Chapter 1 | AZKARA

66 47 31
                                    

Happy Reading!

Hari pertama setelah liburan semester berakhir. Menjadi senior tidak membuat semangat seorang gadis luntur. Ia mengenakan seragam sekolah dan memakai ransel favoritnya.

"Kak Aqillah!" gadis itu melambaikan tangannya kepada adik kelasnya yang baru pertama kali masuk sekolah.

"Kak Qillah!"

"Kakakk!"

"Kak Qillah kita ketemu lagiii!"

"Jangan bikin malu lo! Maaf ya kak, teman aku memang rada gila," gadis itu hanya menanggapi dengan tersenyum dan sesekali melambaikan tangannya.

"AQILLAH!" Teriakan dengan suara yang sangat familiar memanggil namanya. Lalu ia bergegas menemui orang itu.

"Apa?" Ujar gadis itu ketika berada di depan seseorang yang memanggilnya.

"Selow dong! Gue kan cuman manggil," ucap orang itu.

"Kak Qillah!"

"Hai kak, ketemu lagii!" dan banyak panggilan lainnya.

"Kil, kok dekel dekel pada kenal lo? Lo kan bukan anak OSIS. Herman hayati!" Ujar Nadine sambil memegang dagunya.

"Iya nih, kok banyak yang kenal sama lo?" tanya Aurel

"Gue kan famous!" ujar Aqillah diselingi senyumnya yang manis.

"Famous pala lo! Orang paling diam paling anti sosial di MIPA 3 aja gak kenal lo!" Ujar Nadine

"Emang lo tau dari mana?" Pertanyaan Aurel membuat Nadine bungkam.

"Kok lo gak jawab? Ada rahasia ya lo?" Aqillah mulai mengintrogasi sahabatnya itu.

"Sebenarnyaaa...."

Flashback ON
"Hai, nama gue Nadine Safira Ningrum. Lo bisa panggil gue Nadine, NADIN ya E nya hilang bukan NADINE, tapi kalau lo nulis nama gue pake E kalau lo nyebut nama gue jangan pake E," ujar Nadine panjang lebar sambil mengulurkan tangannya. Namun, lelaki yang diajak kenalannya hanya meliriknya sebentar.

"Gue NADINE temannya AZKA AQILLAH AGATHA ARKANA lo harus tau itu!"

"Gak peduli! Gue juga gak kenal nama yang lo sebut itu."

Flashback OFF

"Buset ngakakkkkk!"

"Lo apain teman lo Rel?"

"Gak tau bukan teman gue deh!"

Mereka tertawa diatas penderitaan Nadine.

"Tega lo bedua, yang kalian lakukan itu JAHAT! Dede atit ati," Nadine mendramatisir suasana. Lalu pergi. Namun, tak ada seorang pun yang mengejarnya.

"Kok kalian gak kejar gue?" tanya Nadine

"Buat apa?"

"Issssh" kesal Nadine. Lalu kedua sahabat itu tertawa kembali.

"Eh Kil, ada pangeran lu tuh!" Ujar Nadine sambil menunjuk seseorang. Aqillah akhirnya membalikkan badannya.

"Qil, nih uang jajan lo ketinggalan," ujar Ezra.

"Unchhh, makasih mai bes prennn." Ujar Aqillah

Yah, mereka telah bersahabat dari orok hingga sekarang.

"Kok lo gak berangkat bareng sama Erza, Qil?" tanya lelaki yang berada di sebelah Ezra.

"Pengen berangkat sendiri," ujar Aqillah

AZKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang