14. Jump

16 1 0
                                    

"Key, bangun Key BAGUN!" Seli menepuk-nepuk pipi Keyra dengan pelan sambil menangis.

Seli mengangkat kepala Keyra dan meletakkan di pahanya.

Ada darah yang mengalir di pelipis Keyra dan sikunya juga terluka.

"TOLOONG." Seli menoleh kiri dan kanan tetapi tidak ada siapa pun, jalan ini sepi.

Seli menoleh kearah Alfin yang sama terlukanya dengan Keyra. Ia mencari kerikil yang ada di dekatnya dan melemparkannya ke Alfin. Kerikil itu mengenai lengan Alfin, tapi itu percuma saja. Alfin sama sekali tak membuka matanya sedikit pun.

"ALFIN BANGUN! BANTUIN GUE BAWA KEYRA KE RUMAH SAKIT. ALFIN BANGUN!" Seli tak henti-hentinya melempari Alfin dengan kerikil.

"Keyra!" Panggil seseorang dari dalam mobil.

Seli menoleh ke sumber suara.

"Tio. TIO BANTUIN GUE, CEPET!"

Tio keluar dari mobilnya lalu berlari menghampiri Seli.

"Seli, Keyra kena-" ucapan Tio terhenti karena seseorang menyelanya.

"Keyra!" Ada orang yang datang lagi.

Seli menoleh ke orang itu. "Gavi. BANTUIN GUE GAVI, BANTUIN BAWA KEYRA SAMA ALFIN KE RUMAH SAKIT. CEPET!"

Gavi turun dari motornya lalu berlari menghampiri Seli.

"Keyra kenapa Sel?" Tanya Gavi.

"Mereka kecelakaan, bawa mereka ke mobil gue!" Pinta Seli.

Gavi hendak membopong Keyra ke mobil Seli namun dicegat oleh Tio.

"Gue yang duluan dateng jadi gue yang berhak bawa Keyra ke mobil Seli." Ujar Tio.

"Semua orang berhak nolong Keyra." Timpal Gavi.

"Tapi gue yang duluan dateng." Tio tak mau kalah.

"GAVI, CEPET BAWA MASUK KEYRA KE MOBIL GUE DAN LO TIO BAWA ALFIN!"

"Tapi kan Sel-" Tio hendak berbicara lagi tetapi Seli segera menyelanya.

"Gak ada banyak waktu, mereka harus segera ditangani dokter. CEPET!" Bentak Seli.

Akhirnya Tio menurut dan mendekat ke Alfin.

Gavi segera membopong Keyra ke mobil Seli. Sebelumnya, Seli telah membukakan pintu mobilnya.

Tio mencoba mengangkat Alfin, tetapi tidak bisa. 'Apa gue seret aja ya?' Batinnya. Ia beralih ke kaki Alfin lalu mengangkat satu kakinya dan mencoba menyeret Alfin.

"Tio, kenapa lo mau nyeret Alfin?" Bentak Seli lalu berlari menghampiri Tio diikuti oleh Gavi.

"Berat banget nih anak." Decak Tio sambil melepaskan kaki Alfin begitu saja. "Gavi, bantu gue!"

*****

"Zel, bangun Zel. Bagun!"

"Grizelle."

"Key, lo denger gak barusan gue panggil lo pake nama panggilan lo yang dulu. Lo gak marah?"

"Biasanya kan lo marah."

"Sekarang ayo bangun dan marahin gue!"

"Zel."

"Grizelle."

"Ayo marahin! Gue udah manggil lo Grizelle lagi."

"Bangun Key, bangun!" Seli menangis di ruang rawat Keyra disampingnya juga terdapat Alfin. Belum ada diantara mereka yang telah sadarkan diri.

FINLORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang