Forget it

248 13 3
                                        

Hari ini Hyunjin tahu, seharusnya ia dan Seungmin tidak pernah bertemu lagi. Sudah lama Hyunjin mengubur ingatanya tentang Seungmin. Mengubur dalam-dalam harapanya untuk pemuda cantik itu.

Hyunjin sudah memantapkan hatinya untuk benar-benar pergi. Pergi menjauh dari seseorang yang pernah ia cintai dengan sepenuh hati. Pergi dari seseorang yang tidak pernah menghargai keberadaannya. Seseorang itu dia, yang pernah dengan sangat Hyunjin perjuangkan. Kim Seungmin.

Tapi entah apa yang sedang Tuhan rencanakan. Tiba-tiba saja orang yang benar-benar ingin ia hindari muncul dihadapannya. Sambil tersenyum dengan sangat manis.

Tidak ada yang berubah dengan senyum itu. Hanya saja, dulu senyuman itu menghantarkan rasa nyaman dan hangat. Tapi sekarang yang ada hanya rasa yang menyesakan.

Mereka berdua duduk didalam sebuah cafe. Entah sudah berapa lama mereka duduk dalam keadaan hening seperti itu. Hyunjin hanya menundukan kepalanya. Pemuda tampan itu tidak berani menatap mata Seungmin. Karena Hyunjin tahu, dulu, mata itu yang membuatnya jatuh pada Seungmin.

"Bagaimana kabarmu, Hyunjin?" Seungmin berucap dengan nada tenangnya. Tidak ada yang berubah dari pemuda cantik itu. Bahkan suaranya saja mampu membuat Hyunjin merasa nyaman.

Pemuda tampan itu menghela nafas berat. Menatap tepat pada manik mata Seungmin. "Aku baik." ucapnya dengan nada datar.

"Kau masih saja pendiam ya. Masih seperti yang kukenal dulu."

Ucapan Seungmun membuat Hyunjin mengernyitkan kening, merasa tidak nyaman dengan ucapan pemuda cantik itu.

'Masih seperti yang kukenal dulu' kata-kata itu terus saja berputar dikepalanya. Bagaimana bisa Seungmin menganggapnya masih sama seperti dulu? Padahal Hyunjin sudah sekuat tenaga untuk berubah.

Seperti perkataan sahabatnya dulu, Jisung. "Jangan memperjuangkan seseorang yang bahkan tidak mengharapkan kehadiranmu. Jangan sakiti dirimu sendiri dengan terus berharap padanya. Kau berhak bahagia. Dirimu lebih berharga dari apapun."

Dan saat itu Hyunjin berusaha merubah dirinya. Berusaha untuk lebih mencintai dirinya sendiri. Karna memang perkataan Jisung waktu itu benar. Hyunjin berhak bahagia.

• FORGET IT •

Hari ini pun sama. Hyunjin bertemu lagi dengan Seungmin. Seungmin meminta Hyunjin untuk mencari tempat kos yang bisa pemuda cantik itu tempati untuk beberapa bulan kedepan.

Hyunjin tentu saja ingin sekali menolak ajakan itu. Tapi ia juga tidak bisa membiarkan Seungmin pergi sendiri. Dan lagi, pemuda cantik itu belum paham daerah sini.

"Kau tidak keberatan bukan?"

Hyunjin mengusak surai hitam pemuda didepannya. Mengulas senyum lembut dan menarik tangan pemuda cantik itu menuju tempat dimana motornya diparkirkan.
"Ayo cepat. Setelah menemukan tempat tinggal untukmu, aku akan mengajakmu keliling desa ini. Agar kau bisa pergi sendiri tanpa tersesat."

"Aku rasa kau keberatan." Seungmin tersenyum kecil. Merasa lucu melihat tingkah Hyunjin. Pemuda cantik itu menaiki motor Hyunjin, dan membawa tangannya pada pinggang pemuda tampan yang sedang mengendarai motornya itu.

"Aku harap untuk yang satu ini kau tidak keberatan ya." setelah itu, Seungmin menyandarkan kepalanya kepunggung tegap pemuda tampan itu. Mengabaikan tubuh Hyunjin yang sedikit menegang karena ulahnya.

Phoenix [Stray Kids]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang