan paruh baya menghampiri mereka
"erlan kamu tuh ya ngilang mu – eh ini siapa?"ucapnya terpotong karena melihat gadis kecil di samping anaknya
"ini ana mah temen alu elan"ucap erlan lalu melepaskan tautan jarinya mereka
"oh gitu,yaudah yuk udah malem kita pulang,ana bareng tante aja yuk"ajak mama erlan ke ana lalu tersenyum.ana pun hanya mengangguk
Mereka pun pergi dari taman itu dan pergi menuju rumah bibi ana,saat sampai di rumah ana,ana pun keluar dari mobil dan sudah terdapat bibinya yang sedang memegang gagang sapu yang ingin menghampirinya.
"eh anak gak tau diri ya,keluyuran mulu"ucap bibinya sambil memukul ana dengan gagang sapu
"dasar anak gak tau di untung,pulang sama orang mau nyari muka kamu hah!sekarang kamu masuk"titah bibi ana,tanpa bak bik buk ana langsung masuk kedalam rumah lalu menguncikan diri di kamar,sungguh kasian gadis malang itu.
Mama erlan yang melihat itu merasa iba kepada gadis kecil itu,sedangkan erlan menangis karena ia tidak tega karena sahabat nya itu di kasari,mama erlan pun langsung pergi dari rumah ana.
"ana,elan rindu ana"lirih erlan dan lamunanya buyar ketika ia mendengar suara menangis,dan ia pun merasa merinding,dan lalu beranjak dari taman itu,tetapi langkahnya berhenti saat melihat gadis itu menangis,ia pun langsung menyamperi gadis itu.
"eh luh kenapa nangis?gue kira luh jurig njir"ucap erlan yang bergidik ngeri
Gadis itu lalu mengangkat kepalanya,erlan melihat matanya sangat sembab,sepertinya gadis ini sudah lama menangis tetapi sosok di depannya tidak asing,erlan pun berpikir keras,ya!gadis ini adalah adek kelasnya yang selalu ada di bayangan erlan akhir akhir ini siapa lagi kalau bukan eliana,tetapi kelamaan erlan berpikir gadis itu sudah pergi duluan dan meninggalkan erlan yang mempunyai seribu pertanyaan.
Erlan pun hanya mengedik bahunya dan lalu pergi meninggalkan tempat masa indahnya itu.
hayooo wazup wkwk
sorry nih ya baru segini sumpah aku capek aneud wkwk
oke kalian jangan lupa vote and share cerita aku ketemen teman kalian
jangan lupa follow juga follow wp aku dan Instagram aku @ssellyluthfia_27
KAMU SEDANG MEMBACA
PENANTIAN
Teen Fictiondia seperti hujan sesaat tapi tenang dia sepeti narkoba candu dan hati ini bagiku bagaikan debu terasa namun tidak menyadari ia akan datang dan tiba tiba namun di saat menyadari ternyata dia sosok spesial yang aku nantikan dan sekarang ia ntah meng...