"Mas?" panggil Zahra
"Sebentar" jawabnya sambil memegang ponselnya
"Kamu bayar ini make ini, saya tunggu kamu di kafe depan ya" ujar Zakki
"Iya mas" jawab Zahra
'Kenapa mas Zakki Buru Buru sekali?' batinnya
Zahra pun mengantri untuk membayar belanjaannya.•
Zakki terlihat gelisah, ia aneh mengapa ia malah didepan kafe? Kenapa tidak masuk? Wajahnya seperti menunggu seseorang. Wajahnya sangat gelisah. Berkali kali ia memeriksa ponselnya.
Zahra selesai berbelanja dan sibuk dengan barang belanjaannya, namun Zahra harus pergi ke sebrang jalan untuk menemui suaminya itu, namun ketika Zahra hendak menyebrang Zahra melihat Zakki tengah berdiri didepan kafe tersebut, dengan wajah seperti menunggu seseorang, dan tak lama seorang wanita dengan menggunakan jumpsuit denim dan dengan hijab segi empat yang diselempangkan menghampiri Zakki dan langsung memeluk Zakki, dengan spontan Zahra merasa kaget.
"Astagfirullahal adzim" ujarnya sambil menutup mulutnyaMatanya kembali berkaca kaca, ntah mengapa rasa sakit itu sepeti bertubi tubi menghampiri Zahra atau memang mungkin Zahra harus mengakhiri pernikahannya ini?
Lalu Zahra pun langsung memberhentikan taksi tanpa menemui Zakki terlebih dahulu.
•
Sekitar 45 menit perjalanan yang ditempuh Zahra dari mall menuju rumah orang tuanya, Zahra berusaha menutupi kesedihan dan masalah yang ia alami ini.
"Bismillah" gumamnya'Ting nong ting nong' suara bel rumah
"Assalamualaikum umiii" ujarnya"Wa'alaikum salam, yaallah nak umi kangen sekali, kok sendiri nak? Nak Zakki kemana? Dia gak ikut? Dia sibuk ya?" beribu pertanyaan dari uminya itu membuat Zahra kesal, bagaimana tidak kesal bukankah yang harus ditanyakan itu dirinya sebagai anaknya? Mengapa mas Zakki? Sebenarnya ummi ini rindu kepada Zahra atau Zakki?
"Ummi kebiasaan deh kalo udah nanya itu yaampun kaya busway, mas Zakki tadi ada urusan sebentar nanti dia nyusul ko" jawab Zahra dengan sedikit berbohong, bagaimana pun Zakki adalah suaminya dan istri berkewajiban menutup aib suaminya dan menutup masalah rumah tangganya.
'Maaf ummi Zahra berbohong' batinnya
"Oh gitu" jawab umminya
"Ini ummi gabiarin Zahra masuk? Atau disuruh pulang lagi nih?" tanya Zahra
"Oh iya ayo masuk tuan Putri" gurau umminya
Lalu Zahra pun masuk kedalam rumah yang sangat ia rindukan itu, dimana rumah yang menjadi alasan kebahagiaannya, dimana rumah Zahra merasa disayang, dicintai dan dipedulikan, rumah yabg sedari kecil ia tinggal, rasanya Zahra ingin kembali kemasa itu.
"Eh pengantin baru udah dateng" ujar Yusuf
"Gimana udah ada tanda tanda belum?" tanyanya"Tanda tanda apa?" tanya Zahra karena bingung apa yang dimaksud abangnya ini
"Anu lho ra, ah kamu" jawab Yusuf
"Apasih bang jangan bikin Zahra bingung ah" jawab Zahra
"Tanda tanda adanya ponakan abang" gurau Yusuf
"Abangggggg!!!!! " teriak Zahra dan langsung mengejar yusuf
"Ampun ra ampun" teriak Yusuf
"Hm hm hm anak ini, masih aja kaya anak kecil" ujar abinya
"Sini Zahra abi mau bicara" ujar Abi
Lalu Zahrapun berhenti mengejar Yusuf dan duduk disamping abinya dengan menyenderkan kepalanya kepundak abinya dan memeluk abinya
KAMU SEDANG MEMBACA
HUMAIRAH [Belum Revisi]
DuchoweSebuah Cinta di masa kecil. Ali dhiaurrahman mudzakky seorang pria dingin, tampan dan banyak disukai oleh banyak wanita. Sayangnya Zakky hanya mencintai 3 wanita ibunya, kakaknya, dan wanita yang akan menemani hari hari di masa hidupnya. Humairah...