Chapter 2 | dia?

35 3 22
                                    


"AYO SEDIKIT LAGI!! KAMU PASTI BISA GREEN!!" ~Yellow

"IYA GREEN KAMU PASTI BISA!! AKU BANTU DENGAN DOA YAH" ~Blue

Green mencoba menahan rasa sakit namun gagal dan akhirnya ia berteriak kesakitan

"Aaaaaaaa..!!!" ~Green

Wajar Green berteriak, pasalnya rak buku yang ia angkat sangat berat

Purple mencoba membantu green mengeluarkannya

Dan akhirnya menit demi menit akhirnya mereka berhasil

Suara tangisan pun menggema di dalam ruangan itu

"Huft syukurlah akhirnya ia bisa keluar dengan selamat" ~Purple

Purple mengelus-ngelus anak kucing yang hampir saja mati tertimpa rak buku

"Huft iya. Lagi pula..... KENAPA MALAH KAMU YANG MENANGIS!!!" ~Green

Teriak Green tepat di wajah Yellow. Ternyata suara tangisan yang menggema itu adalah tangisan Yellow

"Aku Terharu makanya aku nangis😭" ~Yellow

"Hadeh_- " ~Green

"Seharusnya kamu ikut bantu angkat tadi_- " ~Green

"Hehehe aku kan cheerleaders jadi tugas ku cuma teriak2" ~Yellow

Perdebatan Yellow dan green pun di mulai

Purple mencoba memperhatikan anak kucing yang ia gendong. Takutnya terjadi apa2 pada anak kucing itu

Sedangkan Blue? Ia tertidur setelah menyumbangkan suaranya tadi


Flashback on


"Seharusnya aku bisa tenang karena melihat pemandangan di luar yang indah tapi kenapa aku tak merasakan ketenangan itu" ~batin Purple


Purple melihat ke arah luar jendela dengan raut wajah lesu. Ia pun berbalik melihat ke arah bangku yang ada di belakangnya.

Terlihat dua orang yang sibuk dengan urusan masing2.

Blue sibuk dengan mimpinya dan Green sibuk memainkan bola pingpong yang ia pegang (gak tau bola tuh ia dapat darimana).


"Green aku nyesel duduk sebangku dengan Yellow. Aku sulit mendapatkan ketenangan jika bersamanya. Mulutnya gak berhenti ngoceh2 tentang hal yang sama sekali tidak penting" ~Purple


Purple melihat ke arah Yellow


"Haduh..cowok itu tamvan banget.. serius!! Aku lihat dia di lapangan basket tadi trus bla bla bla bla" (paling tidak inilah yang didengar Purple sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya ke arah Green)

"Hmm" ~Green


Hanya jawaban singkat yang Green keluarkan dari mulutnya.

Lalu Purple melihat ke arah Blue yang sedang tertidur pulas. Air mengalir dari mulut Blue dan meninggalkan bekas pada bantal.

Purple pun kembali melihat ke arah jendela dengan wajah bosan yang terlukis di wajahnya.

Yup! Mereka ber4 sahabat yang tak ingin terpisahkan sehingga mereka kompak duduk berdekatan.

Blue dan Green duduk paling belakang dimana Blue duduk di dekat jendela

Best friendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang