Prolog

34 5 2
                                    

(Sebelumnya maaf kalau ada kesalahan / typo, silahkan komen untuk kalimat yang salah. I really respect this okay)
'HOPE U ENJOY GUYS'

✏✏

Seorang lelaki tampak berdiri disamping seorang perempuan yang tengah berjuang melahirkan bayi yang dikandungnya. Seperti yang kalian kira, lelaki itu adalah sang suami dari perempuan yang teriakannya terdengar kencang di ruangan bersalin.

"Ayo bu tarik nafas...tarik nafass..hembuskann" ujar seorang suster yang ikut membantu proses persalinan itu.

"Akhhhh....emmmmhthhh...huhh...huhh huhh"

Wanita muda itu kini tengah berbaring lemas seperti kehilangan separuh nyawanya. Keringat bercucuran diseluruh tubuh. Bibir atas nya menggigit bibir bawah mencoba menahan rasa sakit. Tangannya menggenggam tangan sang suami yang kini tengah berdiri tampa ekspresi ataupun memberi semangat kepada dirinya.

Jujur hatinya sangat tersayat melihat suaminya yang seperti itu, hanya diam dan tak ada rasa iba pada dirinya yang kini tengah mempertaruhkan nyawa demi buah hati mereka. tangisan akibat proses bersalin ditambah nyeri hatinya, memberikan rasa sakit yang lebih dibandingkan orang melahirkan pada umumnya.

"Sedikit lagi bu, kepalanya sudah terlihat.Satu..dua..tiga..ayo mengejan bu"
Ucap sang dokter dengan antusias.

Tak lama setelah itu, terdengarlah suara tangisan bayi yang menggema di seluruh ruangan.

"Oek oek oek"

Setelah melewati tahap pembersihan, dokter memberikan bayi yang baru lahir itu ke tangan sang ayah. "Selamat pak, putra anda lahir dengan sehat" ucap sang dokter seraya tersenyum

Lelaki itu hanya mengangguk, masih tidak memperlihatkan ekspresi apapun.
Mata lelaki itu melirik ke arah sang istri yang kini terlihat sangat bahagia karna kini ia telah menjadi ibu.
Tak lama setelah itu, kakinya mulai mendekat kearah sang istri, yang disambut dengan kedua tangan membuka seperti tak sabar ingin menggendong sang buah hati.
Tapi ketika tangannya hendak menyentuh kepala bayi, tiba tiba sang suami menjauhkannya.
Raut muka yang semula sumringah kini betubah menjadi shock dan takut.

"Ini adalah anakku, aku ayahnya dan hanya aku yang boleh melihat anak ini"
" sus, bawa anakku ke ruang perawatan" jelasnya pada suster

"Tapi aku ibunya, aku juga berhak melihat anak ku" ujar sang wanita disela isak tangisnya


"Ibu? Apakah kau lupa apa yang telah kau lakukan dulu?
Bukannkah kau lebih menyayangi Ego mu? Kini kau sudah menang. Apalagi yang kau mau? Aku mengaku kalah atas ini semua" ucapan laki laki itu sebelum ia pergi dan tak terlihat lagi.

Kini sang wanita itu tengah berbaring lemas, sambil meraung raung menangis. Seolah meratapi nasibnya yang sangat buruk dan penyesalan terlihat jelas di matanya. Dia menangis sambil menyebut nama suaminya yang telah meninggalkannya dengan membawa anaknya. Bahkan ia belum menyentuh buah hatinya sedikitpun.

Kejam bukan? Itu mungkin bagi kalian, namun tidak pada wanita itu.
Ia hanya bisa diam di ranjang dengan muka pucat dan mata yang terus menumpahkan air kesedihan

-TO BE CONTINUED-

Anyeonghaseyeo yorobun😁
Assalamualikum temen-temen

Kita akhirnya bisa ketemu lagi di part Prolog ini.

Gimana, apakah aku berhasil membuat kalian bertanya tanya..Sebenernya apa sih yang terjadi??
HEHE tunggu next part nya aja yah..

Aku janji gabakal update lama lama, karna ini mumpung liburan sekolah.

Kalian jangan lupa Vote + komen + shere ke temen" kalian. OKE^^

See u next part🔔

Luvv luvv Loops:*





ASMI SangsrikandiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang