Chapter 2 -Survive or Surviving-

21 1 2
                                    

D'Master kaget, dan langsung mencari cara keluar dari tempat pengungsian nya. Awal mula D'Master menemukan cara melalui gorong-gorong, Namun hanya manusia saja yang boleh lewat, karena gorong gorong itu menghubungkan ke kemah pemburu teknologi. Bila ingin D'Jabu selamat, maka ia harus membuat D'Ctapult, atau Catapult sederhana yang hanya bisa dinaiki makhluk teknologi karena ukurannya yang mendukung.

Akhirnya ia memutuskan membuat D'Ctapult. D'Master menyuruh D'Jabu mengumpulkan beberapa bahan untuk membuat D'Ctapult. Namun D'Jabu sudah tau bila D'Master mau menyelamatkannya walau harus berkorban, D'Jabu malah membuka pintu gorong-gorong yang sangat tebal dan susah dicabut. D'Master langsung cepat cepat mencari bahan pembuatan D'Ctapult sendiri. Mereka malah berlomba-lomba berkorban untuk masing-masing. Namun "Kecerobohan" mereka malah memakan tuan sendiri, pintu kamar pengungsian terbuka, dan D'Master melihat Spitton yang langsung menyambar D'Jabu sampai hancur lebur.

D'Master langsung berlari sekencang-kencangnya melewati pintu gorong-gorong. Namun Spitton itu tetap mengejarnya, dan D'Master melihat ke atas, dan ia melihat ukiran yang berbentuk manusia kerdil melawan Spitton. Ia langsung teringat buku yang pernah ia baca, bahwa Spitton tidak dapat melihat makhluk yang memiliki pendek 1-140cm karena tidak sesuai dengan ketinggian matanya. D'Master langsung berbaring dan tidak bersuara, dan alhasil Spitton itu tidak tau keadaan D'Master, dan Spitton meninggalkannya. D'Master sangat bersyukur ia masih hidup, walau ia tidak memiliki teman lagi. D'Master sedih, karena ia sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Penemuannya hancur, tak ada tempat tinggal, dan ia tak tau lagi kenapa dia harus Hidup.

D'Master selalu memikirkan apa yang Tuhan rencanakan pada dirinya, itu selalu dipikirannya. D'Master berjalan lumayan lama, dan ia telah sampai di perkemahan pemburu teknologi. Ia disana langsung diinterogasi oleh salah satu commander disana. Dan ia berkenalan dengan commander itu, ia bernama Jennifer, dan suatu ketika D'Master menemukan alasan ia masih Hidup. D'Master di interogasi sangat lama, namun D'Master sangat menikmati pandangan Jennifer kepadanya, bahkan sampai ia lupa apa yang dibicarakan Jennifer kepadanya. Dan D'Master selesai di interogasi, ia diberi alat komunikasi portable bila ada yang perlu dibantu, ia diantar ke tempat tinggal bawah tanah milik para pemburu teknologi, sebut saja Huntech. Sesampai nya disana, ia terkejut melihat kamar yang sangat mewah dan elegan, dan ia dispesialkan untuk tidur sendiri, sungguh nikmat.

D'Master langsung istirahat di kamarnya, lalu ada orang yang mengetuk pintu. D'Master langsung membuka kan pintu kamarnya, dan ternyata ia melihat "Makhluk" yang sangat mirip dengan D'Jabu. D'Master langsung menghampirinya, dan ternyata "Makhluk" itu langsung kabur. D'Master langsung mengejarnya tapi tidak terkejar karena makhluk itu sangat cepat, namun D'Master tidak putus asa, ia menghubungi Jennifer bahwa ada makhluk lain di basement Huntech, namun alat komunikasi nya rusak, sehingga harus dia sendiri yang menangkapnya.

D'Master mengeluarkan rancangan senjata cepat pasang yang ia miliki untuk menangkap makhluk itu, kemudian ia pasang perangkap transparan, yang dapat berputar seperti tornado yang akan membuat sang makhluk tak bisa lari. Kemudian CCTV tempel nya ia pasang di atap basement, lalu ia menunggu. Tak lama D'Master mendengar suara perangkapnya bekerja, langsung senjatanya ia siapkan, dan ternyata itu adalah D'Jabu. D'Master langsung menghampirinya dan berkata; Jabu kau sudah mati!
Lalu di balik badannya, terlihat Spitton mini langsung meluncur kearah nya, D'Master langsung menghindar dan membunuh Spitton mini tersebut. Ternyata didalam tubuh D'Jabu bukan hanya ada 1, namun ratusan bahkan ribuan. D'Master langsung berlari menjauh dari mayat D'Jabu, sambil mencoba memperbaiki alat komunikasinya. Ular itu semakin dekat dengan dirinya, lalu ia mencengkram kaki D'Master, terdengar ada suara tembakan dari belakang nya, dan ternyata itu adalah Jennifer yang mencoba menyelamatkannya. D'Master langsung melepas sepatunya karena bisa sang Spitton yang hampir masuk ke kakinya, dan D'Master selamat berkat Jennifer.

D'Master bertunduk pada Jennifer sebagai ucapan Terimakasih. Dan Jennifer tersipu, D'Master lalu menggenggam tangan Jennifer, dan Jennifer tersipu malu. Disinilah awal mula D'Master sudah tidak sedih lagi karena kehilangan teman, namun ia sudah menemukan jati dirinya yang sebenarnya.

Life For FadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang