Prolog

5 0 0
                                        

. Gue itu pengen di anggap ada
. Please gue bukan kebalikan Fatamorgana
____________________________________
"Taehyung, saranghae" seorang gadis manis berucap dengan wajah bersemu merah.
"Nado saranghae Naya"jawab laki laki didepannya sambil tersenyum manis, sangat manis.
"Naya Will you marry me"sang laki laki tampan bertanya sambil memegang tangan gadis manis itu, sementara sang gadis terlihat terkejut kemudian mulai menjawab....
"Aaaaaa Taehyung, yes i......"

😣

Krrriiiiinggggggggg.......

"Haaahhhh"seorang gadis terbangun mendadak dari tidur manis dan mimpi indahnya dengan keringat bercucuran, kemudian gadis itu mulai menggerutu.
"Alarm sialaaannn"seru gadis itu sambil memukul keras alarm nya hingga terjatuh ke lantai, matanya menyorotkan kemarahan yang menggebu gebu.
"Gue hampir aja nikah ama Taehyung"seru gadis itu lagi dengan wajah bersungut-sungut, kapan lagi ia bisa mimpi seindah itu?
"Tunggu"ucap gadis itu sambil terlihat memikirkan sesuatu, sesuatu yang membuat dahinya mengeluarkan kerutan kerutan kecil, tanda ia sedang berfikir keras.
"Gue tadi malam ngatur alarm jam 7 kurang 30, berarti gue telat dong, Jakarta kan maceet"ucap gadis itu sambil menatap nanar alarm nya yang jatuh ke lantai marmer mahal itu, seketika wajah gadis itu memucat dan terkaget.
"Iya gue telat dodooolll"seru gadis tersebut kemudian dengan kecepatan melebihi kilat berlari menuju kamar mandi miliknya.

Dia Naya Aura Putri, kerap di panggil Naya, gadis yang sekarang ini sedang panik, karna apa lagi kalau bukan telat, telat menuju sekolah yang sudah hampir 1 tahun lebih ia tempati untuk belajar, SMA Nusa Persada.

"Mang Anto, anterin Naya ya, udah telat nih, Mang Anto!"seru Naya sambil berlari kecil dari pintu utama menghampiri Mang Anto-supir pribadinya-yang sedang mengelap mobil sambil berjoget ria.
"Mang Anto malah joget mulu, ayo buruan, Naya telat Mang Anto"seru Naya sambil menepuk pelan pundak Mang Anto.
"Eee sawadikap punteennn saya orang baikk jangan diganguuu!"gagap Mang Anto, kemudian cengengesan menatap Naya yang memasang wajah cemberut.
"Eh neng Naya, maap atuh neng, Mamang kageet, ayok atu, berangkaaat"Naya memutar bola matanya malas kemudian mulai memasuki mobil yang akan mengantarnya ke sekolah itu.

Mobil yang dikendarai Mang Anto perlahan mulai berjalan melewati gerbang hitam yang menjulang tinggi di depan rumah besar Naya, lebih tepatnya Papanya, Papa yang gak pernah nganggep Naya ada, Papa yang lebih mementingkan pekerjaannya, bahkan Naya berfikir, apa gunanya rumah besar tanpa ada keharmonisan didalamnya? kapan ia akan dianggap ada?sering sekali Naya berada dalam masalah "kebalikan dari Fatamorgana" bahkan dalam urusan cinta.

"Neng Naya telat yah?"tanya Mang Anto sambil melihat wajah melamun Naya namun masih menyiratkan kepanikanya lewat kaca spion, Naya terlihat sedikit terkejut.
"Mang Anto terhormat yang sangat pintar dan bijaksana, Naya tadi udah bilang, ngapain nanya lagi?"Seru Naya terlihat geram, sementara Mang Anto cengengesan tak jelas.

Jam menunjukkan pukul 06.42, dan Naya masih sampai setengah jalan menuju sekolahnya.

"Mang Anto, ga bisa ngebut yaa"tanya Naya dengan wajah panik kearah Mang Anto yang entah kenapa juga ikut panik.
"Kendaran kita itu mobil neng, mobil ya kayak gini, macet nya minta ampun"Tutur Mang Anto sambil geleng geleng kepala melihat kemacetan kendaran yang terpampang jelas didepan matanya.
"Mang Anto jangan geleng geleng mulu, bantuin Naya mikir doong"seruan Naya membuat Mang Anto seketika serius.
"Euuumm gimana ya neng-"
"eh neng Naya neng Naya"Mang Anto terlihat melambaikan tangannya ke arah Naya, membuat Naya menghela nafas panjang sambil memutar bola matanya malas.
"Iya apa Mang Anto?"Naya bertanya sambil menatap geram mang Anto yang terus melambaikan tangan.
"Ada cowo pakek motor, seragamnya mirip neng Naya, bareng dia aja neng, motor kan bisa nyalip cepet"ucapan Mang Anto membuat mata Naya seketika berbinar sambil melihat sosok laki laki yang sedang mengenakan helmnya, dan mungkin jadi dewa penyelamatnya untuk saat ini. Dengan kecepatan melebihi Flash-Man, Naya membuka pintu mobilnya lalu bergegas cepat untuk menghampiri laki laki itu.

😣

"Sorry gue bisa nebeng gak, soalnya udah------lo?"Nada memohon Naya dengan cepat tergantikan dengan nada terkejut kala melihat wajah laki laki tersebut yang sedikit terlihat melalui kaca helmnya.
"Mau nebeng gue, kenapa ga suruh anterin cowo Korea idaman lo aja?"tanya laki laki itu, dengan cepat keterkejutan Naya digantikan dengan wajah merah padam menahan amarah.
"Apa lo bilaang"seru Naya dengan kepalan tangan yang siap memukul laki laki itu kapan aja, namun sedetik kemudian ia menghela nafas dan menurunkan tangannya, mengingat laki laki itu harapan terakhir untuk menuju sekolahnya tepat waktu.
"Nathan yang baek hati bangett, gue nebeng ya, gue lagi tobat, please baik hati sama gue"mohon Naya dengan wajah memelas yang terpaksa ia buat buat.
"Ada syaratnya"ucapan laki laki bernama Nathan itu mampu membuat Naya melongo, namun sekejap kemudian menghela nafas.

'apa boleh buat' batin Naya.

"Yaudah apa syaratnya"pasrah Naya dengan wajah lesu.
"Lo harus jadi babu gue selama 1 Minggu, ga ada penolakan, naik"kini Naya dibuat 10× lebih terkejut.
"Ga ada syarat lain apa"tanya Naya kemudian Nathan terlihat menggeleng.
"Ga ada, cepetan naik, atau kita telat"seru Nathan, Naya terlihat memutar bola matanya malas kemudian naik ke atas motor Sport milik Nathan.

'oke gue ngalah, demi deretan warna hitam di buku absen sama raport gue' batin Naya.

Perlahan tapi pasti, motor Nathan mulai melaju menuju SMA Nusa Persada, semakin lama kecepatan motor Nathan semakin bertambah, menyalip deretan mobil yang berjalan lambat, membuat Naya tanpa pikir panjang mengeratkan tangannya di perut Nathan.

"Lo bisa lambatan dikit ga sihh"teriak Naya berharap Nathan mendengarnya, namun sia sia, Nathan sama sekali tak mengindahkan teriakan Naya.

5 menit berlalu.....mereka datang tepat saat gerbang sekolah hendak ditutup.

"Lo tetep mau pegangan di perut gue atau turun, lo ga malu dilihatin orang?"ucapan datar Nathan membuat Naya tersadar dari tadi dia masih mengeratkan tangannya di perut Nathan. Dengan cepat ia melepaskan tangannya lalu turun dan berlari kecil menuju kelasnya, kelas yang tetap membawanya bertemu dengan Nathan.

"Ehh..."Nathan terlihat mengingat sesuatu.
"Tumben si Naya ga bawel mulu, sekali kali bikin gue suka"sambung Nathan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Gimana?udah mulai baper apa belum, komen dibawah oke, tq udah mau baca cerita abal gue, satu vote kalian sungguh berarti, jadi jangan lupa vote, Babay.
.
.
.
.
Salam ya dari gue istrinya Mphi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imagination vs LogicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang