PROLOG

80 53 12
                                    

Dinginnya angin malam, tidak membuat seorang gadis beranjak dari tempatnya. Semenjak mendengar kabar tersebut, ia menjadi gadis yang pendiam, dia sama sekali menyesali yang telah ia lakukan, ia tidak menyangka hal ini akan terjadi. Namun, ia mendengar langkah kaki yang sedang mendekatinya.

"Ngapain lo disini tiap malam?" Ucap orang tersebut. Tetapi tidak ada jawaban dari gadis itu.

"Menyesal? Gak ada gunanya! Dia udah menentukan jalannya sendiri, Lo gak bisa merasa bersalah karena itu!" Ujar orang itu lagi. Kepala gadis itu terangkat dan melihat seseorang yang lebih tinggi darinya sedang menatapnya sambil menarik nafas.

"Gue salah! Coba aja dari dulu gue selalu ada buat dia, gak akan ada kejadian seperti ini," ucap gadis itu dengan suara serak.

"Ini udah jalan yang terbaik buat kalian. Mending lo masuk deh, daripada lo disini. Lo gak kesian apa sama orang tua lo? Gue jauh-jauh kesini disuru buat bujuk lo. Kurang khawatir apa orang tua lo sama elo?!" Bentak lelaki itu sambil menahan emosinya.

"Gue tau lo nyesal, tapi lo bisa apa? Lo gak ingat kata-kata terakhir dia? Apa lo budek waktu dengar kata kata dia? Mau gue ulang?"

"Ayolah! Lo gak bisa seenaknya seperti ini, lihat disana mereka menunggumu," ucap lelaki itu sambil menunjuk pintu rooftop rumah tersebut.

"Lo harus jadi diri lo yang dulu, yang periang, selalu tersenyum bukan yang pendiam kayak sekarang. Coba lo liat badan lo tuh, udah kayak gak pernah dikasih makan." Lanjut lelaki tersebut.

Gadis itu hanya menatap semua itu tanpa mengatakan sepatah katapun.








Happy Reading!
To Be Continue!
Hai semua, kembali lagi dengan aku😙. Jadi ini cerita baru aku lagi ya hehehe. Jangan lupa di vote, komen, dan di share ke teman-teman kalian🤗.


27 Mei 2020

AZKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang