Song Recommended:
Shaun- Way Back Home ft. Conor🎶
___________________________________________
Pagi hari ini yang begitu cerah sudah membuat beberapa orang baik anak-anak hingga para orangtua di sibuk kan dengan aktifitas pagi mereka, ada yang bersiap pergi sekolah, menyapu halaman rumah, hingga masing-masing kepala keluarga yang berangkat bekerja."Mak, Lala pergi sekolah dulu ya" pamit seorang gadis berseragam putih abu-abu sambil menyalami tangan perempuan paruh baya yang disayanginya.
"Iya nduk, hati-hati loh ya di jalan" pesan perempuan paruh baya yang di panggil 'Mak' tadi-- Mak Ratna biasa orang kampung memanggilnya, Ibu dari seorang gadis berambut pendek sepundak yang memiliki tahi lalat di bagian atas bibirnya. Laura Asha Wijaya dengan panggilan akrab nya Lala.
"Siap 86 Mak" seru Lala dengan gerakan hormat layak nya Polisi yang sedang bertugas. Detik berikut nya Lala berjalan keluar pagar dan menaiki angkot yang memang sudah menunggu di luar pagar rumah sederhana nya.
🕊🕊🕊
"Pagi Mang Eko" sapa Lala pada sopir angkot yang kemudian membalas sapaan dari Lala dengan senyuman yang biasa di tujukan pada pelanggan nya.
"Eh eneng Lala, pagi-pagi udah cantik aja, tapi kok masih belum keliatan gandengan nya?" goda sopir angkot pada Lala dengan terkekeh pelan. "Ish.. Apaan sih mang, masih belom mang ntar juga ada, hehehe" balas Lala dengan tawa kecil nya.
"Jangan jauh jauh neng nyari cowok nya, nih depan mata eneng aja udah siap jadi pendamping hidup eneng" sontak Lala tertawa karena gombalan yang di keluarkan supir angkot tersebut."Masok Mang Eko" balas Lala dengan tawa nya yang masih terlukis di bibirnya.
Lima belas menit berlalu, akhirnya angkot yang di tumpangi Lala sampai di depan gerbang sekolah gadis tersebut. SMA Jaya Negara, ya Laura atau biasa di panggil Lala ini menimba ilmu di sekolahan elite tersebut. Bagaimana tidak elite jika setiap kelas memiliki fasilitas lengkap yang sangat membantu murid dalam proses belajar dan jangan lupakan prestasi setiap murid jika mengikuti perlombaan pasti akan membawa kemenangan yang mengharumkan nama sekolah.
Dengan senyum manis nya Lala memasuki area sekolah dan berjalan di lorong kelas yang masih terlihat sepi karena jam yang masih menunjukkan pukul 06.10, terlalu pagi memang tapi ini sudah menjadi rutinitas seorang Laura Asha Wijaya.
"Woe, kutil bebek, kemana aja lo kemarin? Liat nih gue ampe lumutan cuma nungguin kutil bebek kek lo buat beli buku doang, buset dah" gerutu seorang gadis yang sungguh membuat Lala ingin mengumpat saja.
"Eh cobek sambal, lo kalo nanya santai aja napa gak perlu manggil gue kutil bebek apalah gitu, sakit nya tuh disini tau gak" balas Lala sambil menepuk dada.
"We selow, canda gue ehehe, jadi kemarin kemana aja kamu wahai tuan putri Lala yang cantik?" tanya gadis yang ber- nametag Bianca Purwatiwi.
"Nonton doi main bola di lapangan kampung" jawab Lala dengan nada santai nya. 'Ingin berucap istighfar tapi takut sahabat ku ini terbakar' mungkin itulah kira-kira umpatan yang di ucapkan Bianca di dalam hati sambil mengelus dada.
"La, lo tau gak!?" ujar Bianca yang terlihat sedang menahan luapan emosi yang tercetak jelas pada wajah manis nya. "Enggak Ca, emang kenapa?" tanya Lala dengan raut heran nya. Dengan menghela napas sebentar Bianca kemudian berucap
KAMU SEDANG MEMBACA
BABANG GELVAN
Novela Juvenil"Bang Gelvan, senyum dong gak usah tegang gitu, ntar ganteng nya berkurang lho" Laura Asha Wijaya. "Hm" Gelvano Algam Distan. PLEASE DON'T BE A PLAGIARIST! Jangan lupa follow akun saya🖤