Viana's Pov
Mendengar jawaban Ezri barusan justru membuat ku berfikir keras, jadi sebenarnya dia itu bagaimana? Dia begitu di kagumi namun di saat yang sama ada orang-orang yang ingin menyingkirkannya. Kok aku malah jadi penasarang gini sih ahhhh. Entahlah biar aja ntar juga bakal tau dengan sendirinya kan tanpa aku harus repot-repot cari tau? Lima menit kemudian seorang Guru memasuki Kelas dan seketika ruangan menjadi begitu tenang. Guru itu adalah Bu Ajeng selaku Guru mata pelajaran Matematika yang juga menjadi Wali Kelas kami. Bu Ajeng memintaku untuk memperkenalkan diri secara formal sebelum pelajaran di mulai.
"Perkenalkan aku Viana Alexandra Wijaya kalian bisa panggil aku Viana. Emmm aku pindahan dari Jakarta, mohon bantuannya dan semoga kita bisa berteman dengan baik." ucap ku memperkenalkan diri dengan singkat.
"Baiklah Viana kamu boleh kembali ke bangku kamu dan kita mulai pelajaran hari ini." perintah beliau setelah aku selesai memperkenalkan diri.
"Baik Bu..."jawab ku singkat sambil berlalu kembali ke bangku yang ku duduki sebelumnya.Aku kembali duduk di bangku sebelah Ezri karena kebetulan hanya itu bangku yang kosong di Kelas. Pelajaran sudah di mulai dan aku memperhatikan dengan seksama pelajaran yang di sampaikan oleh Bu Ajeng. Aku sangat menyukai Matematika dan aku rasa Bu Ajeng punya cara yang bagus dalam mengajar. Menurut ku caranya mengajar membuat para muridnya mudah mempelajari setiap pelajaran yang sedang di jelaskan di depan dengan sangat baik. Waktu berlalu begitu cepat, tanpa sadar jam pelajaran pertama hingga jam pelajaran kedua sudah berakhir. Sekarang kami telah siap membawa buku bahasa Inggris kami menuju ke Lab Bahasa.
Jadi VR High School ini memiliki cara belajar Bahasa Inggris di dua tempat dalam waktu satu minggu. Ada delapan jam pelajaran Bahasa Inggris yang dibagi secara bergantian, empat jam belajar di Lab Bahasa dan empat jam di Kelas. Hari ini adalah giliran Kelas kami belajar di Lab Bahasa jadi kini kami melangkah bersama menuju ke sana. Saat sudah masuk ke Lab Bahasa, Guru Bahasa Inggris mulai menerangkan pelajaran. Sebenarnya yang menerangkan di depan bukanlah Guru yang asli, mereka hanya Mahasiswa magang disini. Kami diberikan tugas untuk dikerjakan yang mana tugas itu adalah kisi-kisi ulangan harian yang akan di laksanakan lusa. Di tengah pelajaran yang sedang berlangsung tiba-tiba salah satu Guru Magang itu berteriak sambil menggebrak meja salah satu murid yang kemudian di balas dengan gebrakan meja yang tak kalah kerasnya.
"Ririz kamu nyontek ya? Keluar kamu dari kelas saya..." teriaknya marah sambil menunjuk ke arah pintu keluar.
"Siapa yang nyontek? Saya cuma pinjam catatan Helena untuk melengkapi catatan saya. Itu pun karena di pelajaran sebelumnya saya ijin tidak masuk. Di suruh keluar ya saya keluar gitu aja kok repot." balasnya dengan tak kalah sengit.Gadis itu keluar dengan santainya melewati Mrs. Cristy yang mukanya sudah memerah menahan amarah, suasana masih hening untuk sesaat karena kejadian tak terduga yang baru saja terjadi. Ternyata gadis mempesona itu bernama Ririz, bukankah dia seorang Primadona Sekolah? Aiishhh Primadona macam apa yang memberikan contoh yang buruk untuk para fans nya? Aku mendengus pelan saat punggung gadis itu sudah menghilang dari balik pintu. Setelahnya pelajaran kembali di lanjutkan dan dua puluh menit sebelum jam pelajaran Bahasa Inggris berakhir, gadis itu kembali masuk dengan membawa bukunya. Hal itu tentu langsung mendapatkan sorot tatapan sinis dari Mrs. Cristy lengkap dengan kata-kata pedas yang keluar dari bibirnya.
"Ngapain kamu masuk lagi kesini?" ucapnya ketus menunjukan ketidaksukaannya.
"Saya cuma mau menilaikan pekerjaan saya ke Mrs. Anggun, lagi pula terserah saya mau masuk atau enggak karena saya juga bayar Sekolah disini. Ahhh dan satu lagi, seharusnya Anda malu belum juga jadi Guru udah sok pengen di segani. Lain kali sebelum marah pastikan dulu apa yang dilakukan murid Anda bukan berteriak dan menuduh tanpa bukti seperti itu. Tolong cukup saya saja jangan lakukan pada orang lain lagi. Saya permisi Mrs. Cristy." tegur gadis itu dengan tegas tanpa rasa takut sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Cegil" (GxG)
RandomREVISI!!! 'Cegil', rasanya itu julukan yang paling pantas untuk diberikan pada manusia yang satu ini. Bagaimana bisa ada seorang anak manusia terlihat sangat abu-abu dalam menjalani kehidupan? 'Dia' bukan Putih namun dia bukan juga Hitam, jadi aku...