Sabtu ini, Mozza janjian dengan Rama di Kafe dekat ITB. Entah Rama mendapat pesan dari Mozza atau tidak, cewek itu ingin memastikan. Tapi, bagaimana kalau Rama adalah cowok aneh dan ternyata om-om?! Atau yang lebih parah, jangan-jangan Rama adalah orang yang suka memperjual-belikan cewek polos seperti Mozza?
Mozza menggelengkan kepalanya dan mulai mengikat tali sepatunya.
Gak mungkin, firasat gue mengatakan Rama adalah cogan! Batin Mozza.
Setelah ia melihat kalau jam sudah menunjukan pukul 9.30, Mozza segera mencari taksi dan berangkat.
***
Tepat pukul 10, Mozza sampai dan memesan minuman. Ia memesan coklat dingin karena hawa kota Bandung pagi itu sudah terasa panas. Ketika pelayan menyebutkan namanya, Mozza segera mengambil pesanannya dan membayar. Namun, tiba-tiba saja pelayan tersebut menahannya dan memberinya sebuah surat.
"Dari cowok namanya Rama, Mbak." Kata pelayan itu.
Mozza hanya mengangguk dan kembali ketempat duduknya. Perlahan ia membuka surat dari Rama.
Sori, gak bisa lama-lama.
Tadi gue sempet kesini buat nitip surat ini ke pelayannya.
Ada emergensi, sori banget, Za.
―Rama
KAMU SEDANG MEMBACA
Their Notes
Ficção AdolescenteThey met at the library. They talked trough the notes. He loved her, she doesn't know. cover by @rdnanggiap Copyright © 2015 by MeWriteLove
