#Why

1.6K 68 0
                                    

Dipagi hari yang cerah ini Yeonsan University dibuat riuh dengan aksi kejar-kejaran dan teriakan dari 2 orang pria. Para penghuni yeonsan terbiasa dengan kejadian ini yang selalu terjadi.

"YAKKK! JEON JUNGKOOK KEMBALIKAN BUKU MILIKKU SEKARANG!!"

"Kemarilah baby,kejar aku kalau bisa."

"Yakk! Jeon sialan."

Park Jimin dan Jeon Jungkook adalah 2 orang yang sudah membuat keributan tadi. Siapa yang tidak kenal dengan jungkook? Semua orang tau bahwa jungkook adalah cucu dari pemilik yeonsan university. Jungkook sangatlah tampan dan seorang badboy wajar saja para perempuan menyukai jungkook. Sedangkan jimin? Jimin hanyalah siswa biasa dan kekasih dari jungkook. Tidak ada yang mengetahui bahwa mereka berdua adalah sepasang kekasih. Tetapi banyak dari mereka yang mendukung jika mereka berdua lebih dari sahabat. Jujur saja jimin sangatlah cantik melebihi perempuan,banyak para siswa yang belok sering menembak jimin tetapi dia tolak karena....yaaa jimin sudah mempunyai seorang pacar. Terkadang jimin cemburu dengan jungkook yang selalu di dekati oleh perempuan-perempuan itu. Tetapi jungkook tidak pernah meladeninya karena dihatinya cuma hanya ada jimin. Membuat jimin marah adalah kesenangan bagi dirinya sendiri karena jimin akan terlihat lucu jika sedang marah. Seperti sekarang ini.

Disaat mereka sedang kejar-kejaran,jungkook tiba-tiba saja berhenti berlari yang dimana membuat jimin terkejut dan secara tidak sengaja ia jatuh menimpa jungkook.

Posisi tersebut membuat mereka berdua terkejut. Bagaimana tidak,jimin jatuh menindih badan jungkook dan wajah mereka berdua hanya berjarak beberapa senti,jungkook pun mengamati wajah jimin. Jungkook akui wajah jimin sangatlah cantik melebihi wanita itulah mengapa dia menyukai jimin.

"Yak.. mengapa kau tiba-tiba berhenti bodoh." sadar jimin lalu bangun.

"Kau tidak punya mata eoh? Lihat di itu disana."

Jungkook menunjuk sesuatu yang dimana membuat jimin mengikuti arah tangan jungkook. Disana berdiri guru Kang yang terkenal dengan guru terkiller di yeonsan. Melihat itupun jimin mengerti mengapa jungkook tiba-tiba berhenti karena jika guru killer tersebut melihat mereka berdua berlari-larian sudah dipastikan mereka akan lari mengelilingi lapangan.

"Yasudah,balikan buku milikku sekarang jeon,aku ada kelas sebentar lagi." ucapnya.

"Jangan galak-galak jim,kau terlihat semakin manis." goda jungkook sambil mengedipkan mata sebelahnya. Jimin yang melihat itu hanya memutar bola matanya.

"Cih,gombalan itu tidak mempan padaku. Jadi cepat balikan bukuku sekarang jeon." Padahal dalam hatinya jimin sedang menahan agar tidak tersenyum.

"Ku kembalikan tapi berjanjilah pulang sekolah nanti kau harus pulang bersamaku tidak ada penolakan." ucap jungkook tepat di telinga jimin yang membuat jimin tegang. Lalu jungkook memberikan buku tersebut dan mengecup pelan pipi jimin dan meninggalkan jimin sebelum jimin marah.

"Yak jeon sialan itu." geram jimin sambil mengepalkan tangan dan pergi menuju ke kelasnya.

.
.
.
.

"Hei jimin kau pulang sendiri?"Tanya taehyung teman jimin sambil menaruh satu lengannya di pundak jimin.

"Tent-" baru saja ingin menjawab pertanyaan taehyun tiba-tiba saja pria yang tidak diundang datang dari arah belakang dan berlari mendekati mereka berdua.

