Entah berapa jam proses operasi yang menyiksa itu dan Taehyung duduk di sana dengan seluruh tubuh menegang dan tersiksa. Mark masih menungguinya di sana, sementara Jaelia sudah berpamitan, karena puteranya membutuhkannya. Jaelia bilang akan kembali besok pagi.
Lalu terdengar tangis bayi. Tangis bayi yang sangat kuat dan keras, seakan memompa seluruh udara yang ada ke dalam paru-parunya.
Taehyung terkesiap dan saling berpandangan dengan Mark, tubuhnya makin menegang. Apakah itu suara anaknya?
Tiba-tiba lampu menyala hijau, dan seorang perawat keluar, memanggilnya, "Tuan Kim."
Taehyung diajak masuk ke ruangan dalam di bagian ruang persiapan operasi, yang menjadi pembatas antara ruang tunggu dengan ruang operasi,
"Ini Putera anda Tuan Taehyung, kami menunjukkannya sebelum dia dibawa ke kamar bayi."
Bayi itu menangis begitu keras, seolah-olah memprotes kenapa dia direnggut dari kehangatan yang nyaman di perut ibundanya ke dunia yang penuh marabahaya ini.
Taehyung mengamati bayi itu dengan takjub, mahluk kecil tak berdaya itu, yang selama ini tumbuh di perut Ara, darah dagingnya, yang tumbuh dari percintaannya dengan Ara. Makhluk itu begitu tak berdaya, dan ingatan bahwa Taehyung memusuhinya dulu terasa begitu konyol.
Anak laki-laki ini anaknya. Buah cintanya dengan Ara. Perawat itu menunjukkan alat kelamin bayi itu, anak laki-laki yang sehat. Dan wajahnya itu, yang bahkan sudah menunjukkan kemiripannya dengan seluruh keturunan Keluarga Kim, lalu membawa sang bayi ke ruangan khusus.
Sejenak Taehyung masih tertegun di sana, lalu teringat kepada Ara... Ara.. bagaimana isterinya?
"Suster," Taehyung memanggil suster itu, berusaha agar tidak terdengar panik, "Bagaimana dengan isteri saya?"
Suster itu melirik ke ruang operasi, "Masih belum sadar tuan, kondisinya cukup stabil meskipun kita tidak tahu apa yang akan terjadi waktu-waktu mendatang, Anda bisa menengoknya nanti ketika dia sudah dipindah dari ruangan operasi ke ruangan iccu." Lalu suster itu pergi meninggalkannya, memaksanya menunggu ke dalam ketidakpastian yang menyiksa lagi.
Kalau dulu, Taehyung pasti akan membentak, memaksa, menggunakan cara kasar agar bisa dituruti kemauannya. Dia ingin melihat Ara segera! Kenapa para dokter tidak becus itu begitu lama menanganinya???
Tetapi Taehyung menahan dirinya. Tidak. Mereka sedang menyelamatkan Ara. Dia tidak boleh mengganggu mereka, karena nyawa Ara taruhannya.
***
Ruangan iccu itu sepi, hanya ada Ara dan suara detak jantungnya yang dimonitor. Ara masih belum sadarkan diri, dan menurut penjelasan dokter tadi, kondisinya masih belum lepas dari kritis.
Taehyung duduk di sana, di samping ranjang Ara, mengamati wajah Ara yang terbaring pucat pasi. Dia pernah mengalami ini sebelumnya dan ternyata Rose tidak pernah terbangun lagi. Akanlah Ara melakukan hal yang sama pada dirinya?
"Kau tidak boleh meninggalkanku Ara," Taehyung menggeram parau, "Kau tidak boleh meninggalkanku sebelum aku mengizinkanmu, putera kita menunggu di sana, ingin disusui. Jadi kau harus bangun dan menyusuinya, membantunya tumbuh menjadi anak yang sehat..yang..," suara Taehyung tertelan, menyadari bahwa dia sudah berkata-kata terlalu banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SLEEP WITH THE DEVIL ; KTH [END]
Фанфик[𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 21+!! 𝐌𝐀𝐓𝐔𝐑𝐄 𝐂𝐎𝐍𝐓𝐄𝐍𝐓!] original author : shanthy agatha story rewriter : longtimeu