Lulus adalah kata yang diidamkan bagi semua murid di seluruh dunia termasuk Indonesia. Jika ingin lulus, maka harus melakukan pengorbanan dari ujian. Itulah yang dilakukan Salia dan Gino, mereka adalah sepasang kekasih yang awal jumpa saat ada perlombaan di sekolah Gino. Salia saat itu mengikuti lomba puisi dan Gino yang saat itu panitia OSIS, langsung terpikat dengan suara yang langtang dan tegasnya intonasi saat pembaca puisi. Dengan rambut diikat dengan tengan kiri yang mengulung jam hitam besar mempertegas kertas supaya penonto mengarah terus pandangan fokus kepada Salia, ya meskipun Salia hanya juara kedua dalam lomba tersebut. Gino meminta bahwa dialah yang memberikan piagam tersebut selaku sekertaris OSIS. Salia yang sedang bergerombol bersama teman sekolahnya saat menonton lomba futsal. Gino dengan berani tanpa perantaraan mengahmpiri Salia yang sedang berseru bersorak menyemangati sekolahannya.Gino menepuk pundak Salia yang sudah memakai tas coklat gandongnya bergantuka karakter kesukaannnya Doremond dan keropi. Salia yang sedang berseru berhenti dan menoleh kerah tepukan sembari tersenyum.
Gino mengajak Salia memundurkan diri dari keributan pemandu sorak futsal.
" kamu, Salia Azhara?" tanya Gino semabari muka memerah karena panas, maklum Gino lelaki yang sawo matang agak keputiha
Salia tersenyum ramah dengan tuan rumah perlombaan
"iya, aku salah juara?" prasangka SaliaGino tersenyum dengan percaya diri Salia menggeleng "tidak, kamu bagus dalam membaca puisi" ujarnya memuji. Salia langsung tertundu malu
"kalau begitu, ada apa ya kak?"
"jangan bilang kakak, aku ini seumur denganmu!. Aku Gino"
"okey. Sekali lagi ada apa gino?" tanya Salia mulai lelah berbelit-belit dengan Gino
"boleh minta pin BB kamu? Atau WA?" menyodorkan smartpjone yang masih bermode biasa saja
Salia tertawa sedikit dan mengambil smartphone Gino.
"sudah,Wa dan pin BB" mengembalikan hp lalu berjalan perlahan kembali,
"terima kasih Salia, Kamu sangat baik!" teriak Gino di kegemuruhan lomba
Membalas teriak "kamu lelaki baik-baik, akupun memberinya dengan cepat. Sampai jumpa!" seraya melambai dan kembali masuk ke kerumunan sekolahnya.
Dari situ Salia dan Gino memulai pendekatan. Mereka sering berbalas pesan dengan media modern. Meskipunjarang berjumpa, tetapi mereka sangat akrab di media elektronik. Salia yang kala itu sedang praktik di laboratorium denga jas putih bersama kelompoknya, untuk praktik ujian kelulusan. Sedangkan, Gino sedang Praktik Kerja Lapangan disebuah perusahaan elektronik, untuk menyempurnakan nilai kelulusan juga.
Dan terkadang jika ada waktu luang mereka menyempatkan bertemu untuk bekerja sama untuk usaha bersama dalam bentuk usaha kecil-kecilan. Keahlian Gino yang mempelajari teknik marketing dan kecerdasan ilmiah yang dipunyai Salia. Sampai suatu saat Gino mengajak Salia ke Alun-alun Bandung dan duduk di halaman Masjid Agung Raya. Rumput sintetis yang masih basah terkena embun merelakan jacket hitam Gino menadi alas duduk Salia supaya nyaman, tetapi Salia menolak dengan sopan. Gino memaksa sampai akhirnya Salia mengakui kegigihan Gino yang membujuknya dan Salia dengan berat hati menduduki Jacket hitam favorite Gino. Mereka bercanda dan saling mengulas pengalaman yang sudah dialami masing-masing.
Gino memandangi Salia yang saat itu mulai menggunakan Hijab dengan kukuh. Awalnya Salia ragu-ragu tetapi atas dorongan orang terdekat, terutama ayah Salia sudah meninggal 3bulan yang lalu, menguatkan niat Salia memakai hijab, suapaya membantu mengurangi beban ayahnya di alam sana. Tak hanya itu, saat berhijab juga dia semakin rajin beribadah dan membuat Gino yakin dengan Salia. Mereka bahkan mencari pekerjaan bersama-sama, setelah Salia mendapatkan pekerjaan , dia ingin melanjutkan kuliah. Angin yang membelai hijab biru langit Salia membuat kesan anggun, tetapi dia tak berniat untuk memikat lawan jenisnya. Karena itu juga mereka jarang bertemu, baru kali itu saja, dan Salia menghilang 3bulan yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The best Story
Cerita PendekKumpulan Cerpen-cerpen yang menarik dan cocok untuk motivasi bertahan hidup di dunia Fana ini. BTW, boleh voting yang mau jadiin Novel juga. intinya aku ga tau harus ngeluahkan dimana Magic imajinasi. makanya aku kumpulin di The Best story ini