"Jimin hari ini pulang bersamaku." ya orang tadi adalah jungkook. Lalu jungkook menarik jimin membawanya ke arah parkiran.

"Yak, apa-apaan kau ini. Lepaskan tanganku kook." ucap jimin sambil berusaha melepaskan tangan dari cengkraman jungkook.

"Aku sudah bilang padamu, pulang sekolah kau pulang bersamaku."ujar jungkook dengan suara yang dingin. Mendengar suara jungkook sudah jimin tebak pasti jungkook marah dengannya karna tadi. Kim Taehyung, itulah penyebab jungkook marah karena jungkook tau kalau taehyung itu menyukai jimin.

"Aku bisa pulang sendiri kook-ah,lagi pula rumahku tidak jauh dari sini."

Tanpa di sadari mereka berdua sudah sampai di parkiran,jungkook pun sudah menaiki motor dan menyalakannya.

"Aku tidak menerima penolakan park,cepat naik." Mau tak mau jimin pun naik ke motor jungkook.

"Peluk pinggangku,aku tak mau kau jatuh nanti"

Mendengar itu pun membuat jimin menaikkan sebelah alisnya. Aneh,itulah yang dipikirannya. Baru saja jungkook marah padanya dan tiba-tiba kembali perhatian kepada dirinya.

"Yak! Kau dengar aku berbicara tidak?" Baru saja dia memikirkan sikapnya jungkook yang berubah dan hanya beberapa detik sikapnya sudah kembali seperti semula. Tidak mau membuat jungkook marah,jimin pun memeluk pinggang jungkook.

.
.
.

Diperjalanan mereka berdua hanya terdiam,jungkook diam-diam melirik jimin lewat kaca spionnya. Tidak lama pun jungkook merasakan jimin menaruh dagunya di pundak jungkook dan mengeratkan pelukan tersebut.

"Kau tau jeon,aku sangat menyukai wangi tubuhmu. Aku tidak tau itu wangi parfummu atau itu memang dari tubuhmu tetapi,aku sangat menyukainya."ucap jimin sambil menghirup leher jungkook. Bagi jimin wangi jungkook sangatlah gentle dan nyaman tidak seperti dirinya.

"Aku tau itu dan berhentilah mencium leherku jimin,ini masih di jalan. Dan lihatlah semua orang memperhatikan kita."tegur jungkook saat dia merasakan jimin mulai menciumi lehernya. Bukannya tak senang,justru dia sangat senang jimin seperti ini. Tapi jika tidak diberhentikan bisa-bisa jungkook hilang kendali. Tak lama kemudian mereka pun sudah sampai di apartement mereka. Yaaa jungkook dan jimin memutuskan untuk tinggal bersama,lagipula kedua orang tua mereka juga sudah setuju jika mereka berdua tinggal bersama.

"Jim,kau mau kemana?" baru saja jimin ingin masuk ke kamar untuk mandi, mendengar namanya di panggil otomatis dia berhenti.

"Tentu saja aku ingin man-"belum menyelesaikan perkataannya tiba-tiba saja jungkook memeluknya dari belakang sambil mencium dan mengigit pelan pundak tersebut. Tidak sampai disitu gigitan itu berlanjut sampai ke leher jimin.

"Yak!berhenti jeon,jangan membuat tanda disana aku tak mau memakai turtle neck ke kampus besok!"baru saja jungkook ingin membuat tanda di leher putih tersebut jika saja sang empun tidak mengomelinya. Tetapi jungkook tetaplah jungkook,di gigitnya leher jimin lalu di hisapnya berbekas.

"Yak.. bodoh, aku baru saja bilang jangan membuat tanda disana. Kau tuli eoh"

"Kau tau jim,hari ini kau sangat sangatlah cantik jadi salahkan dirimu sendiri jika aku bermain kasar"bisik jungkook tepat di telinga jimin dan bisa dipastikan malam ini jimin tidak akan selamat.

*
*
*

End~~~

Gimana? Suka ga sama ceritanya?Maaf kalau kurang bagus hehehe

Thank for reading🙏🏻

JIKOOK FANFICTION COLLECTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang