03. Lee Taeyong

10 2 0
                                        

Suka empat huruf satu kata sejuta makna.

Renia masih tekun mengerjakan PR nya di dalam kamarnya yang cantik.
Dan kini Renia mulai mendengar suara yang dia kenal siapa pemiliknya.

Renia ada gak ? -Taeyong
Iya siapa lagi kalau bukan Taeyong, kakak kelas yang selama ini didamba-dambakan oleh Renia.

Renia turun ke dapur untuk mengambil segelas susu dan menyucikan matanya dengan melihat ketampanan kakak kelas-nya Taeyong.

"Noh.. Orangnya" Johnny menunjuk Renia yang berjalan menyusuri tangga.
"Haii..dek" Sapa Taeyong dengan senyumnya.

Renia hanya tersenyum ke arah Taeyong dan terus berjalan menuju dapur.

Di dapur, renia tetap saja membayangkan senyum Taeyong sampai ia tidak sadar bahwa susu yang di tuang ke gelasnya sudah tumpah.

Tapi ada tangan yang dengan paksa mengambil sekotak susu itu. Renia melihat kebelakang dan ia berjumpa dengan Jaehyun.

Dan disaat itu juga Johnny kebetulan lewat dan melihat kejadian barusan.
"Yong.., adek gue ga jadi suka sama lo yaa !"

Teriak Johnny sembari melirik ke arah Jaehyun dan Renia. Jaehyun yang tidak mengerti dengan perkataan Johnny cuma tersenyum biasa aja dengan muka keheranan.

Aelah si bangsat- Renia

"Sedih dong gueee..." Taeyong teriak
"Jadi lo suka sama Jaehyun ?" Johnny bertanya seperti orang yang sangat kepo dan senyumnya yang menyebalkan.
"Apa sih bacot lo !" Renia sudah kesal dengan kakak nya ini.

Sedangkan Jaehyun hanya melihat perdebatan singkat antara kakak beradik ini.
"Adek gue sukanya sama Jaehyun Yong..," Teriak Johnny lagi
"Ga ada yang suka samanya" Renia misuh-misuh
"Tapi dek, jangan deh sama si Jaehyun dia bucin nanti lo ga dianggap kasian lo-nya" Johnny memasang wajah seriusnya
"Apa sih ?!" Renia melihat Jaehyun sekilas.

Jaehyun hanya mematap Johnny dengan tatapan mematikan.

Renia berlari masuk kekamarnya. Dia sudah malu, akhirnya Taeyong tau bahwa Renia suka samanya.
"Bangsat lo bang !" Renia menarik selimutnya ingin tidur. Tapi ada yang mengetuk pintunya.

"Dek kalo boleh sukanya sama gue aja yaa..," suara Taeyong terdengar.

Sesaat Renia merasa kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya yang mungil.
"Kalo lo sama Jaehyun, jangan pake banget dah, dia itu bucin"
"Gue pulang ya dek, Have a nice dream" Kata-kata terakhir membuat Renia malu sekarang.

Renia kini mencubit tanganya sedikit keras untuk memastikan bahwa dia tidak mimpi.
"Aww..," rintih Renia. Benar saja dia tidak mimpi.

***
Renia sudah menyiapkan peraltan sekolahnya dan ingin langsung berangkat ke sekolah.

"Dek cepetann...," suara Johnny sudah terdengar.
"Iya ihh.., sabar tunggu bentar aja..,"
"Siapa sihh yang mau nunggu lo ?"
"Lah jadi lo ngapain nyuruh gue cepet ?" Renia sudah berada di bawah dan memakai sepatunya.
"Itu " Johnny nunjuk ke luar pintu seperti ada yang menjemputnya.
"Siapa geblek ?!" tidak masuk akal rasanya Renia di jempu oleh orang yang 'tidak kelihatan'.
"Mata dipake, itu Taeyong jemput lo !"

Langsung saja wajah Renia terlihat memerah, langsung saja ia berlari keluar dan benar Taeyong sudah di depan menunggunya.

"Pagi dek..,!" Senyum Taeyong mengembang.
"Pagi Kak..,!" Renia terlihat seperti malu-malu untuk memyapa Taeyong.
"Udah ? Yuk berangkat sama gue" Taeyong sudah berjalan duluan dan Renia mematung di tempatnya tidak menyangka bahwa kakak kelas yang diincarnya mengantarnya kesekolah.
"BANG GUE DULUAN YAAA!" Renia berlari meninggalkan teras rumahnya.
"IYA, HARUS SAMPE SEKOLAH YA!" teriak Johnny dari dalam.

Taeyong sudah ada di dalam mobil.
Renia langsung saja masuk kedalam mobil dan tersenyum malu.

"Udah ah senyumnya, nanti dikira kesambet baru tau rasa" Taeyong memajukan mobilnya.
"Ihh.., kakak " Blushing mode on.
"Btw kak, kok kakak jemput aku sih ?"
"Gapapa, mood doang" wajah Renia berubah menjadi datar.
"Ohh..," ujar renia
"Kirain kakak suka beneran sama aku eh," Renia menutup mulutnya tanpa sadar mengatakan itu.

Taeyong melirik ke arah Renia dan tersenyum,
"Soon dek, sabar ya" Taeyong melihat ke arah Renia yang sudah malu-malu, dan Taeyong tersenyum.

"Apaan sih kak? kan aku bercanda doang hehe" Renia berpura-pura mengatakan bahwa dia bercanda.

Crush yang Renia sukai ternyata memberi lampu hijau kepada Reniaa, Senang? ya jelas.

Selama di perjalanan tidak ada bahasan yang penting yang mau dibahas, hanya pembahasan ringan seperti Makanan kesukaan Renia dan begitu juga Renia bertanya sebaliknya.

Akhirnya, mobil Taeyong dengan gagahnya sudah parkir di parkiran sekolah. Namun sebelum sampai di parkiran sekolah Renia menyanggah Taeyong untuk menurunkannya di halaman sekolah.

"Kak aku di warung depan itu aja ga usah masuk kedalam," ujar Renia dengan sedikit gugup, iya tau bahwa ini tidak akan dilakukan okeh Taeyong, tapi apa salahnya mencoba.

"Engga, ngapain kamu turun disitu? di parkiran sekolah aja, kamu malu ya berangkat sama aku?" Taeyong melihat kearah Renia

Dan benar dugaan Renia tadi.

"Bukan kak, banyak 'tante julid' nanti malah dikira yang iya-iya hehe" Renia melihat ke ah Taeyong, dan berharap agar dia turun didekat Sekolahnya dan bukan didalam sekolahnya.

"Ga, Ga boleh! biarin dia mau ngomong apa," Taeyong tetap saja melajukan mobilnya dan kini sudah memasuki gerbang sekolah.

Renia turun dari mobil Taeyong dan melihat kearah kiri dan kanan untuk memastikan tidak ada yang dia kenal.

"Pagi pagi udah diantar, uwu banget sih gua kapan?" dan benar saja Renia sudah mengenal suara milik siapa ini.

"Ren, asik banget diantar" Ucap Jennie dengan menggoda.
"Apaan dah? sakit lo?" tanya Renia dengan memegang dahi Jennie.

Taeyong masih sibuk untuk mengambil tasnya dari dalam mobil.

"Kak aku duluan ya" ujar Renia kepada Taeyong
"Gamau dianter?" Taeyong tertawa kecil menggoda Renia.
"Ih kaya tuan putri aja mau dianter kak" blushing tawa kecil dari Renia terdengar.
"Ya udah sana, belajar yang bener ya!" Ujar Tae
yong melambaikan tangannya kepada Renia dan teman-temannya.
"Kak aku juga duluanya, ga usah dianter kok kak, aku gapapa" kata Jennie dengan senyum terkekeh,
"Yang mau nganter lo siapa heh?!" Renia menimpali kemudian menarik tangan Jennie dan berjalan ke arah koridor.

"Dahh dek!" Taeyong tersenyum dan tertawa kecil melihat tingkahnya.

"Oh yang ini? aku ikhlas kok, gapapa" Kata seseorang dari belakang yang melihat Taeyong dan Renia yang tadi turun dari mobil Taeyong.

beep

Terdengar ada bunyi pesan masuk dari hp Taeyong.

Yun
Gapapa aku udah ikhlas, kamu bahagia sama dia ya!

Seketika saja raut wajah tersenyum dari Taeyong kini berubah, raut wajahnya sudah berubah jadi sedih.

Congrats, Taeyong -taeyong

****

HAII TEMEN-TEMEN JANGAN LUPA UNTUK DI LIKE YA! LOVE YOU!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Another HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang