A BROKEN LIFE part I

402 18 0
                                    

Sorry for typo :)

Happy reading...










Embun di pagi hari begitu terasa menusuk dengan dinginnya, menjadi titik-titik air di atas daun dan kemudian menetes ke tanah dengan indahnya.

Tak gencar, lelaki dengan paras sedikit menyeramkan itu melanjutkan perjalanannya ke sebuah kafetaria kecil yang ada di ujung jalan dengan jaket tebal yang menutupi tubuhnya.

"Selamat pagi Changbin." sambut seseorang saat pria yang di panggilnya Changbin tersebut memasuki kafe miliknya.

"Pagi Seungmin, bagaimana kabarmu?" Tersenyum teduh kepada sang pemilik kafe, menaruh jaket tebalnya kedalam loker dan memakai apron untuk memulai pekerjaannya.

"Aku baik. Bagaimana kabar Felix? Apakah dia makan dengan lahap?" Tanya sang pemuda manis kepada Changbin, berjalan ke arah bar pantries untuk sekedar memakan pancake yang baru saja ia buat.

"Ah, dia baik. Selalu menghabiskan semua makanan yang aku masak untuknya" Jawab Changbin, menata gelas dan juga mengelap meja yang ada di depannya.

"Syukurlah" menyesap cappucino moccha buatannya. "Aku rasa aku akan berkunjung nanti siang, setelah aku menyelesaikan urusanku." Lanjut sang pria manis sambil menatap Changbin yang sedang menyiapkan peralatan cafe.

"Kau tak perlu membawa apapun. Jangan mencoba mengasihani kami Seungmin, aku mohon" Tersenyum miris saat mendapati Seungmin seketika berhenti menyendok pancake kacang yang ada di depannya.

"Kau tak perlu repot-repot memberi kami banyak kebutuhan pokok. Aku masih sanggup bekerja, aku masih bisa mencari uang untuk mencukupi kebutuhan Felix" Tersenyum miris kepada pria di depannya. "Aku berterima kasih kepadamu karena kamu sudah sangat baik memperlakukan aku dan juga Felix selama ini. Tapi aku mohon, beri aku kesempatan untuk mandiri. Kau tidak bisa terus menerus membuat aku seolah lemah di depan istriku sendiri. Kau paham apa yang aku katakan?"

Seungmin menghembuskan nafasnya perlahan, ia mencoba tidak menangis karena kata-kata Changbin barusan.

"Maafkan aku, aku tidak bermaksud. Aku sangat menyayangimu melebihi diriku sendiri. Hanya itu." Seungmin hampir saja melepaskan pertahanannya, ia menyadari betapa sulitnya lelaki yang ada di depannya ini mencari pekerjaan untuk sekedar mencukupi kebutuhan hidupnya.

"Aku paham apa yang kau rasakan. Tapi kau sadar bukan, aku sudah menjadi seorang suami. Sudah kewajibanku untuk bertanggung jawab atas apa yang sudah aku putuskan. Jadi tolong, jangan buat aku merasa hina menjadi seorang lelaki." Mencoba tersenyum walaupun kenyataannya, hati yang mencoba menghapus banyak luka itu kembali merasakan sakit yang sangat menusuk.

Seungmin hanya mengangguk dalam, ia takut menatap mata pria berahang tegas yang ada di hadapannya.

Changbin melanjutkan pekerjaannya. Tak terasa sudah mulai berdatangan pengunjung entah itu untuk sekedar mencari koneksi gratis, ataupun memesan caffeine di pagi yang sangat dingin ini. Membuatnya bisa sibuk dan melupakan apa yang baru saja terjadi.


|A Broken Life|


"Apa kita bisa berbicara? Aku ingin membicarakan sesuatu hal yang penting"

Phoenix [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang