''38° kapan sembuh nya hyung?'' tanyanya sambil memasang kompres baru di kening Yoongi.
''Ntah,'' Taehyung menghela nafas panjang. Sudah 2 hari Yoongi demam tinggi. Dia itu yang paling jarang sakit tapi sekalinya sakit pasti lama.
''Minggu depan depan ada fansign, cepatlah sembuh''
''hm..''hanya gumaman panjang yang ia lontarkan. Yoongi kembali menutup matanya dan berkunjung ke pulau kapuk. Sedangkan taehyung berkumpul dengan yang lain.
"Bagaimana kondisiny?" Tanya seokjin, dia yang paling khawatir.
"Demam nya makin tinggi hyung"
"Apa kita harus panggil dokter?"
"Kalau besok pagi demam nya belum juga turun, panggil dokter. Aku ngabarin sejin hyung dulu." Sang leader pun bersuara dan diangguki tanda setuju dari yang lain.
.
.
.Hoseok masuk ke kamar yoongi. Terlihat yoongi yang masih terlelap dalam mimpi nya. Hoseok yang merasa hawa dingin mematikan ac.
Ia berjalan menuju nakas yoongi. Ponsel yoongi bergetar tanda ada telepon masuk. Nomornya tak dikenal. Ia angkat panggilan itu.
"Kau mengganggunya" hoseok kesal dengan orang itu. Bahkan orang itu sudah menelpon nya lebih dari 100 kali.
Hoseok keluar dan pergi ke kamar nya.
"Hei jiminie," si pemilik nama mengalihkan pandangan nya.
"Napa hyung?"
"Ada 100 panggilan lebih masuk ke nomer yoongi hyung"
"Astaga.. Ngapain lagi sih.. Untung yoongi hyung lagi hibernasi,"
"Kkkk~"
"Hyung, udah di block kan?" tanya jimin.
"Udah lah. Hp nya juga aku matiin," jimin mengangguk²an kepalanya.
"Hei jiminie pabbo. Matikan hp mu dan tidur sekarang. Awas aja begadang lagi. Tak banting hp mu," ancam hoseok.
"Banting aja. Uang ku banyak,"
.
.
."Yang ini diminum setelah makan. Sudah. Ini aja obatnya. Diminum sampai habis. Kalian semua jaga kesehatan,"
"Terimakasih dok"
"Sama sama. Lekas sembuh yoongi-ssi. Saya permisi"
"Saya antar" seokjin mengantar dokter Ju ke pintu utama.
"Ntar lagi kita berangkat. Hyung ditinggal sendiri gak papa kan?" tanya maknae khawatir.
"Jangan pikir aku ini anak kecil yang merengek minta ikut orangtua nya pergi bekerja Jungkook-ah" Jungkook menunjukkan wajah kesal nya. Para hyung nya tertawa minus yoongi, dia hanya menyunggingkan senyuman.
"Mau nitip nda?" Tanya seokjin. Yoongi hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Ok sip. Kita berangkat!!" seru Taehyung.
"Hati hati dijalan" member keluar kamar yoongi dan berangkat ke gedung agensi. Yoongi yang mulai merasa kesepian pun menyalakan musik dan mulai makan.
.
.
.Yoongi baru saja bangun dari tidur nya. Dia benar benar merasa terganggu dengan suara bel yang sejak tadi berbunyi.
Dengan langkah gontai, yoongi berjalan menuju pintu utama. Dilihat nya siapa yang datang lewat lubang yang memang disediakan.
"Hah... pengganggu" Yoongi benar benar terganggu dengan ini. Yoongi pergi menuju ruang makan dan berkutat dengan ponsel nya.
Menelpon seseorang. "Ada seseorang di depan rumah"
.
.
."Ada seseorang di depan rumah"
Deg...
Yang mendengar kabar tersebut pun terkejut. Bagaimana tidak terkejut kalau ada seseorang didepan rumah kalian yang tidak kalian kenal dan menekan bel rumah dengan se enaknya.
"Yoongi. Dia masih mainin bel rumah.?"
"Masih. Dia benar benar mengganggu ku. Aku ingin istirahat hyung. Apa dirumah nya tidak ada bel seperti itu sampai sampai bel rumah kita yang dipakai mainan," Seok jin mengangguk paham. Yoongi itu memang cerewet kalau sakit. Jadi.. Ya gitu..
"Gimana kalau aku minta tolong ke beberapa staff buat kerumah?"
"Mungkin bisa membantu"
"Tunggu dirumah. Jangan bukakan pintu. Biar mereka aja yang menelpon mu"
"Hm.. ku tutup" Yoongi menutup panggilan.
Seokjin pun meminta bantuan ke beberapa back dancer untuk pergi ke drom mereka. Member yang sejak tadi hanya menyimak pun ikut menyuruh.
"Mereka sedikit ganas"
"Sedikit kau kata? Sasaeng itu mengerikan," protes Hoseok.
"Untung sasaeng ku tak seganas punya yoongi hyung" timpal Jungkook
"Semua Sasaeng itu ganas bagiku,"
-tbc-
Voment🍁
